CP-6

42.2K 1.3K 9
                                    

Author's POV

sambil menghela nafas adira pun membalikan badan untuk melihat siapa anak kecil yang sedang memeluk kakinya 

" hei hei adik manis kamu kenapa ? kok bisa sampai di sini ?" ucap adira lembut sambil berjongkok untuk mensejajarkan tingginya dengan anak kecil itu.

"hik hik kenapa unda ninggalin atu, atu kan angen unda hik hik" ucap anak kecil itu cadel 

adira pun memegang kedua pipi anak kecil tersebut dan mengusap air mata yang sedari tadi mengalir di kedua pipinya.

" nama kamu siapa ?rumah kamu di mana sini tante anterin pulang" ucap adira lembut dan menganggkat anak kecil itu ke dalam gendongannya

"nama atu Axel unda, atu ikut unda pulang aja atu gak au di tinggal unda agi" ucap anak kecil itu sambil mempererat pelukannya di leher adira seperti takut akan jatuh.

adira pun hanya pasrah dan berfikir kemana anak ini akan di bawanya tidak mungkin kerumah orang tuanya bisa bisa dia di coret dari sil silah keluarganya, terus harus kemana lagi dia mencari petunjuk ya Tuhan apa salah hambamu ini.

masih dengan fikiran yang berkecambuk tiba - tiba ada yang menepuk bahu adira dari belakang 

" permisi mbak itu cucu saya yang ada di gendongan mbak " ucap seorang ibu - ibu yang menepuk bahu adira tadi 

"loh ibu dari mana kok tiba - tiba ibu bisa bilang kalo ini cucu ibu " ucap adira penuh selidik 

" loh gimana sih mbak ini cucu saya nama dia Axel Bramantia wijaya, emang mbak ini siapa kok bisa sama cucu saya" ucap nenek dari Axel 

dengan dahi yang berkerut tanda bahwa adira sedikit berfikir akhirnya dia bertanya ke anak kecil yang sedang ada di gendongannya.

"sayang apa kamu kenal nenek ini"ucap adira lembut, yang di tanya hanya mengaggukkan kepalanya 

"tuh kan apa saya bilang dia itu cucu saya" ucap nenek itu 

"maaf bu saya hanya memastikan saja, saya takut anda hanya mengakungaku sebagai neneknya eh ternyata malah seorang penculik maaf bu sekali lagi saya minta maaf"ucap adira meminta maaf 

sambil menghela nafas akhirnya nenek itu memakluminya 

" iya gapapa makasih sudah menemukan cucu saya, saya margaret" ucap nenek margaret sambil mengulurkan tangan 

" adira panggil saja saya rara " ucap adira sambil membalas jabatan tangan margaret

"unda atu lapel ayo ita akan" ucap Axel tiba - tiba 

"ayo sayang kita makan sama - sama, mari bu kita makan bersama di mall dekat sini sambil kita ngobrol - ngobrol sebentar " ucap adira menawarkan 

" kita naik mobil saya saja di sebelah sana ayo nak rara kita kesana kasihan axel kepanasan dari tadi" ucap margaret sambil jalan terlebih dahulu kearah mobilnya.

25 menit kemudian

adira, axel dan margaret menyusuri toko toko yang ada di mall tersebut akhirnya pilihan merka jatuh ke restoran cepat saji 

" kita duduk disana saja ya sayang, mari bu kita duduk di pojok sana saja" ucap adira sambil menunjukkan tempat yang di pilihnya 

setelah memesan makanan mereka margaret menanyakan ke adira beberapa perntanyaan

"nak rara saya ingin bertanya apa boleh " ucap margaret lembut 

" boleh kok bu silahkan" ucap adira sambil melihat axel yang tidak mau turun dari pangkuannya 

" kamu ketemu axel dimana ?" ucap margaret 

" tadi saya ingin pulang dan mencari taxi, tapi tiba - tiba ada yang memeluk kaki saya dari belakang sambil menangis dan dia memanggil saya dengan sebutan bunda" ucap adira sangat lancar 

" kalo boleh tanya di mana bundanya axel bu ?"ucap adira hati - hati 

sambil menghela nafas margaret menjawab

" ayah dan bundanya axel sudah lama meninggal kira - kira 2 tahun yang lalu saat axel masih kecil" ucap margaret dengan raut sedih

" saya turut bersedih ya bu "ucap adira sambil mengucap puncak kepala axel yang tidak disadarinya sudah tertidur di pangkuannya.

"terima kasih ya nak, dulu axel masih kecil sekitar 3 bulanan. waktu itu mereka ingin kerumah saya karena saya bilang bahwa saya rindu dengan axel, akhirnya ayah, bunda dan axel berangkat menuju rumah saya. entah bagaimana kejadiannya saya juga tidak tau tapi polisi yang menyelidiki kasus ini bilang bahwa rem mobil yang di tumpangi anak saya blong mengakibatkan mobil itu oleng dan menabrak pembatas jalan" ucap margaret tak kuasa sambil meneteskan air mata 

adira mengambil tisu yang ada di dalam tasnya dan memberikan ke margaret " ini bu " ucap adira

" makasih, setelah menabrak pembatas jalan datang lah truk dari arah berlawanan dan akhirnya mobil anak saya di tabrak dari arah samping. ayah dan bunda axel sempat koma selama 3 bulan tapi 2 hari sebelum ayahnya meninggal bundanya axel meninggal lebih dahulu" lanjut margaret menyelesaikan ceritanya 

" terus bagaimana dengan axel bu ? " tanya adira penasaran sekaligus iba 

" saat itu axel hanya kritis selama 1 minggu dan dia di rawat selama 1 minggu baru lah dia di perbolehkan pulang, saat itu saya merasa bersalah seandainya saja saya tidak menyuruh meraka untuk datang kerumah saya mungkin semuanya tidak akan seperti ini " ucap margaret 

" sudah lah bu mungkin itu adalah jalan terbaik yang sudah di takdirkan tuhan untuk kita, kita tidak boleh menyesali apa yang sudah di gariskan oleh tuhan" ucap adira menguatkan 

"bagaimana kalo axel saya jadikan anak saya, bukan anak kandung atau adopsi tapi dia boleh memanggil saya bundanya agar dia merasakan bagaimana memiliki ibu seutuhnya" ucap adira memberi saran 

" bagaimana dengan keluarga kamu nak apakah mereka setuju" ucap margaret khawatir 

" nanti saya coba berbicara dengan kedua orang tua saya bu tenang saja " ucap adira meyakinkan 

semoga keputusan yang aku ambil ini benar, aku gak mau axel bernasib sama denganku batin adira


to be continue

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

hayo siapa yang berfikir kalo itu azka hehe  

maaf kalo rey sama azka belum muncul ini masih adira mungkin next kali ya 

maaf lama kemarin habis uas jadi ini baru libur nih..

maaf ya kalo jelek lagi buntu idenya 

makasih yang udah baca cerita aku tetep setia ya meskipun lama update nya 

Complicated Problem ( Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang