Author's POV
Matahari yang semula di atas sekarang sudah tidak menampakkan wujudnya, hari senja semua orang sibuk mempersiapkan apapun yang akan di butuhkan nanti kecuali rara yang sedari siang dia masih saja bergelung di dalam selimut tebalnya di kamar yang biasa dia tempati jika di rumah omanya dia merasa lelah untung kamar yang dia tempati kedap suara jadi jika ada keributan di luar dia tidak akan terganggu sama sekali.
tok tok tok
" adira sayang buka pintunya " teriak orang di luar tak lain adalah omanya
" sayang bangun kamu mau sampai kapan tidur " teriak omanya sekali lagi sedangkan rara yang mendengar teriakan omanya malah semakin mengeratkan tubuhnya pada selimut yang di gunakannya
" ayo bangun rara nanti kamu ketinggalan acaranya sayang" teriak oma sekali lagi karena tidak mendapat jawab dari rara, karena kesal teriak sedari tadi tetapi tidak mendapat jawaban akhirnya oma langsung saja membuka kamar rara
ceklek ...
" ya ampun cucu oma yang satu ini belum bangun juga yang lain pada sibuk dia malah enak enakan tidur" omel omanya setelah membuka kamar dan mendapati rara yang masih nyaman dengan posisinya
" bangun sayang udah sore ini " ucap oma sambil menutup gorden di kamar rara
" bentar lagi oma rara masih capek" gumam rara dengan mata yang masih terpejam
"tidak ada nanti nantian sekarang cepat bangun mandi terus habis itu kamu siap siap udah gede juga malesnya minta ampun gini katanya mau jadi istri yang baik" dumel oma sambil menarik selimut dari tubuh rara
" argghh oma kok di tarik " protes rara sambil merenggangkan otot ototnya
" sana mandi yang mau make up kamu udah nunggu kamu dari tadi tuh sampek bongkotan gak kasihan apa " cercah oma karena melihat rara yang masih malas malas di atas kasurnya
" ya ya ya rara bangun nih nih oma tenang aja rara langsung mandi "ucap rara sambil bergegas menuju kamar mandinya tak lupa membawa bathrobenya
" jangan tidur di dalam terus jangan lama lama oma tungguin kamu di sini " teriak oma yang melihat cucunya itu masuk kedalam kamar mandi
" beres oma " teriak rara tak kalah keras, oma yang meihat itu hanya bisa geleng geleng dengan kelakuan rara yang masih seperti anak kecil menurutnya
20 menit kemudian
rara yang sudah selesai mandi segera menuju ke kopernya untuk mengambil perlengkapan perawatan tubuhnya di sana, tapi sebelum ke sana dia melihat omanya yang sudah tertidur karena menungguinya mandi
"apa gue kelamaan ya di dalamnya" batin rara
" gue bangunin aja ah kasihan" ucap rara sambil berjalan hati hati keranjangnya agar omanya tidak kaget saat di bangunkan nanti
" oma bangun oma "ucap rara sambil menggoyang goyangkan kaki oma nya, meskipun pelan membangunkannya tapi oma langsung saja bangun dari tidurnya
"ya ampun oma ketiduran " ucap oma langsung duduk di tepi ranjang
" kamu sih mandinya kelamaan oma jadi tidurkan" omel oma pada rara
" cucu yang paling cantik mah beda selalu salah di mata oma" ucap rara mendrama mendengar tuduhan oma
" ya udah ah kamu duduk di meja rias sana oma panggilin orang yang mau rias kamu siapa tau dia kabur gara gara nungguin kamunya lama" ucap oma sambil bergegas keluar untuk memanggil perias yang akan me make over rara. tak butuh waktu lama oma dan si periaspun datang
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated Problem ( Terbit)
Diversosmenurut adira semua ini terlalu tiba - tiba, banyak kejadian yang menurutnya tidak masuk akal. tepat sehari sebelum hari pertunangannya orang yang sudah menjadi pacarnya lebih dari 3 tahun membatalkan pertunangannya demi menikah dengan wanita yang e...