Ini kisah tentang dua orang yang saling menyembuhkan, saling menemukan, dan saling berjuang. Tidak pernah direncanakan, tidak pernah diduga, dan tidak pernah dibayangkan oleh manapun.
Zaza, fragile yet strong enough. Beautiful in her on way and can't think straight when love hit her so hard. Untuk pertama kali dalam hidupnya. Zaza merasakan apa itu jatuh cinta, apa itu mencintai, dan bagaimana mencintai dalam diam.
Seharusnya cinta pertama menjadi suatu yang menyenangkan ya? Tapi, ternyata seorang Zaza kurang beruntung dalam pembagian perjalanan hidupnya.
"Za, Varo udah didepan."
Zaza menghela nafas berat, Ia mengambil tas kecil lalu menyelempangkannya. Sekali lagi mengecek riasan pada wajahnya dan sempurna.
"Zaza pergi dulu ya ka." Ucap Zaza dan hanya dibalas senyuman oleh kakaknya, Naufal.
Setelah koma, Varo selalu mengajaknya jalan atau sekedar makan bersama. Berulang kali Varo mengajaknya jalan dan berulang kali pula Zaza menolaknya. Zaza hanya merasa belum siap bertemu Varo. Bertemu cinta pertamanya.
Disana, Zaza melihat seorang lelaki dengan gagahnya menggunakan kaos hitam dan jeans selutut. Tidak lupa sneakers kebanggaannya. Bisa dilihat, rahang seorang Alvaro dapat mengiris hatimu tanpa aba-aba.
"Hey, udah lama ya?" Tanya Varo dan hanya dibalas gelengan oleh Zaza.
Padahal Zaza sudah persiapan sekitar 2 jam yang lalu. She just being too nervous.
"Ayo."
Varo menghampiri Zaza, mencoba meraih tangan gadis itu lalu segera Zaza menghempasnya dengan kasar.
"Don't go too much, Var." ujar Zaza dengan tegas.
"My bad, I'm sorry."
Kedua manusia itu berjalan beriringan menuju BMW sport milik Varo. Sebenarnya Zaza bingung, Varo itu orang kaya. Cukup kaya untuk tidak menjadi seorang bodyguard gadis yang memiliki penyakit seperti dirinya.
Kenapa Zaza harus bertemu Varo?
Atau
Kenapa Zaza harus mencintai Varo?
Kadang Zaza bingung dengan segala rencana Tuhan dan seisinya. Semuanya terasa menyesakkan untuk hidup seorang Melody Azzahra Prappa.
Ibunya meninggal setelah melahirkannya, penyakit aneh yang menimpanya, atau kesialan cinta yang harus membuatnya sakit bertubi-tubi. Ini Tuhan lagi buat percobaan buat dirinya atau bagaimana?
Tanpa sadar Zaza dan Varo telah berjalan selama 30 menit. Hanya keheningan tanpa suara musik. Tidak ada yang berniat mengeluarkan suara lebih dahulu. Suasana di dalam mobil Varo hanya diselimuti ego.
"Za...." panggil Varo membuat Zaza tersadar dari lamunannya.
"Hmm.."
"Lo udah baik-baik aja?" Tanya Varo hati-hati.
'Cih pertanyaan sampah.' batin Zaza.
Zaza mengangguk tanpa ada niatan membalas pertanyaan yang tidak bermutu itu.
"Lo masih marah sama gue?" Tanya Varo lagi.
Zaza menghembuskan nafas kasar. Butuh beberapa menit sebelum Zaza menjawab. "Kenapa gue harus benci sama lo? Lo mau gue bangun dari koma terus marah ke lo? Sumpah Var, just give me some worth question to ask."
"Gue gatau harus tanya apa sama lo. Gue gatau harus ngapain. Gue ngerasa hancur banget pas lo ditabrak, Za." Ujar Varo dengan menekan kukunya ke stir mobil dengan keras.
"So? Lo cuma kasihan sama gue karna gue ditabrak? Jadi lo tiap hari ngajakin gue jalan?" balas Zaza sengit.
Tanpa aba-aba Varo membanting stirnya dan menepi di jalanan. Ia memukul tangannya pada stir mobil dengan keras membuat Zaza terdiam kaget.
Tapi Zaza harus terlihat tegar. Setidaknya untuk beberapa menit ini.
"Gue baru aja sadar koma dan lo mau bikin gue bahaya lagi? Var? Do i even look like a joke to you?"
Sudah tidak bisa ditahan lagi amarah seorang Alvaro Arjuna Dewangga. Dengan kasar ia menarik tengkuk Zaza lalu meraih bibir Zaza dengan kasar. Melumatnya dan menggigitnya dengan keras. Pukulan Zaza di dada Varo tidak berarti apa-apa.
Namun, Varo merasakan air mata di bibirnya. Ia menghentikan aktivitas bodoh itu dan meruntukkan kebodohannya.
"Gue bukan jalang, Var."
"Hak apa lo tiba-tiba nyium gue? HAK APA? MAU LO APA VAR? LO KASIHAN SAMA GUE TAPI GAK GINI CARANYA." bentak Zaza dengan air mata mengalir deras.
Varo hanya terdiam, tidak ada satu katapun keluar dari mulutnya.
"Sekali lagi lo gini sama gue, gak segan segan gue lapor polisi atas tuduhan pelecehan seksual."
Dan itu kata terakhir yang Zaza ucapkan sebelum meninggalkan Varo yang terdiam atas kelakuan bodohnya tadi.
"You're a mess, Var."
➖➖➖➖➖
Haloo, balik lagi. Akhirnya aku bikin penjelasan dari cerita ini hehe. Maafkan saya ya(":
Jadi aku bakal lebih jelasin setelah bangunnya Zaza dari koma. Dan semua yang terjadi. So stay tune and dont forget to click the stars key? 👉👈
Jaga diri dari corona ya ges mwah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bullet Army (END)
Ficção AdolescenteGadis bernama Melody Azzahra Prappa diharuskan memiliki seorang bodyguard dikarenakan penyakitnya yang sangat berbahaya. Walaupun dia menyandang gelar olahraga fisik seperti karate tetapi itu semua tidak ada apa apanya jika penyakitnya kambuh. Lela...