CP-8

35.6K 1.1K 7
                                    


Author's pov

setelah mengobrol dengan margaret, rara pamit untuk menemui daddynya yang sudah menunggunya dari tadi di kantor 

" oh iya bu saya pamit dulu, mau kekantor papa saya ada urusan biar axel saya bawa sekalian untuk saya kenalkan langsung ke papa saya " ucap rara

" oh gak usah nak rara biar axel saya bawa pulang saja lagian dia juga lagi tidur" ucap margaret menolak dengan halus 

" gak papa bu sekalian biar saya cepat akrab dengan axel" ucap rara meyakinkan 

sambil menghela nafas " baik lah nak kamu boleh bawa axel,  oh iya bagaimana kalo kamu panggil saya mama saja kan kamu sudah mau jadi bundanya axel anggap saja saya ibu kedua buat kamu" usul margaret kepada rara 

" emmmphh baik lah bu ... eh ma .. ma" ucap rara ragu " boleh saya minta nomer hape mama, buat jaga jaga kalo axel rewel dan meminta pulang" sambung rara 

" tentu tentu saja boleh, kan kamu sudah jadi bagian keluarga saya sekarang " ucap margaret dengan senyum merekah 

rara mengeluarkan hape dari dalam tasnya dan mencatat nomer margaret di dalam hapenya.

" makasih ma, kalo gitu rara pergi dulu ya ma assalamualaikum" ucap rara sambil mencium pipi margaret dan berlalu dari restaurant itu sambil membawa axel yang berada di gendongannya 

di dalam restaurant margaret memperhatikan rara yang membawa cucunya sampai memasuki taxi dan menghilang dari depan restaurant tersebut.

kamu beruntung nak masih ada yang ingin menjagamu dan mendapatkan kasih sayang dari seorang ibu mungkin ini jalan dari tuhan untuk kamu gumam margaret dalam hati 

######

Di depan kantor DNC Company

Rara turundari taxi di depan lobi perusahaan itu, dia memasuki kantor itu dengan anggun, muka datar dan sambil menggendong axel yang masih tertidur, banyak karyawan yang menatapnya dengan kagum dan iri karena kecantikannya ada juga yang menatapnya sinis dan tidak suka. Rara berjalan menuju lift dan tidak memperdulikan omongan omongan yang tadi di dengarnya dia hanya menganggap itu hanya angin lalu, setelah pintu lift terbuka dia memasuki nya dan memencet tombol 17 untuk menuju ruangan daddynya berada. ya, di kantor tersebut tidak ada yang tau kalau dia adalah anak dari CEO perusahaan tersebut hanya sekretaris pribadi daddynya saja yang mengetahui semua itu. 

ting 

pintu lift terbuka, rara keluar dan menuju meja sekretaris daddynya 

" rani daddy ada gak ?" ucap rara sedikit memelankan suaranya agar axel tidak terganggu

" eh rara ada kok baru aja bapak selesai meeting, itu siapa ra ?" tanya rani kepo

" nanti gue kasih tau, gue mau ketemu daddy dulu udah telat dari tadi bye ran " ucap rara sambil meninggalkan meja rani dan menuju ruangan daddynya 

tok tok tok 

" masukkk" ucap orang yang ada di dalam 

ceklek 

" siang dad, maaf telat ada urusan tadi" ucap rara sambil memperlihatkan wajah tidak bersalahnya

" hemm udah biasa daddy kamu gituin ra, duduk " ucap rio ayah rara sambil berdiri dari kurinya dan menghampiri rara yang duduk di sofa yang ada di ruangan itu 

" dad minta minum dong aus nih" ucap rara sambil menidurkan axel di atas sofa 

" mau minum apa " ucap rio sambil menuju lemari pendingin yang ada di ruangan itu 

" air dingin aja dad udah cukup kok" ucap rara sambil sedikit merenggangkan ototnya karena pegal kelamaan gendong axel tadi 

" nih, itu siapa ra yang kamu bawa ?" ucap rio sambil melihat anak kecil yang ada di samping rara

" ini axel dad anak aku" ucap rara enteng 

" APA ? ANAK KAMU ?" ucap rio sedikit membentak 

" tenang dad ini bukan anak kandung aku kok tapi anak yang gak sengaja aku temuin tadi" ucap rara menjelaskan

"oh gitu terus kenapa kamu bawa sini" ucap rio penasaran 

" jadi gini dad ......" ucap rara menjelakan dari awal ketemu axel sampai kenapa axel bisa ada di situ " ..... jadi gitu dad ceritanya " ucap rara mengakhiri pembicaraannya dan rio hanya menanggapi dengan mengangguk anggukkan kepalanya tanda bahwa dia sudah paham 

"terus ..." belum selesai rio berbicara ada suara yang menghentikannya

" uda atu imana? " ucap axe yang baru saya terbangun dari tidurnya

" hai boy udah bangun ini di kantor oppanya axel, ini kenalin oppanya axel " ucap rara menjelaskan 

" halo oppa atu asel anak uda" ucap axel cadel 

" hai axel aku oppa rio, mulai sekarang kamu boleh main sama oppa sepuasmu tenang saja oppa gak akan gigit kok" ucap rio sambil sedikit bercanda 

"promise oppa?" ucap axel  mengacungkan jari klingkingnya

" promise boy" ucap rio sambil mengaitkan jari klingkingnya " oh iya ra raka uada tau soal ini ?" ucap rio kepada rara yang sedang memperhatikan ayahnya dengan anak yang baru ditemuinya tadi 

" hah ? oh iya belum dad hehe" ucap rara sambil cengngengesan tidak jelas 

" sana kasih tau takutnya dia salah paham lagi " ucap rio yang sudah bermain dengan axel yang sudah ada di pangkuannya

" oke dad aku telpon raka buat ketemuan besok" ucap rara sambil mengeluarkan hapenya 

tutt tutttt 

" kemanasih raka " gerutu rara

" halo sayang " ucap raka yang ada di seberang

" halo raka, besok kita bisa ketemu gak" ucap rara sambil terus memperhatikan axel dengan rio

" bisa bisa apasih yang enggak buat kamu " 

" oke kalo gitu besok ya jam makan siang "

" iya sayang emang apa sih yang mau kamu omongin"

" besok aja deh biar ini jadi kejutan buat kamu" 

" oh oke oke aku tunggu besok di kantor aku ya jangan telat "

" iya iya sayang kalo gitu udah dulu ya bye sayang "

" bye muahh

klik

semoga semua lancar dan raka mau nerima keputusanku setelah ini batin rara 


to be continue~

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

vote dan comment ya 

Complicated Problem ( Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang