20. Congrats and Good Luck?

258 35 9
                                    

VOMMENSTNYA YA!!!!
Maafkan banyak typo
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

Author's POV

"Tidak apa-apa kan kau ditinggal dulu? sebentar saja," ucap Harry. Selesai belajar dan bernyanyi tadi, mereka berencana untuk movie marathon lagi. Tetapi, snack di rumah Harry habis. Maka dari itu, Harry harus membeli snack dulu di supermarket depan komplek.

"Tak apa. Asal jangan lupa ya," ucap Mel sambil tersenyum.

"Jangan lupa apa?" Harry mengerutkan dahinya.

"BELIKAN AKU COKLAT 2 BATANG," teriak Melissa bagaikan seorang anak yang memohon untuk dibelikan mainan.

"Iya, iya. Aku tidak akan lupa. Jangan lupa kunci pintunya," titah Harry.

"Iya, cerewet." Melissa menjulurkan lidahnya.

"Cerewet- cerewet tapi kau suka kan," Harry menaikturunkan alisnya. Muka Melissa memerah semerah tomat.

"Ih sudah, pergi sana." Melissa mendorong Harry keluar pintu.

"Ini kan rumahku, kok kau ngusir sih? Eh tak apa deh, sebentar lagi kan ini rumah kita." Harry mencubit pipi Melissa yang sudah merah.

"HARRY!"

"See you, Love." Harry pun berlari meninggalkan rumahnya. Melissa mendengus kesal, lalu mengunci pintu rumah tersebut. Tanpa ia sadari, lengkungan kecil terlukis di bibirnya. Ia tersenyum. Melissa pun berjalan menuju sofa putih di rumah tersebut, ia mengambil remote dan menekan tombol merah bertuliskan 'on'.

Klik!

"Pemirsa, cuaca hari ini sungguh cerah, tetapi mendung. Dan di negara Cina sedang turun salju, dan juga..."

"Tidak konsisten sekali, katanya cerah tetapi mendung. Bagaimana sih?" Melissa berkomentar.

Klik!

"Grup band Another Direction diberitakan bubar, mengapa itu terjadi? Apakah karena keluarnya salah satu personil pada bulan Februari tahun lalu? Ya, Zoyn Ridwan keluar dari grup Another Direction, tanggal 30 Februari 2015. Pacar dari model cantik, Gusi..."

Blah, blah Zoyn Ridwan dan Gusi Hadid. Memangnya aku peduli? Decih Melissa dalam hati.

Klik!

"Are you ready kids?"

"Ay, ay, captain!"

"I can't..."

Tok! Tok! Tok!

Akhirnya Harry tiba, batin gadis tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya Harry tiba, batin gadis tersebut. Ia beranjak dari sofa putih itu. Ia pun membuka pintu besar rumah itu.

"Harry, kok lama... Eh Gemma, masuk masuk, anggap saja rumah sendiri. Eh, ini kan rumahmu." Melissa cengengesan, tinggal bersama Harry membuat Melissa tertular idiot.

"Loh Mel, dimana Harry?" Tanya Gemma.

"Ke supermarket, dia mau beli snack."

"Memangnya tidak ada makanan ya di kulkas?"

"Hmm, Harry selalu membuat sarapan, mungkin dia memasak sambil makan snack," ujar Mel mengada-ada.

"Masakannya enak ya?"

"Enak sekali wihhhh, sudah seperti chef profesional, enak pokoknya," jawab Melissa antusias.

"Hahaha, ibuku memang suka mengajarkan kami memasak." Gemma menatap ubin putih yang dipijaknya. Ia tersenyum sedih, mengingat bahwa orang kesayangannya itu sudah pergi.

"Aku turut berduka cita." Melissa mengelus pundak Gemma. Gemma langsung mendongakkan kepalanya. Matanya memancarkan sorotan kebingungan.

"Apa? Kau tahu dari siapa? Pak Udin memberitahumu?" Tanya Gemma.

