Membuat Perangkap

29 1 4
                                    

Para siswa yang baru tiba menuju kelas masing masing bahkan ada yang masih menunggu dilobby sambil melihat kearah lapangan sambil menunggu bel masuk ada juga yang lagi asik ngobrol dikelas bersama temannya. Kegaduhan masih terasa karena bel pertama belum dibunyikan.

Aku pun sekarang berada digedung belakang sekolah bersama dengan Digo mengkin ini terlihat tidak normal karena dua orang laki laki berada digedung belakang sekolah bahkan ketika aku menatap wajah Digo dia hanya menundukan kepalanya saja.

"Huh... "

Aku benci situasi ini, Aku harus segera menyelesaikannya.

"Dig.."

Baru aku mau melulai pembicaraan bel pertama sudah berunyi aku hanya bisa terdiam hingga suara bel itu terhenti.

Bel pertama sudah berhenti para siswa yang pada berisik sudah mulai tenang nampaknya jam pelajaran pertama akan segera dimulai.

"Digo, apa kau punya masalah ??"

"Ini bukan urusanmu"

"Aku hanya ingin membantumu, kau tak perlu untuk menggunakan kekuatanmu tapi kita kerja sama menggunakan otak kita"

"Apa maksud mu ??"

"Karena kita sudah berkelahi kemarin jadi aku mulai mengerti, karena tujuanmu itu adalah membawaku kan, jadi kau ingin membawaku kemana ??"

"Aku tidak bisa memberi tahumu"

"Ini demi kau bukan untukku"

Digo hanya bisa terdiam .

"Huuh..., jelas kan semuanya digo karena aku ada dipihakmu"

Aku mulai memaksanya untuk menjawabnya dan aku pun menatapnya dengan tatapan serius.

********

Dipelajaran ke 3 aku berada diruang osis seperti biasa aku melakukan Rapat Osis kembali walaupun insiden aku dengan Digo sebenernya ingin dibesar kan oleh pak Yono, untunglah wakil ketua osis bisa melakukan yang terbaik.

Karena aku benci rapat ini mataku makin lama merasa berat rasanya ingin sekali tidur, Nisha pun mengeplak kepalaku dengan buku yang digulung olehnya.

"Jangan tidur tetap Fokus"

Sambil menggaruk kepalaku yang kesakitan aku hanya bisa mengaguk.

Nisha kembali menjelaskan tentang osis kembali semua kembali Fokus dengannya, hingga rapat berakhir.

Rapat berakhir Para siswa meninggalkan ruangan Nisha sedang membereskan buku buku yang ia bawa, aku langsung menghampirinya.

"Nisha, aku ingin bicara denganmu"

"Silahkan Ngomong saja"

"Ini mengenai Digo"

"Ayo kita bicara ditempatku dimana hanya kita berdua saja sehabis istirahat"

Seketika Nisha langsung membuat keputusan.

"Baiklah"

Aku langsung meninggalkannya dan langsung menuju kantin.
Aku langsung membeli minuman disana dan menunggu mereka sebelum bel istirhat berbunyi.

Karena istrahat ku lebih cepat jadi aku memutuskan untuk menungu mereka semua ditempat biasa aku nongkrong bareng.

Demi mengilahkan bosan aku mengeluarkan hp ku dan bermain game.

Lama juga istirahatnya.

Ketika aku Fokus dengan Game yang ku mainkan seketika ada yang memanggilku.
Aku langsung menengok kearahnya, ternyata nisha memanggilku.

Lamaran Diumur 16thTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang