[COMPLETED]
22 Oktober 2016
TOLONG jangan mengikuti setiap bagian kecil dari cerita. Apalagi 'hal-hal aneh dan unik' yang ada di ceritaku, itu susah mikirnya. TOLONG hargai:) Jangan plagiat ya.
⚠WARNING⚠ Cerita ini aku tulis udah lama banget, jadi p...
Tolong vote dan comment ya:) jangan jadi siders, please. Sedih banget yang baca banyak tapi yang vote ga sampe setengahnya yang baca:( ^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Harry's POV
"HARRY, CEPATLAH. SATU JAM LAGI KITA HARUS SUDAH ADA DISANA!" teriak Gemma, kakakku, dari lantai bawah.
"TUNGGU SEBENTAR," teriakku. Kalian pasti bertanya- tanya kemana kami akan pergi. Gemma diundang dinner bersama keluarga dokter yang menyelamatkannya dulu.
Lima belas bulan yang lalu, sejak kejadian 'itu' terjadi, Gemma menjadi stress. Suatu hari, ia pergi mengendarai mobil dengan keadaan emosi yang tinggi. Ia menangis sambil marah- marah. Saat itu sudah tengah malam, aku tidak tahu ia kemana. Keesokan harinya, aku mendapat telepon bahwa Gemma kecelakaan, ia langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Di sanalah ia bertemu dengan dr. Brown. Ia yang menyelamatkan hidup Gemma. Sejak saat itu, Gemma dan dr. Brown berteman. Aku belum pernah bertemu dengannya karena sejak keluar dari rumah sakit, Gemma tidak pernah bertemu lagi dengan dr. Brown. Gemma terlalu sibuk, ia adalah pemegang saham terbesar kedua di London. Dan sekarang Gemma sedang memiliki waktu luang, maka dari itu dr. Brown mengundangnya dinner bersama keluarga Brown di rumahnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku merapikan rambutku untuk yang terakhir kalinya. Setelah itu, aku pun turun menemui Gemma.
"Kamu lama sekali. Seperti perempuan saja kalau bersiap- siap," ejek Gemma.
"Biar saja. Mungkin saja dr. Brown punya anak perempuan cantik, makanya aku lama memilih baju," jawabku sambil menyisir rambutku dengan jari-jariku.
"Terserah. Ayo, aku tidak mau kita terlambat." Ia pun berjalan menuju mobilnya. Aku mengikutinya dari belakang.
***
"Dimana rumah dr. Brown?" Tanyaku sambil memperhatikan jalanan. Sekarang kami sudah ada di mobil, aku yang menyetir.
"Di komplek Blossoms blok D nomor 111," jawab Gemma sambil bercermin.
Kok alamat itu tidak asing ya? Batinku.
"Ugh, rambutku susah sekali diatur," gerutu Gemma.
"Berantakan juga cantik kok, kakakku tersayang," ledekku sambil mengacak- acak rambutnya.
"Ih, kamu ini. Berantakan lagi kan jadinya," ia memajukan bibirnya.
"Tetap cantik kok." Aku terkekeh.
"Kamu tuh ya, menyebalkan. Gemma kembali menata rambutnya.
***
"Sudah sampai," ucapku. Hm, rumah ini kok tidak asing ya? Pikirku.
"Ayo masuk, 10 menit lagi dinner-nya mulai," kata Gemma terburu-buru.
Aku dan Gemma berjalan bergandengan menuju pintu depan rumah tersebut. Rumah ini tidak terlalu besar, tetapi sangat elegant.