Perkenalan

324 10 12
                                    

Setelah bertemu dengan ayah maundy merek diajak masuk kedalam rumah dan mereka melanjutkan pembicaraan mereka sambil minum dan makan cemilan yang sudah disediakan maundy hanya memandingi Alvino, Sedangkan Alvino hanya cuek dan makan cemilan yang sudah disediakan.
Seketika Paman mengganti topik pembicaraan menjadi topik yang serius.
"Sebenarnya Aku ingin melamar Maudy" ucap paman.
"PFFUuuuuuutt" Seketika semua menyemburkan Minuman dan makanan dari mulutnya.
"Paman kau serius mau nikah lagi" Ucap Alvino karena kaget atas ucapan pamanya.
"Yaa... Tidak ada salahnyakan paman nikah lagi"
"Aku sih terserah"
"Kau serius... mau Melamar anak saya" ucap ayah maundy.
"Hmm.... saya serius, Karena saya ingin menjodohkan alvino dengan maudy" Ucap paman dengan penuh semangat.
"Pfffuuuuttt....." Alvino dan maundy kaget.
Dan seketika suasa hening dan sunyi tapi ada suara tepukan tangan dari ibu maundy *Prok Prok Prok "Ye.e..e..e" Ucap ibu maundy.
"KENAPA IBU MALAH SENANG" Ucap maundy dengan nada Marah.
"Oeee... PAMAN, paman kga salah ngomongkan paman ga ngelawak lagikan" Ucap alvino karena heran.
"Ayah... Kok begini sih ini boongkan cuma bercandakan"
"Oii... paman jawab paman"
"Hmmm..... Kami setuju" Ucap ayah maudy dan juga paman.
Mereka terus menolak atas perjodohan itu karena mereka masih duduk dibangku SMA, Maudy terus membujuk ortunya untuk menolaknya sedangkan alvino mejelaskan kepada pamannya namun dihiraukan, Paman dan ortu maundy terus membicarakan tentang Lamarnya, Lalu Alvino melihat maudy dengan penuh kecewa, Akhirnya....
*Braaaakkkk.....
Seketika langsung hening,
*Traanngkk.... Seuara pecah meja kaca yang diGeprak oleh Alvino.
"Hee..."
"APA YANG LU LAKUKAN DASAR PEAA!!" Ucap paman dengan penuh amarah.
"Eh.. maaf paman sepertinya aku terlalu kuat"
"LU BEGO YA DAH JELAS ITU MEJA KACA SOMFLAK"
"Mejakuuuuuuuu...." Ucap ayah maudy dengan penuh kecewa.
"Yaa.. Maaf paman beneran aku ga bermaksud mau ngancurin itu meja"
"GIMANA MAU GANTINYA INI, PAMAN CUMA BAWA DUIT PAS"
"Tenang paman aku punya tabungan mungkin cukup untuk menggantikan Meja ini"
"He... benarkah berikan padaku" paman sudah mulai tenang sedikit.
Lalu alvino mengeluarkan celengan dari tasnya lalu diambil oleh pamannya dan langsung dipecahkan oleh pamannya.
*Praangkk..
Keluarlah sebuah selembar kertas, lalu ada tulisan "Coba Lagi Mz".

Paman langsing Menarik kerah Alvino. "KAMFRET... LU MEMPER MAINKAN GUA YEE, KATANYA LU ADA TABUNGAN NAMA DICELENGAN LU CUMA ADA KERTAS GINI DOANG HA!!"
"Maaf paman ini uang tabungannya" Menunjukan buku tangunannya.
"Hee... terus itu celengan ??"
"Lagian langsung diambil aja, ketauan lagi nyari tabungannya bukan celenganya"
Lalu paman mengambil tabungan milik Alvino dan melihat uang yang dimilikinya,
"Oii... duit dari mana ini??" Ucap paman karena kaget
"Yaa.. duit dari hasilku sendirilah"
"La...la...lu, kaaa.a.a..au Na...bbbbbung dibank"
"Hmm.."
"Jarak dari rumah kita untuk pergi kebank lumayan jauhkan"
"Memang, aku mengumpulkan uang setiap hari lalu pergi kebank setiap Seminggu 1x untuk pergi kesa"
"Good..."

Lalu paman membirkan uang tabungan keayah maundy, dan ayah maudy pun senang karena uangnya lebih dari cukup untuk bisa menggantikan meja kaca tersebut. Lalu Alvino meminta maaf dan pamit untuk pergi keluar, dan maundy mengikutinya.
Alvino duduk didepan teras rumah lalu maudy ikut duduk desebelahnya tapi agak jauh, tidak ada sepatah kata apapun untuk memulai obrolannya dan akhirnya Alvino yang memulai duluan untuk membuka pembicaraan.
"Maaf... karena aku mejanya jadi rusak" Ucap alvino karena kecewa.
"Tidak apa-apa, Lagi pula kau bisa menggantikannya dengan meja yang baru"
"Hmm..., Hy siapa namamu ??"
"Haa..., Namaku Olivia Maundy pangil aja aku maundy"
"Hmm.. baiklah maundy (Mejulurkan tanganya) Namaku Alvino kau bisa memangilku Alvin"
"Hm... (berjabatangan dengan dan saling memandang) salam kenal"

Tanpa disadari paman dan juga ortu maundy melihat mereka berduan. Dan pada akhirnya mereka memyetujui lamaran tersebut karena maundy dan alvin hanya menerima saja karena mereka berdua berpikirkan bahwa lamaran itu pasti bisa dibatalkan. Ayah maundy membantu Alvin untuk pendaftaran masuk kesekolah SMA bersama maundy, sedangkan pamannya balik kekampung halamannya dan alvin tinggal bersama keluarga maundy. Entah apa yang akan terjadi untuk episode berikutnya.

Lamaran Diumur 16thTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang