Lukey :
Me : lg dimana lo?Lukey : tar
Me : eH KOK GUA KEK KENAL LIFTNYA!!!
bel kamarku dipencet sekali. Lalu dengan langkah super malas, aku kearah pintu untuk melihat siapa yang bertamu dipagi hari seperti ini.
"Morning." Ditambah dengan senyum khas dan iris biru yang menghangatkan.
"Jadi lo selfie di lift apartemen gua?" Kataku. Dia mengangguk kecil lalu mengeluarkan secarik kertas dari saku jaketnya.
Tix for twelve hours with Luke Hemmings*
* or until die
"Apaan nih?" Tanyaku.
"Tiket buat jalan sama gue selama 12 jam atau sampe mati, masa ga bisa baca sih lo." Ucapnya sarkastik.
"Yeuu gue tau juga, maksudnya lu buat ini tuh apaan? Terus mau kemana emang?" Tanyaku.
"Udah mending sekarang lo siap-siap dah gue bakalan nganter lo kemana aja." Ia memutar badanku dan mendorong pundakku masuk ke kamar. "We have twenty minutes, so hurry up!"
Aku langsung buru-buru bersiap-siap. Dengan outfit seadanya yang tentu saja harus match dengan Luke.
Setelah selesai, aku langsung menghampirinya yang sedang duduk di sofa sambil makan chips. "udah, woy. Kuy?"
Luke diam menatapku, bangke kena marah ni gue.
"Kuy." Kami pun langsung menuju ke basement dan masuk ke mobil. "Lu kok cantik sih tha?" Tanyanya saat kami berada di lift tempat dia berfoto tadi.
"Lah sehat lu? Bisa bilang orang cantik?" Luke mengernyitkan dahinya. Aku pun juga ikutan bingung, apa Luke memang sudah sembuh sepenuhnya?
"Eh iya iya, kok gue bisa bilang lu cantik sih? Tapi seriusan deh tha, lu cantik." Baper anjing, gue jorokin lu lama-lama.
"Alhamdulilah dari lahir." Dia langsung ngejitak kepalaku. "Sakit anjing."
"Udah ah, ayo buruan."
Dia menarik tanganku lalu membukakan pintu mobilnya. Untung saja aku bisa meredam rasa blushingku dengan menemukan selimut dan sebucket bunga tulip di jok penumpang tempat aku akan duduk. Eh bego tambah ngefly gue
"Ini punya siapa?" Tanyaku saat dia masuk ke mobil dan duduk di kursi pengemudi.
"Yours."
Tuh kan jing, gue bilang apa.
"Ngapain lu ngasi bunga dah?" Luke langsung menarik pipiku.
"Bawel banget sih." Katanya setelah menarik pipiku, "lu mau kemana nih?"
Aku mengedikkan bahuku, jujur aku saja tidak mengerti alasan utama dia mengajakku jalan seperti ini. "Gue bakal nganter lu kemana aja kok, tha."
"Terserah lu aja, Luke." Kataku
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And Hus-band 2 : Luke Hemmings
Fanfiction¤ Me And Husband : Calum Hood (related) ¤ *** "Gue pengen jadi rumus matematika deh," "Kenapa?" "Biar selalu lo inget."