extra part 1

30.9K 491 7
                                    


Author's POV

10 Tahun kemudian ......

semilir angin yang berhembus serasa menyejukkan hati, kesunyian menusuk kedalam jiwa  ini yang mengingatkan kelak kita akan seperti mereka, secuil ingatan kebersamaan yang mencuat kembali, langkah demi langkah menuntunmu pada ingatan yang dulu pernah menghilang. dengan setangkai bunga mawar putih dia genggam untuk menghiasi tempat itu. 

seorang pria tegap dengan seragam SMAnya berjalan dengan pelan menuju ke tempat yang dia sudah hafal, tempat di mana orang yang dia sayangi berbaring untuk selamanya, dengan perlahan dia duduk di pinggir makam membersihkannya setelah itu dia panjatkan doa doa untuk memberi ketenangan pada beliau.

" siang bunda" sapanya setelah memanjatkan doa dengan mengusap usap nama yang tertera di dalam nisan itu 

"maaf ya bun axel baru bisa kesini lagi, hari ini axel lagi males di sekolah lagian juga free class kok" ya pria tegap tadi adalah axel 

" ini axel bawain mawar lagi semoga bunda suka, mungkin kalo axel lulus nanti axel bakal jarang kesini bukan berarti axel bakal lupa sama bunda tapi axel bakal lebih sibuk lagi dengan pekerjaan axel selain kuliah axel bakal bantu bantu di perusahaannya oma, axel semakin kasihan bunda sama oma margaret di umurnya yang sudah tua dia masih sibuk dengan berbagai macam masalah di kantor jadi axel mutusin buat bantu oma biar oma bisa menikmati masa tuanya" adu axel jika sudah berada di depan makam sang bunda 

"axel udah selesai belum buruan panas nih" teriak seseorang yang tak lain dan tak bukan adalah azka dari luar pemakaman 

"bentar" balas axel malas azka jika ikut dengannya kesini pasti jarang ikut masuk katanya takut nangis, kalo sudah begitu nanti imagenya bakal turun ada ada saja fikirannya 

" ya udah ya bun axel pulang dulu azka udah manggil manggil, istirahat yang tenang di sana axel sayang bunda" ucap axel di akhiri dengan mencium nisan sang bunda setelah itu diapun bergegas menuju ke arah azka yang menungguinya 

"lama banget sih lo curhatnya kan gue juga pengen" cabik azka setelah axel sudah berada di dekatnya 

" yuk balik panas nih" ucap axel tanpa menghiraukan kicauan azka 

"ya ampun guekan lagi ngomong kenapa di anggurin" ucap azka mendramatisir yang di balas axel dengan memutar bola matanya malas karena kejadian seperti itu tak sekali dua kali terjadi tapi berkali kali

"xel lo ngomong apa aja sih sama bunda "ucap azka yang sudah berada di dalam mobil siap untuk mengemudi sedangkan axel berada di sebelahnya duduk dengan santainya

"banyak" ucap axel singkat dan jika sudah di jawab seperti itu azka hanya bisa diam dan tidak melanjutkan pembicaraannya sampai dia mencapai titik jenuhnya menyetir 

"xel"panggil azka setelah beberapa menit terjadi keheningan 

"hem" 

"lo tadi di cariin chacha" ucap azka menerangkan 

"tumben biasanya juga kalo ada perlu chacha langsung chat gue" jawab axel heran 

" ya mana gue tau meskipun kita udah sahabatan sama dia dari tk tapikan yang paling deket sama dia kan elo gue mah apa cuma pemeran pendamping di cerita kalian berdua " ucap azka tanpa mengalihkan pandangannya untuk fokus menyetir 

"thanks infonya" jawab axel singkat 

"ya allah gue ngomong sama orang apa batu sih singkat bener jawabnya" ucap azka di buat buat, setelah percakapan mereka sampailah mereka di rumah mini malis yang sangat mewah hanya dengan sekali melihatnya langsung saja azka memarkirkan mobilnya ke samping rumah di mana sudah ada mobil lain yang terparkir, tanpa menunggu azka yang masih sibuk di dalam mobilnya axel langsung saja masuk kedalam rumah tersebut tanpa memperdulikan sang kakaknya itu 

Complicated Problem ( Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang