"Oppa~~ pinjam sisir..." kataku pada Jeonghan.
"Mwo!?!? Kau barusan panggil apa?!" katanya sembari memberikan sisir padaku.
"Huh? Aku hanya memanggilmu 'oppa'.. Apa ada yang salah?" tanyaku muka datar sambil menyisir rambutku yang berantakan.
"Anniya... Hanya saja terdengar sedikit aneh.." jawabnya kikuk sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal."Silahkan para murid berkumpul!!" teriak guru Shelly.
"Aku mendapat laporan bahwa ada beberapa anak yang balapan.. Sebelum saya sebutkan namanya, silahkan kalian acungkan jari!" lanjutnya dengan wajah galak. Para murid yang lain melihat sekeliling sambil mencoba mencari tahu. Mau tidak mau tiga namja itu akhirnya mengacungkan jari mereka."Kalian bertiga, maju kesini!" bentak guru Shelly. Mereka hanya berjalan ke depan dengan menunduk kecuali Vernon. Ya, namja bule itu memang murid yang paling berani menghadapi guru Shelly. Vernon mendengus kesal saat sampai di depan guru Shelly. Sedangkan Jeonghan dan Seungcheol memilih untuk diam saja. Setelah di 'ceramahi' panjang lebar, akhirnya mereka kembali.
"Apa yang dikatakan guru Shelly?" tanyaku pada Jeonghan.
"Entahlah.. Aku tidak mendengarkannya. Aku hanya ingat bahwa kami bertiga dibebaskan dari hukuman" jawabnya sambil tersenyum.Tanpa kusadari, Jennifer dan anak buah kampret-nya memerhatikan kami berempat. Aku menyadari hal itu, entah apa yang kupikirkan, aku berniat memanas-manasi Jennifer. Aku membisikkan sesuatu ke namja-namja itu. Mereka mengangguk setuju. Ya, rencanaku dimulai sejak saat itu.
"Ayo kalian berbaris. Pastikan per barisan 2 orang. Tidak boleh lebih dari 2 orang, mengerti!?" perintah guru Cho.
"Ne..." aku dan murid lainnya menjawab. Aku berjalan dengan Jeonghan. Sedangkan Seungcheol selalu bersama Vernon. Mereka berdua berbaris di belakangku.Aku baru menyadari bahwa orang depanku adalah Kim Jennifer dan Song Ingui. Aku menyikut Jeonghan dan menunjuk Kim Jennifer dengan daguku. Jeonghan hanya tersenyum dan menggandeng tanganku. Rombongan kami mulai berjalan menuju ke dalam hutan. Ada banyak hewan liar disana. Apalagi kicauan dari burung-burung. Ah, terasa menyenangkan. Aku mengambil handphone ku dari tas dan memencet aplikasi kamera.
"Yakk! Para namja, mau ikut berfoto?" tanyaku.
"Ne!!" jawab Vernon dan Jeonghan bersamaan membuat Seungcheol dan aku kaget sampai aku hampir menjatuhkan handphone-ku. Aku hanya tersenyum dan mengarahkan kamera depan handphone-ku ke arah kami berempat. Ya, kami mulai melakukan rutinitas kami kalau berkumpul, yaitu selfie. ^^
Kami berfoto sambil terus berjalan dan menertawakan hal yang tidak jelas. Aku mengakhiri acara selfie ini karena takut ketahuan oleh guru.Kami sudah sampai ke tengah hutan yang bisa dibilang lahan perkemahan kami selama 3 hari 2 malam.
"Baiklah, semuanya berkumpul sekarang." perintah guru Cho.
"Kita akan melakukan pembagian tenda. Karena jumlah tenda hanya ada 3 sedangkan kalian begitu banyak, setiap tenda akan di isi oleh 12 orang. 6 namja dan 6 yeoja." lanjutnya.