13. Hm?

367 53 25
                                    

Budayakan vomments ya:)
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

Melissa's POV

Harry membawaku ke sebuah amusement park yang berada di dekat sekolah kami. Aku sangat senang. Sudah lama aku tidak bermain ke sini. Aku terakhir datang kesini saat aku berusia 10 tahun.

"Bagaimana kalau kita naik roller coaster terlebih dahulu, setelah itu kita membeli makan?" Usul Harry.

"Baiklah kalau begitu," jawabku.

Kami menaiki roller coaster sebanyak lima kali. Setelah itu, perut kami mulai meminta makan.

Aku membeli beef burger, sedangkan Harry membeli hot dog. Selesai makan, kami membeli es krim. Seperti biasa, aku membeli es krim coklat dengan topping choco chip. Harry membeli es krim vanilla tanpa topping.

"Kau sepertinya sangat suka coklat ya?" tanya Harry.

"Tentu saja. Siapa coba yang tidak suka rasa coklat?"

"Tapi kau tidak takut gemuk?"

"Aku lebih memilih bahagia memakan coklat dengan resiko gemuk, daripada harus memakan salad seperti perempuan lain," jawabku bangga.

"Kau memang aneh," ejek Harry.

"Enak saja. Hari sudah mulai sore, bagaimana kalau kita pulang sekarang?"

"Mengapa harus buru-buru? Besok kan kita libur, jadi tak apa kalau kita bermain sampai malam," ucap Harry sedikit memelas.

"Tapi---"

"Ayo kita naik ferris wheel," potong Harry, ia merangkulku dan berjalan menuju ferris wheel.

"Ayo kita naik ferris wheel," potong Harry, ia merangkulku dan berjalan menuju ferris wheel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Indah ya pemandangan London di sore hari." Aku menatap kota London dari atas ferris wheel.

"Makanya, kamu itu jangan diam di rumah terus, sekali-kali harus melihat dunia. Jadi kampungan kan sekarang, tinggal di London tapi tidak tahu keindahannya." Harry terkekeh.

"Ih, aku gak kampungan tahu. Aku itu belum pernah melihat pemandangan London di sore hari dari atas sini." Aku memajukan bibirku.

"Cie yang marah," goda Harry seraya mencubit pipiku.

"Aw, sakit tahu." Aku memukuli tangan Harry.

"Galak sekali kamu," ucap harry sambil mengelus-elus tangannya.

"Biarin," jawabku tidak peduli lalu kembali menatap kota London. Harry hanya tertawa kecil dan ikut menatap kota London

***

"Wahhh, ada ayunan!!!" teriakku.

Selesai menaikki ferris wheel kami berjalan mengelilingi kota London. Baru beberapa meter berjalan, aku menemukan taman bermain umum untuk anak-anak. Di situlah aku menemukan ayunan. Aku langsung berlari menuju ayunan tersebut.

HERETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang