CP - 31

14K 485 5
                                    


Author's POV

Hari ini adalah hari di mana rara membuat janji dengan papa renzho atau ayahnya, hampir semalaman dia tak bisa tidur karena terlalu sibuk memikirkan apa saja yang akan di bicarakan, dia juga bingung bagaimana kelanjutan hubungannya dengan renzho.

Setelah merenung dan menyiapkan semua yang akan terjadi rara mulai turun dari kamarnya danberjalan ke meja makan di sana seperti biasa sudah ada reynand, axel dan azka yang sudah bertengger di tempatnya

" pagi semua" sapa rara tanpa semangat dan berjalan menghampiri mereka untuk mencium mereka bergiliran

"pagi" balas mereka bersamaan

" bunda kenapa kok lesu gitu" ucap azka yang melihat rara tak seperti kemarin

" ga papa kok sayang bunda lagi gak enak badan aja" ucap rara berkilah

"serius bun" ucap axel khawatir dan langsung turun dari duduknya untuk menghampiri rara

" gak panas kok bun " ucap axel yang memeriksa kening rara dengan menaiki kursi untuk menggapai rara yang sedang duduk

" iya sayang bunda cumak dikit pusing aja mungkin kecapekan" ucap rara terharu dengan sikap axel yang biasanya cuek

" bener ra kamu gapapa? apa ada yang mengganggu fikiran kamu ?" tanya rey menuntut jawaban

"iya rey aku gapapa, lagian juga gak ada yang aku fikirin" kilah rara

" aku tau kamu bohong ra pasti kamu mikirin nanti ya? Apa kamu mau aku temenin aja " usul reynand

" gak usah rey makasih banget tapi aku bisa sendiri kok " ucap rara menyakinkan

" janjiannya jam berapa nanti ?" tanya reynand

"mungkin jam makan siang"jawab rara

" ya udah nanti kalo ada apa apa hubungi aku aja" usul rey dan hanya di balas anggukan kepala mengerti oleh rara

Setelah acara sarapan pagi yang di selingi dengan mengobrol riangan akhirnya mereka semua memutuskan berangkat, rara berangkat menggunakan mobilnya untuk kekantor sedangkan reynand menggunakan mobilnya sendiri sebelum kekantor dia harus mengantar dua jagoan kecilnya berangkat sekolah terlebih dahulu.

###

Tepat pada waktu yang sudah di janjikan rara sudah sampai di restoran tersebut dia langsung saja menuju ke ruangan yang sudah di pesan oleh papa renzho atau bisa di bilang ayahnya, beruntung saat dia sampai di ruangan itu tidak ada orang kemungkinan besar orang yang akan di temuinya belum datang.

Rara duduk dengan sedikit gugup, dia berulang kali meremas remas kedua tangannya yang mulai berkeringat padahal di ruangan itu full AC.

"maaf om telat tadi ada meeting mendadak" ucap papa renzho tiba tiba datang dan berdiri di dapan rara, rara yang mendengar orang berbicara segera menggerakkan kepalanya untuk melihat orang itu setelah itu dia tersenyum dan bangkit untuk memeberi salam

" hai om gapapa kok rara juga baru aja dateng, duduk om " ucap rara ramah, papa renzho langsung saja duduk di depan rara

"oh ya kemarin waktu kita ketemu om belum ngenalin diri ya, nama om bima" ucap bima memperkenalkan diri

" nama saya adira om" balas rara dengan di sertai senyum ramah

" jadi ada apa kamu pengen ketemu sama om ? apa ini ada masalahnya dengan renzho" tebak bima to the point

"gak kok om aku sama renzho baik baik aja malah terlampau baik dia orangnya perhatian banget kok" balas rara

"terus ? bentar ya ra kita makan dulu tiba tiba om jadi lapar " ucap bima sambil menggaruk tengkuknya

" ya om gapapa santai aja aku juga habis ini gak ada jadwal penting" balas rara dengan sopan

Akhirnya mereka memesan makanan dan memakannya dengan diam, rara bingung sendiri apa yang dia akan omongkan sedangkan dia tidak ingin mengganggu acara makan om bima akhirnya dia diam sambil menikmati makanannya, tidak sampai 20 menit acara makan makan itu selesai akhirnya rara bisa bernafas lega karena dia sudah gatal ingin bertanya

"tadi sampek mana tadi? " tanya bima

" om saya boleh tanya gak om ini masalah pribadi om?" tanya rara

" masalah pribadi ? kamu suka sama om ?" tuduh bima

"hah ? enggak om enggak bukan itu" elak rara

" terus ?" ucap bima sambil menaikkan sebelah alisnya

" ehem gini om apa om kenal dengan hana marta callie" tanya rara dengan tenang, dengan pertanyaan rara bima sedikit terperanjat tapi setelah itu dia kembali ke ekspresi sebelumnya

"bagaimana kamu bisa mengenal dia ?"tanya bima penasaran

" itu tidak penting om, om tinggal bilang aja apa om kenal dengan beliau " desak rara

"dia almarhum istri saya"ucap bima dengan lemah

"kok bisa om ?" tanya rara menuntut penjelasan

" ya dia meninggal sewaktu melahirkan anak kedua kami yang sekarang entah di mana mereka" aku di sini yah tambah rara dalam hati

"lalu ? om gak pernah cari mereka ?" tanyanya lagi

"sudah om udah cari meraka berdua, om udah suruh orang buat nyari mereka tapi hasilnya nihil om kehilangan jejak mereka" jawab bima

"emang om titipkan dimana mereka ?" lanjut rara

"di panti asuhan ini adalah kesalahan terbesar om udah ninggalin mereka" ujar bima sedih

" eh eh om jadi mellow gini bahas yang lain aja ya ra" ucap bima mengalihkan pembicaraan

"aku anak yang om cari " ucap rara lemah, langsung saja bima shock dan membelalakan matanya

" maksud kamu ?" tanya bima meminta penjelasan

" aku Azzahra adira Callie anak dari bima surya praja dan hana marta callie" ucap rara penuh penekanan

" jadi kamu" ujar bima sambil menunjuk rara

" ya om aku anak om yang om tinggal di panti asuhan bersama dengan joshua hariz praja" jelas rara

"alhamdulillah ya tuhan kalian masih hidup" ucap bima sambil berdiri, mulai melangkah mendekati rara dan merengkuh tubuh rara

" ayah " ucap rara pertama kalinya

" ya sayang ayah di sini " ucap bima sambil terus mengecup puncak kepala rara "tuhan terima kasih duah mengabulkan doaku " tambah bima

Beberapa lama mereka dalam posisi tersebut akhirnya bima tiba tiba saja menghancurkan suasana

" ra udah ya peluk ayahnya, ayah pegel nih pengen duduk " ucap bima memohon

" yah ayah, ayah gak seru ya udah sana sana duduk " ucap rara sambil cemberut

" anak ayah jangan cemberut dong kan ayah ada di sini " tenang bima

" yah jelasin ke aku semuanya kenapa ayah ninggalin aku sam kak jo " ucap rara menuntut jawaban sedangkan bima hanya tersenyum dan mengambil nafas ringan

" jadi begini ....."


TO BE CONTINUE ~

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

VOTE AND COMMENT YA THANKS 

MAAF TELAT UPDATE 

21 NOVEMBER 2016 

Complicated Problem ( Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang