06.30 a.m
Dengan susah payah Zaza membuka matanya. Semalam yang ia ingat hanya tertidur di jok mobil dan kini sudah berada di kasurnya kemungkinan besar Varo yang mengangkatnya. Lalu, Zaza langsung menatap kasur Varo yang kosong. Mungkin dia sedang olahraga pagi.
Zaza bangkit dan menuju walk in closet. Ia menatap wajahnya di cermin dan menggosok gigi lalu cuci muka. Dan memutar lagu stressed out.
Sambil bersenandung Zaza memasuki kamar mandi dan memulai ritualnya.
Di tempat lain Varo masih berkutat dengan berkas berkas. Varo mendapatkan tugas dari ayahnya untuk mengawasi perusahaan keluarga. Varo adalah orang yang berkecukupan lebih. Varo mempunyai perusahaan yaitu Dewangga's Group. Bergerak di bidang otomotif dan tekstil. Memiliki cabang yang amat luas.
Ayahnya Varo menyuruhnya untuk mengambil alih perusahaan untuk sementara waktu. Dikarenakan ayahnya harus melakukan cuci darah dan harus beristirahat dengan cukup. Dan yang Varo pusingkan bagaimana ia bisa membagi waktu antara menjadi bodyguard dan CEO. Terlebih Fara yang ada di kampus Zaza.
Matanya menatap walk in closet yang terbuka. Lalu, menangkap Zaza yang hanya memakai tank top dan celana pendek. Astaga, ini ujian yang lebih berat daripada pekerjaan.
"Em.. Zaza." Panggil Varo tapi tidak menoleh kearah Zaza.
"Ya?"
"Boleh minta tolong?" Tanya Varo ragu.
"Boleh."
"Would you be my emergency couple?"
×××
Sebut saja Varo gila. Tadi siang ia mendapat pesan dari kolega bisnisnya untuk menghadiri ulang tahun perusahaan. Dan ia diminta ayahnya untuk menggantikannya dan pasalnya pesta ini diharuskan membawa pasangan. Dan mau tak mau ia harus membawa Zaza.
"Acara apa?" Tanya Zaza yang sedang duduk di meja riasnya.
"Ulang tahun perusahaan kolega bisnis." Jawab Varo.
"Jam?"
"Jam 8 malam."
"Baiklah, gue bakalan jadi emergency couple lo." Varo menatap Zaza bahagia.
Ia segera tersenyum lebar kepada Zaza dan mengambil tuxedonya. Zaza hanya geleng geleng kepala melihat sikap Varo yang masih kekanak kanakan.
Zaza membersihkan wajahnya dan memoleskan concealer di bawah matanya. Akhir akhir ini ia selalu tidur malam. Dan memberi foundation lalu dilapisi bedak. Memoles eyeliner dimatanya dan memberi warna coklat sebagai eyeshadow. Lalu, menggunakan lipstick berwarna pink.
Zaza langsung meraih gaun sutra berwarna hitam yang terdapat belahan dari pahanya ke kakinya. Dan memperlihatkan kaki jenjangnya. Beruntunglah ini lengan panjang jika tidak banyak pria beruntung melihat tubuhnya yang mulus.
Ia langsung mengikat setengah rambutnya. Dan ia menatap dirinya di cermin sangat bangga atas pekerjaannya yang sempurna.
"Za, udah siap belum?" Tanya Varo sambil membenahi letak jamnya dan seketika ia langsung tahan nafas saat melihat kecantikan Zaza.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bullet Army (END)
Genç KurguGadis bernama Melody Azzahra Prappa diharuskan memiliki seorang bodyguard dikarenakan penyakitnya yang sangat berbahaya. Walaupun dia menyandang gelar olahraga fisik seperti karate tetapi itu semua tidak ada apa apanya jika penyakitnya kambuh. Lela...