Author's POVHari mulai berganti detik demi detik terus berjalan, semuanya akan di bongkar tanpa celah hal itu lah yang membuat rara semakin gelisah memikirkan apa yang akan terjadi nanti jika semua terbongkar dia takut semua ini akan semakin membuat orang lain terluka tapi jika terus di lanjutkan akan memunculkan kebohongan lain yang semakin membuat semua hancur.
" ra" panggil rey membuyarkan lamunan rara
" ha apa rey tadi kamu ngomong apa ? " tanya rara masih dengan raut gelisahnya
" gak ngomong apa apa kok sini duduk dulu aku pengen ngobrol sama kamu dari pada mondar mandir mulu kayak kincir angin bikin pusing tau " ucap rey sambil menpuk nepuk tempat kosong di sampingnya
" nih aku udah duduk mau ngomong apaan kali ini aku bakal dengerin kok" ucap rara meyakinkan sambil menatap wajah rey
" ra kamu lagi banyak masalah ? " tanya rey memulainya yang hanya di balas gelengan oleh rara
" kamu lagi mikirin tentang acara nanti malem ? " tebak rey yang di balas anggukan lemah rara
" adira hei denger aku " ucap rey sambil memutar badan rara untuk menghadap ke arahnya tanpa mengeluarkan suara
" apa yang kamu pikirin ? Kamu takut renzho marah ? " tanya rey lagi yang di jawab gelengan oleh rara
" kamu takut rencana ini gagal?" Tanya rey lagi tapi lagi lagi rara menggelengkan kepalanya
" terus apa yang kamu takutin ? " tanya renzho lembut
" aku... aku takut entah lah aku takut semua orang kecewa dengan semua ini, aku takut gak bisa terima renzho dengan orang lain setelah datang ke sana, aku takut semua orang benci sama aku aku takut rey aku takut" ucap rara yang tanpa di sadarinya air matanya sudah membanjiri pipinya
" ussttt kamu percaya sama aku kan ra ? " ucap rey sambil mengusap lembut pipi rara untuk menghilangkan air mata rara
" aku percaya sama kamu" ucap rara lemah
" jadi nanti kita hadapi semua bersama, jangan jauh jauh sama aku dan genggam tangan aku kuat kuat yakin kan diri kamu kalo kamu bisa hadapinya kamu ngerti kan ra " ucap rey mantap dan di angguki oleh rara
" jadi kamu gak boleh sedih lagi ada aku di belkangmu yang selalu dukung semua yang kamu lakuin oke " ucap rey mengakhirinya
Cup cup
Rey mencium pipi rara yang tadi di aliri oleh air mata, dengan kegiatan yang baru saja rey lakukan kepada rara membuat tubuh rara sedikit menegang
" itu untuk menghilangkan jejak air matamu aku gak suka lihat kamu nangis jadi makin jelek" ucap rey sambil memperlihatkan cengiran khasnya
" ishh dasar jelek jelek gini yang suka sama aku banyak gak kayak kamu mana ada yang mau deket deket sama kamu yang kaku gini " ucap rara sambil memukul kecil dada bidang rey dan di akhiri dengan menjulurkan lidahnya
" ada kok" ucap rey santai
" siapa ? " tanya rara penasaran
" kamu" ucap rey sambil mencubit hidung rara dan berlari menghindar
" sakit rey ishhh awas ya kamu " teriak rara atas perlakuan rey tadi membuat pipi rara merah seperti tomat
"Ada apa denganku baru di gituin aja udah deg degan kayak gini ga boleh ga boleh kayak gini " batin rara
" ra siap siap sana udah sore nih takutnya nanti telat" teriak rey dari tangga
" ya ya mak mak bawel " dumel rara pada rey, meskipun pelan rey dapat mendengar itu dan dia sedikit senang bisa mengalihkan kegelisahan hati rara
![](https://img.wattpad.com/cover/73453687-288-k396898.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated Problem ( Terbit)
عشوائيmenurut adira semua ini terlalu tiba - tiba, banyak kejadian yang menurutnya tidak masuk akal. tepat sehari sebelum hari pertunangannya orang yang sudah menjadi pacarnya lebih dari 3 tahun membatalkan pertunangannya demi menikah dengan wanita yang e...