"Hmm, Harry yang memberitahuku," jawab Melissa sambil mengernyitkan dahinya. "Apakah seharusnya aku tidak tahu?"

Gemma menatap Melissa dalam-dalam.

*flashback on*

Suara sirene ambulans itu mulai tidak terdengar menandakan bahwa ambulans tersebut sudah pergi meninggalkan kedua kakak beradik itu. Bukan suara sirene ambulans yang mereka pikirkan, melainkan orang kesayangan mereka. Malaikat mereka sudah pergi dibawa ambulans tersebut.

"Gem, maafkan aku ya. Seharusnya aku masih bisa membantu Ibu, Gem. Aku kecewa dengan diriku sendiri. Aku hanya akan mempermalukan diriku sendiri," ucap Harry dengan suara serak.

"Harry, tatap aku. Jika memang ini takdirnya, tidak ada yang bisa diubah lagi. Sekarang tinggal kita dan Pak Udin. Kita masih harus melanjutkan hidup. Buat dirimu bangga, maka Ibu akan bangga di atas sana. Dan berjanjilah kepadaku. Jangan pernah ceritakan peristiwa ini kepada siapapun, aku tidak mau keluarga Styles mendapat komentar jelek dari orang lain," ucap Gemma sambil menatap Harry dalam-dalam.

"Tetapi..."

"Tetapi apa?" Gemma menyatukan kedua alisnya.

"Bolehkan aku menceritakan peristiwa ini kepada orang yang sangat aku cintai dan aku percaya?"

*flashback off*

"Gem? Gemmaaaaaaaa," teriak Melissa panik. Ia menepuk-nepuk pipi Gemma.

"Ah iya?" Gemma mengerjapkan matanya.

"Ada apa?" Melissa terlihat kebingungan.

"Tidak ada apa-apa. Aku hanya---"

Tok! Tok! Tok!

Melissa langsung berjalan menuju pintu. Ia pun membuka pintunya. Dilihatnya seorang laki-laki berambut keriting, pelipisnya meneteskan keringat.

"Ada apa denganmu?" Melissa mengangkat sebelah alisnya. Gemma yang berdiri di belakangnya terlihat kaget melihat adiknya yang mandi keringat.

"Jadi, tadi aku selesai dari supermarket kan? Supaya aku lebih cepat sampai rumah, aku memakai jalan pintas. Bukannya cepat sampai, aku malah tersesat. Dan parahnya lagi, aku sempat dikejar-kejar anjing. Dan di sinilah aku sekarang," jelas Harry sambil ngos-ngosan.

"Kasihan kamu, Dik. Oh ya, aku pergi dulu. Aku mampir hanya ingin mengambil berkas-berkas. See you, Mel." Gemma memeluk Mel. "Congrats and good luck." Melissa tampak bingung dengan ucapan Gemma.

Good luck bagaimana? Congrats? Aku sepertinya tidak menang apa- apa. Pikir gadis itu.

"Dan kau adikku yang manis. Cepat mandi sana," ucap Gemma sambil menatap Harry jijik. "Sudah ya, aku buru-buru. See you later."

Gemma pun berjalan menuju mobil mewahnya. Melissa menatap Harry dengan cengiran yang lebar.

"Selamat datang, Tuan Styles." Melissa membungkuk bak seorang pelayan.

"Banyak gaya kamu, ayo nonton." Harry mengacak-acak rambut Melissa.

"Mandi dulu dong, bau." Melissa menutup hidungnya.

"Iya, iya. Aku mandi dulu deh." Harry pun memberikan kresek yang berisikan snack yang dibelinya di supermarket. Lalu, ia pergi menuju kamarnya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Haiiiiii
Perasaan ceritaku lama-lama makin gaje ya wkwkw
Kritik dan saran sangat dibutuhkan
Vomments juga sangat dibutuhkan
BOOMVOTE SANGAT TIDAK DIBUTUHKAN
Kalau gamau vote gapapa, asal baca ceritanya dan promosiin cerita aku.
Thanks:)

HERETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang