Jeonghan langsung memarkirkan mobilnya di depan taman.
"Ayo, kita turun.." ajak Jeonghan.
"Ne!" jawabku keras.
"Yak! Kau membuatku kaget." balas Jeonghan tak kalah keras.
Kami berdua pun tertawa dan turun dari mobil.
"Hold up!" kataku pada Jeonghan.
"Wae?" tanya Jeonghan.
"Aku akan telepon dua namja itu.." usulku pada Jeonghan.
"Mwo?!" tanya Jeonghan tak percaya.
"Kau mau merusak kencan pertama kita!? Aku pikir kita bisa berduaan.." lanjut Jeonghan dengan wajah cemberut.
"Hahaha... Baiklah, aku tak akan menelepon mereka berdua.." jawabku.
Kami berdua langsung jalan sambil bergandengan tangan."Itu dia es krimnya!" kataku dengan menunjuk ke kedai es krim.
"Jeonghan, ayo ke kedai itu... Aku mau es krim itu.." lanjutku sambil menarik-narik lengan Jeonghan.
"Ne.. Kajja.." jawab Jeonghan.
Akhirnya kami berdua pun jalan ke sana. Saat disana kami sibuk memilih rasa apa yang kami pilih.
"Apa yang kau pilih?" tanya Jeonghan.
"Entahlah... Aku masih bingung. Aku mau rasa durian, tapi aku juga mau rasa bubblegum..." jawabku bingung.
"Ah, aku pilih rasa bubblegum deh.." lanjutku.
"Kalau aku rasa frosty mint saja..." jawab Jeonghan.
"Ahjussi, aku minta rasa bubblegum satu, lalu rasa frosty mint satu." lanjutnya. Sementara menunggu, aku meng-update statusku dulu.
"Ayo, ini es krim-mu.." kata Jeonghan.Aku segera menerima es krimnya.
"Jeonghan, ayo berfoto denganku.." pintaku padanya.
"Haha.. Baiklah.." jawab Jeonghan.
Kami berfoto dengan memegang es krim masing-masing dan berpose. Setelah selesai, aku meng-upload foto itu ke akun pribadiku. Baru saja ku posting, Vernon langsung menelepon kami dari handphone Jeonghan.
"Annyeong..." sapa Jeonghan terputus dengan celotehan Vernon.
"Yakk! Kalian berdua tidak mengajakku!?!? Kalian tidak merindukankku!?" tanya Vernon tak percaya.
"Perasaan baru bertemu di sekolah deh tadi..." kata Jeonghan.
"Tapi kan aku juga ingin ikut.." jawab Vernon memelas.
"Tidak boleh! Ini adalah kencan pertamaku dengan Yeon Wa.. Kau tak boleh mengganggu!"balas Jeonghan.
"Aigoo... Kalian sudah jadian ya..!? Kenapa tidak bilang-bilang? Kalau begitu, beri aku dan Seungcheol pajak jadian, oke?" tanya Vernon menggoda kami berdua. Aku langsung mengambil handphone Jeonghan dan menjawab pertanyaan Vernon."Kau minta apa untuk pajak jadian?" tanyaku.
"Aku ingin... Kau dan Jeonghan mengerjai Kim Jennifer" jawab Vernon.
"Mwo!? Apa kau gila?!?!" tanyaku kaget.
"Ayolah... Tak ada salahnya kita mengerjai Kim Jennifer.. Baiklah, aku terima permintaanmu itu.." balas Jeonghan.
"Baiklah, kita sudah selesai bicara, kan?! Kututup teleponnya. Annyeong..." kata Jeonghan sambil menutup teleponnya."Baik, kemana lagi selanjutnya?" tanya Jeonghan sambil menggandeng tanganku.
"Duduk-duduk di situ saja.." jawabku sambil menunjuk ayunan di area permainan anak. Tanpa banyak bicara kami pun langsung jalan ke arah ayunan itu.Saat sampai, aku langsung duduk di ayunan sambil melanjutkan makan es krim. Begitu juga Jeonghan.
"Jeonghan, bolehkah aku bermain dengan rambutmu?" tanyaku tiba-tiba.
"Hmm... Boleh saja" jawabnya.
"Tapi kalau kita sudah sampai rumahmu.." lanjutnya.