Alvaro Arjuna Dewangga
Dalam semasa hidupnya, baru pertama kali ia merasakan kehancuran. Seorang gadis yang sudah berjanji akan hidup semati dengannya kini mengandung buah hati pria lain. Pekerjaannya sebagai bodyguard pun entah terbengkalai karna pria yang membuat gadisnya hamil ternyata anak majikannya.
Bukankah Tuhan sudah keterlaluan dengan jalan hidupnya?
Dan apa yang ia lakukan saat ini hanya menambah masalah. Membuat Zaza koma, meminta Zaza mencintainya, dan mencium paksa Zaza. Adakah bajingan seperti dirinya yang telah melakukan semua itu dan masih menyalahkan Zaza?
Ada, namanya Alvaro.
Tangannya mengambil figura yang berisikan dirinya dan Zaza saat menghadiri acara perusahaan. Zaza begitu menawan dengan balutan dress panjang yang menampakkan kaki jenjangnya. Wajahnya yang cantik bahkan tanpa polesan make up sedikitpun. Bagaimana bisa Varo menyakiti gadis seperti dia?
Meminta maaf? Untuk bertatapan muka saja dia tidak punya nyali. Harga dirinya sudah hilang.
Drrt.....
From : Rani
Zaza akan pindah ke Amerika. Cepat ke bandara.Varo hanya terdiam menatap layar ponselnya. Ia meremas ponselnya dan membantingnya dengan kencang.
"Semoga lo baik-baik aja disana, Za."
⌛⌛⌛
Suasana bandara cukup ramai, beberapa terlihat sedang melepas rindu, beberapa juga sedang berhadapan dengan perpisahan.
Begitu pula dengan Zaza, dengan menggeret koper besar dan tas ransel kecil, ia menatap ayahnya dan ketiga kakaknya dengan sedih. Apalagi kakak ketiganya yaitu Faiz. Kini Faiz sedang menahan air matanya.
"Za, sini." pinta Faiz lembut, Zaza langsung mendekat dan tanpa aba-aba Faiz memeluk Zaza erat.
Zaza tersenyum lalu membalas pelukan kakaknya ini, "Ka Faiz kan bisa nyamperin Zaza kalo kangen." Faiz menoyor kepala Zaza, "Kamu kira kaka gada kerjaan?"
Lalu Zaza beralih ke Lucky, kakak keduanya. Meskipun tidak terlalu dekat tapi Zaza sangat menyayangi semua kakaknya. "Semoga kamu sukses disana ya, Za. Kakak dukung kamu."
Zaza mengangguk, "So pasti, aku kan cerdas."
Kini Naufal menatap adiknya dengan tatapan sendu lalu membawa Zaza kedalam pelukannya. "Maafin kaka ya, Za. Selama ini kaka gagal jaga kamu."
"Ka Naufal udah jadi kaka terbaik buat Zaza." ucap Zaza sambil melepas pelukannya.
Dan kini, Zaza berhadapan dengan cinta pertamanya, yaitu ayahnya. Yanuar menatap Zaza dengan tatapan yang tidak dapat diartikan. Enggan melepas kepergian anaknya, namun jika Zaza terus disini, Zaza akan semakin terluka.
"Za, nanti disana bakal ada yang jemput kamu. Udah papa sediaiim supir, bodyguard, ada pem-"
Zaza memotong perkataan ayahnya dengan pelukan, "Iya pa, Zaza gaakan kenapa-kenapa. Zaza akan jaga diri, percaya sama Zaza"
"Pesawat Garuda Airlanes akan segera berangkat menuju Amerika. Mohon para penumpang segera melakukan pengecekan."
Zaza menghela nafas mendengar pengumuman itu. Sebenarnya ia bisa saja menggunakan pesawat pribadi, namun Zaza ingin berbaur bersama yang lainnya. Bahkan Zaza memilih kelas ekonomi.
"Zaza pergi ya, jaga diri kalian semua."
Perlahan tapi pasti, Zaza mendorong kopernya dengan berat hati. Sebenarnya Zaza masih menunggu seseorang. Seseorang yang harusnya datang dan meminta maaf kepadanya. Namun, sepertinya orang itu tidak akan datang.
Kehidupannya di Amerika harus menjadi jalan masa depan yang baik untuknya. Kehidupannya akan dimulai disana.
Selagi Zaza melangkah, tiba-tiba saja ia merasakan badannya direngkuh oleh seseorang. Yang bisa Zaza cium feromonnya. Sangat menenangkan.
"Maafin gue, Za. Maaf atas semuanya, maaf atas perlakuan gue, maaf. Semoga lo bisa raih kebahagiaan lo disana."
➖➖➖➖➖➖➖➖
KAMU SEDANG MEMBACA
Bullet Army (END)
Genç KurguGadis bernama Melody Azzahra Prappa diharuskan memiliki seorang bodyguard dikarenakan penyakitnya yang sangat berbahaya. Walaupun dia menyandang gelar olahraga fisik seperti karate tetapi itu semua tidak ada apa apanya jika penyakitnya kambuh. Lela...