Hai, hai, haaai!
Berjumpa lagi dengan gue di cerita selanjutnya, hehe. Seperti yang gue bilang di Rebound, cerita ini bakal beda sama cerita-cerita yang lain. Dan, bener. Gue buat ini juga butuh perjuangan karena menurut gue cerita ini agak-agak berat gitu. Ini kali pertama gue buat cerita yang temanya kayak gini, mohon maaf kalo masih banyak kekurangan ya!
Sebagai pendahuluan, gue cuman pengen bilang kalo kalian tau sesuatu tentang apa yang seharusnya terjadi sama si tokoh--ada sesuatu gitu yang dialami tokoh utamanya--dan ternyata gue ketinggalan hal itu, tolong banget kasih tau ke gue gimana seharusnya. Bisa lewat komen cerita itu langsung atau lewat dm atau line. Tapi, dimohon dengan sangat pakai bahasa yang baik, ya. ^^
Selain itu, apa yang dialami tokoh utamanya bersifat ringan bukan akut. Karena kekurangan informasi yang lebih mendalam, jadinya gue cuman bisa buat yang ringan-ringan aja. Lagipula, biar nggak terlalu ribet juga jadinya cukup kayak gini aja.
Satu lagi, kalau kalian tau sesuatu dari Rebound--waktu itu gue ada faktor ketidaksengajaan nulis di sana, huft--jangan spoiler ya! :3
Sekiranya segitu aja dari gue. Semoga kalian bisa menikmati cerita yang gue buat ini dan nggak kecewa sama semua yang gue tulis.
Terima kasih!
Lots of Love,
Sarrah.
KAMU SEDANG MEMBACA
TCP [2] : "Reflection"
Teen FictionMasa SMA Milo awalnya seperti yang dia rencanakan. Datang pagi, menegur Citra dan Jati yang akan selalu meramaikan kelas dengan debat tak mutu, duduk di kursi kedua dari depan, belajar dengan giat, menuruti segala perintah guru, berkumpul dengan lim...