Sebuah Kehidupan

31 0 0
                                    

Bel pulang sekolah berbunyi seluruh siswa dengan wajah senang langsung pergi meninggalkan kelas bahkan masih ada beberapa siswa yg masih disekolah hanya untuk sekedar janjian untuk pulang nanti main kemana..Mereka manghambiskan waktu pulang bersama dengan teman masing masing.

"Sih kamfret udah jam pulang masih molor aja, dia niat sekolah apa kga sih" ucap billy

"Kau tau sendiri ini tuh teman kita satu satunya yang beda dari yang lain"

"Huuhh... Oue bangun Cu dah pulang ini" Billy mengoyakan badan alvin yang masih tertidur.

"Hoaaaaa.... "

"Bangun Bangun nguapnya udah kaya Kudanil aje"

"Udah pulang belum ??"

"Belum... iya udahlah bego, lu mau sampai kapan tidur disini" billy kesal.

"Ya maaf Cu, tapi thanks ye dah bangunin"

"Heh... untung Temen"

"Emang kau tadi kemana aja sih jam istirahat tidak ngumpul bareng, maundy sampai cemas karena tak ada kau disana" ucap kiki.

"Banyak hal yang baru saja terjadi" aku langsung membawa tasku dan pergi meninggalkan mereka.

"Oie.. gilirang Pulang sekolah cepet lu, setan"

"Sorry, gua harus pergi menemui maundy"

"Oie ajing apa lu dah jadi-" ucapan billy terhenti karena kiki memegang pundak billy.

"Sudahlah sebaiknya kita pulang saja"
Ucap kiki.

"Tapi..."

"Udah gpp, pasti dia ada maksud tersendiri.. kita sebagai temannya sebaiknya mendukungnya saja"

"Heh.. sialah kau, soksoan biacara bijak"

"Haha... sorry sorry"

Kiki terhenti dan melihat alvin yang berjalan sendiri menuju kelas maundy.

"Oie kamfret Ayo pulang"

"Iya iya.." kiki dan billy akhirnya pulang bersama.

*****


Mukaku yang masih kusam ini langsung berjalan menuju kelas maundy baru aku ingin menuju kesana aku berpaspasan dengan Elsa yang ngobrol dengan teman temannya dia pun langsung menyamapaku merasa tak enak untuk dihiraukan akhirnya ku balas sapaannya aku langsung melangkah menuju kelas maundy namun elsa langsung menghampiriku.

"Kau mau kemana ??"

"Kekelas temanku"

"Hoh..., ternyata kau banyak teman ya, kupikir kau itu orang yang selalu sendirian" ucapnya sambil mengacak ngacak rambutku

"Hm.. teman aku tidak begitu banyak kok. hanya beberapa orang saja, sorry ya aku buru buru" dengan cepat aku langsung mengakhiri pembicaraan ini.

"Baiklah, dah alvin"Aku berjalan menuju kelas maundy

Hooaammmzz ku harap maundy masih disana menungguku. Kelas maundy yang sudah begitu dekat aku melihat Nisha yang sedang membawa beberapa tumpukan buku paket nampaknya terlihat berat untuknya, aku ingin mengabaikannya tapi...

"Sini biarku bantu" aku langsung mengambil beberapa tumpukan buku paket yang dia bawa dan menyisakan dia 3 buku agar dia bawa.

"Eh...., alvin"

"Ini mau ditaro dimana, ruang osis atau ruang guru ??"

"Di..Diruang Guru"

Tanpa pikir lama aku langsung berjalan menuju ruang guru. Dijalan kami hanya berdiam diri dengan suasa Krik..., jujur saja aku males untuk membuka obrolan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lamaran Diumur 16thTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang