7. The Trouble Fara

3.5K 170 4
                                    

Zaza's Points on View

Hari berlalu dan ka Rani masih kuliah. Jadi, saat di luar negri ka Rani belum sempat menyelesaikan s2nya jadi ia melanjutkannya disini. Bersama dengan ka Ara juga. Bedanya ka Ara sekolah hanya untuk iseng iseng. Katanya si bosan dirumah.

Dan aku merasakan perubahan pada Varo. Dia menjadi lebih pendiam dan bahkan sering keluar malam. Mungkin karna ka Rani dan aku benar benar harus menjelaskannya pada Varo sebelum menjadi semakin rumit.

"Var!" Sahutku pelan.

Dia berhenti dan menatap kearahku. "Ya?"

"Gue mau ngomong."

"Ngomong apa?"

"Lo berubah, Var. Dalam sekejap. Gue tau penyebabnya dan gue mohon elo relaiin ka Rani sama kakak gue. Mereka udah bahagia." Ujarku dan dapat kulihat kilatan marah dalam mata Varo.

"Lo ga tau apa apa. Jadi stop bertingkah seakan lo tau, tuan putri." Balasnya dan menekan bagian tuan putri.

"GUE GA BERTINGKAH SOK TAU! GUE CUMAN MAU LO TAU KALO SIKAP LO YANG KAYAK GINI BUAT GUE MUAK!" Seruku kencang dan membuat dia terdiam.

"Oke gue sok tau apalah itu terserah lo. Tapi gue ngerasa gaada yang namanya VARO yang DULU." Seruku lagi dan kali ini dia menatap mataku dalam.

"Maaf. Kali ini masalah hati. Gue gatau gimana caranya move on." Ujarnya dan aku segera memeluknya. Tapi ini pertama kali aku memeluknya.

Dan aku ingin menceritakan semuanya tetapi itu pasti akan membuat Varo lebih marah. Bisa bisa Varo akan memukul ka Naufal. Yang kutakutkan adalah Varo yang akan babak belur. Ka Naufal itu mantan petinju internasional.

"Gue diminta ka Rani buat nyampeiin kalo dia bahagia dan dia mau lo juga bahagia kaya dia. Gue bakal bantuiin elo move on. Gue tau susah tapi bakal lo lakuiin kan mantan playboy?" Tanyaku sambil tertawa kecil.

"Hormat. Saya Alvaro Arjuna Dewangga akan menjalankan misi move on. Laporan selesai. Hormat." Ujarnya dan menghormat kearah gue.

"Laporan diterima. Laksanakan misi!!"

×××

Paginya aku, ka Ara, dan ka Rani berangkat ke universitas bersama. Dan hari ini hari kedua mid-test, ka Ara dan ka Rani juga sama. Meskipun mereka baru masuk tetap saja harus ikut mid-test. Dan ya mereka diberi julukan "Prappa's Angels". Aku tidak termasuk karna ya aku biasa biasa saja. Tidak cantik.

Dan pagi ini aku memakai celana selutut dan kemeja kotak kotak dan hanya memakai sendal jepit biasa. Aku tidak terlalu suka memakai dress untuk ke belajar. Ribet.

"Non Zaza, non Ara sudah ada didepan." Ujar bibi dari luar kamarku.

"Oke, bi!"

Dan aku segera mengenakan sepatuku dan berlari menuju ke bawah. Varo sedang ada misi ke luar negeri dan papi  membolehkannya. Dan sampai kebawah dapat kulihat ka Ara dengan jeans panjang, crop tee, dan wedges, bahkan rambutnya hanya dikuncir asal dan disebelahnya ada ka Rani dengan celana pendek dan sweatshirt serta memakai sneakers, mereka sangatlah cantik dan apa kabar denganku?

"Ayo, Za bentar lagi masuk!" Teriak ka Ara dan langsung menuju mobil.

Perjalanan memakan waktu 15 menit dan kesempatan itu aku lakukan untuk mendengarkan penjelasan guru. Aku selalu merecord apa yang dikatakan guru dan mendengarkannya kadang kadang. Dan aku memiliki ingatan yang kuat.

Bullet Army (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang