26

1.5K 253 50
                                    

Kini aku, mama dan papa sedang berada di dalam mobil. Yang bisa saja dipanggil venue konser karena apa? Karena mereka menyalakan musik dibatas ketulian telinga.

Umur sudah tua namun selera musik mereka perlu diragukan. Kenapa? Selera musik yang tidak sesuai umur.

Menyalakan musik sekeras mungkin lalu berduet. Hey, its Calum and Calista Hood.

And me, the potato, Atha....aku ragu dengan nama belakangku.

"pah, nanti atha diem di mobil aja ya." Kataku tiba-tiba. Mama langsung memperhatikanku dengan tatapan tajamnya, "apa mah?"

"Are you fucking kidding me, tha?" Ucap mama.

"No, swear words mah. Atha males aja." Kataku malas.

"Ga sopan kaya gitu atha, mereka berdua itu temen baik mama. Pah, emang papa ga ngenalin Luke ke atha?" Tanya mama.

"Kenalin kok," ucap papa. "Papa pernah ngirimin kamu foto reuni papa lho tha. Coba check."

"Atha males, pengen tidur." Sebenarnya itu hanya alasan. Aku takut jika rumah keluarga Hemmings yang akan aku datangi ini rumah Luke yang aku kenal di Inggris tiga tahun lalu. Aku takut.

Tanpa terasa mobil itu tiba-tiba berhenti, dan benar, tujuan kami sudah sampai. Aku sudah sampai di rumah keluarga Hemmings. Hemmings. Dan Hemmings.

"Ayo tha," ajak papa.

Aku menghapus air mata takutku dengan cepat, namun terlambat papa dan mama sudah melihatnya. "Cals, atha nangis." Ucap papa ke mama.

Mereka berdua membuka pintu penumpang lalu duduk disampingku, "kenapa nangis baby girl?" Tanya papa.

Aku langsung memeluk mama dan membenamkan kepalaku di lehernya. Papa mengelus kepalaku dan menciumi puncak kepalaku. "Kenapa sayang?" Tanya mama.

"No problem," ucapku sambil mengusap air mataku dan membenahi rambut. "Im just overthinking."

Papa menatapku bingung, "are you okay?" Aku mengangguk. "Yaudah ayo."

Kami bertiga yang memang sengaja berpakaian seperti orang ngelayat berjalan masuk ke pekarangan rumah keluarga Hemmings itu.

Lalu papa mengetuk pintu rumah itu sehingga membuat pemilik rumah itu keluar. "Hai!" Seorang wanita seumuran dengan mama keluar dengan senyum manisnya.

Mama dan papa memeluk orang itu secara bergantian, "ini atha?" Aku mengangguk. Lalu ia memelukku singkat, "ayo masuk,"

"Luke dimana len?" Tanya papa.

Luke dan Len?

"Bentar ya aku panggilin," wanita itu naik ke lantai atas. Lalu ia turun dengan seorang laki-laki berambut pirang dengan kacamatanya.

"Hai, mate." Papa langsung memeluk orang itu, begitupun dengan mama. Dan aku, hanya diam. "Luke, ini atha, anakku."

"Hai atha, nice to meet you." Ia memelukku cukup lama.

"Nice to meet you too,"

"Ayo kita langsung ke halaman belakang aja." Ajak wanita tadi. Aku hanya membuntutinya dari belakang lalu duduk di meja makan yang sudah disiapkan.

Mereka asik mengobrol sambil memanggang daging-daging untuk makan siang kami. Dan mungkin saja cukup sampai makan malam.

Aku masih bingung, apakah ini rumah Luke yang aku kenal kemarin itu? Tapi dimana dia?

"Hai atha." Papa menyapaku. Aku hanya membalasnya dengan senyuman. "Kenapa? Bosen ya?"

"Engga juga kok, pa." Ucapku.

Me And Hus-band 2 : Luke HemmingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang