CP-9b

32.9K 1.1K 6
                                    


Author's pov 

Di depan kantor raka, rara keluar sambil menggandeng axel menuju kedalam kantor tersebut. rara memasuki kantor tersebut tanpa melirik kepada karyawan raka. banyak tatapan tatapan sinis dan ocehan ocehan yang gak jelas yang di anggap rara sebagai angin lalu. tak terasa dia sudah sampai di depan ruangan raka.

"mbak rakanya ada" tanya rara kepada sekretaris baru raka yang diketahui bernama linda

" oh mbak rara ya, pak raka sudah menunggu di dalam" ucap linda, dan dijawab anggukan kepala oleh rara

tok tok tok

"masuk"

ceklek

" hai sayang aku ganggu gak" ucap rara sambil memasuki ruangan raka

" enggak kok sini sini" ucap raka sambil beranjak dari kursinya, dia mencium pipi rara dan melihat ada anak di samping rara" itu siapa yang kamu bawa beb" ucap raka penasaran

" oh ini, ini Axel Bramantia wijaya. aku kesini mau jelasin ini kekamu " ucap rara tenang dan di tanggapi raka dengan bingung.

" maksudnya " ucap raka meminta penjelasan

" begini yang ......." ucap rara menjelaskan awal dia bertemu axel hingga sekarang dia membawa axel ke kantornya. sedangkan axel memilih diam dengan handphone rara ditangannya.

" ..... begitu ceritanya, kamu setujukan yang dengan keputusan aku" ucap rara mengakhiri ceritanya.

" enggak bisa ra, aku gak bisa nerima dia gimana kalo ada yang berperangsaka buruk sama aku dan kamu sebelum kita tunangan, mau di taruh mana reputasi " ucap raka menolak

" kok kamu ngomongnya gitu sih, kan kamu tau axel itu sama kayak aku makanya aku mau bantu dia kenapa kamu jadi gini sih rak yang tiba - tiba ngomongin reputasi segala bukannya kamu orangnya masa bodoh ya" ucap rara menyelidik

" bukan gitu yang aku tuh gak mau omset perusahaan aku tuh menurun gara gara masalah kayak gitu ta...." belum selesai menjelaskan rara sudah memotong omongan raka

" JADI KAMU NOLAK KALO AKU NGERAWAT ANAK INI KAMU TUH EGOIS RAK" ucap rara tersulut emosi

" kamu kenapa sih ra aku tuh udah coba ngertiin kamuTAPI APAKAMU SELALU NGELAWAN APA YANG AKU MAU " ucap raka yang terbawa emosi

sambil menenangkan deru nafasnya rara mulai berbicara dnegan axel" sayang kamu keluar ya masih ada yang mau bunda omongin" ucap rara sambil menggiring axel keluar " mbak saya titip axel ya bentar saya masih ada urusan bentar" ucap rara di depan pintu ruang raka kepada sekretaris raka

"baik bu sini sayang sama tante" ucap linda dan berbarengan dengan pintu yang di tutp oleh rara

"apa yang lo bilang tadi gue ngelawan sama apa yang lo bilang, lo gak ngaca gueudah berubah demi lo rak selama 3 tahun hubungan gue sama lo lo selalu ngekanggue lo selalu nyuruh ini lah itu lah yang gue gak pernah suka sebenernya mau loapa sih rak" ucap rara melanjutkan apa yang tadi sempat tertunda

" ya aku udah muak sama apa yang kamu lakuin, aku tuh udah capek hadepin kamu yang gak pernah ngerti sama keadaan aku" ucap raka 

" ohh jadi LO MAUNYA APA ? putus terus ngebatalin pertunangan kita fine gue kabulin kemauan lo" ucap rara penuh emosi 

" bu bukan gitu ra aku maunya kita tetep bertahan tapi dari yang aku lihat kamu tuh gak pernah ada usaha buat kita bertahan, kalo kamu maunya gitu aku bisa apa" ucap raka frustasi 

" udah lah rak gak usah berbelit belit bikin bingung ngomong tuh yang bener punya otak kan" ucap rara 

" oke fine kalo kamu maunya gitu kita PUTUS aku bakal hubungi orang tua kamu kalo pertunangan kita batal " ucap raka 

Plakkk

" gak nyaka ya rak gue kira lo bakal pertahanin hubungan ini hanya karna masalah yang sepele aja lo batalin pertunangan kita lo brengsek rak gue BENCI sama lo" ucap rara setelah menampar pipi raka dan raka hanya diam sambil memegang pipi yang di tampar tadi 

" emang ra gue brengsek asal lo tau selama gue pacaran sama lo gue selalu main di belakang lo PUAS, gue emang cowok brengsek yang lo percaya selama ini" ucap raka

" oke fine mulai sekarang lo gak usah nyentuh keluarga gue lagi gak usah nongol di hadapan gue dan keluarga gue, gue biariin lo bahagia rak gue udah gak butuh lo camkan itu " ucap rara masih dengan emosi 

" oh iya gue punya kejutan buat lo, nih " ucap raka sambil melempar undangan pernikahannya " itu buat lo terserah lo mau dateng apa gak yang penting gue udah undang lo buat hadir" ucap raka sambil menuju ke meja kebesarannya 

" oh jadi ini alasan kenapa kamu mutusin aku oke makasih undangannya semoga lo bahagia, bye rak" ucap rara sambil berlalu dari ruangan itu 

maafin gue ra gue terpaksa ngelakuin ini gue sayang sama lo semoga lo bahagia tanpa gue batin raka

rara keluar dari ruangan itu tanpa mengeluarkan air mata setetespun dia hanya merasa kecewa atas keputusan raka.

" ayo sayang kita pulang" ucap rara kepada axel " makasih ya mbak udah mau jaga axel" 

" iya bu gak masalah" ucap linda sambil tersenyum lembut 

rara menuju lift dan lift terbuka ada seseorang keluar dari lift tersebut dan menabrak bahu rara tanpa di respon oleh rara, rara langsung memasuki lift dengan menggendong axel.

tanpa mereka ketahui Tuhan telah mentakdirkan mereka untuk bersatu dengan jalan yang mereka tidak ketahui karena Tuhan memiliki berjuta juta kejutan untuk menyatukan kedua insannya.

 to be continue

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

minal aidin wal faizin 

spesial pakek telur buat kalian soalnya 

gue update 2 chapter hari ini semoga kalian suka 

Complicated Problem ( Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang