Author's POV
beberapa hari setelah pertemuan dua kelurga yang di lakukan oleh renzho, hubungan renzho dengan rara sedikit merenggang karena kesibukkan yang di lakukan oleh renzho yang di tugaskan untuk mengurus suatu proyek besar oleh papanya, sebenarnya itu hanya ide bima yang membawa renzho kedalam proyek itu agar renzho bisa sedikit memberi jarak pada rara dan rencana yang mereka buat akan berjalan lancar begitu fikir bima, disini terlihat dia begitu jahat telah membohongi anaknya tapi dia sendiri bingung bagaimana cara memberitahu keadaan ini ke anaknya itu dia takut renzho akan salah paham kepadanya dan menuduh yang tidak tidak.
" pagi yah" ucap rara yang tiba tiba membuyarkan lamunan bima
" tumben kamu pagi pagi udah ke kantor ayah pasti ada maunya, ada apa hem ?" tanya bima penuh selidik sedangkan itu rara mulai mendekati bima dan mengalungkan tangannya pada leher bima dari belakang dengan manja
"ih ayah aku kan kesini kangen sama ayah masak gak boleh sih"ucap rara manja
"kemu kesini sendirian ? rey mana?" tanya bima karena biasanya putrinya itu akan ke kantornya jika bersama rey
" rey ada kok dia tadi mau beli minum di bawah jadi dia nyuruh aku ke ruangan ayah dulu deh" ucap rara tanpa melepas kan diri dari sang ayah
"ayah lama lama heran sama kamu emang rey di kantornya gak ada kerjaan apa setiap kamu mau ke rumah atau ke kantor ayah kayak sekarang kenapa selalu bareng rey emang kamu gak bisa berangkat sediri ?" ucap bima yang lama lama bingung dengan sifat anaknya ini
"aku juga gak tau tapi kalo aku pergi gak bawa rey itu rasanya ada yang beda gitu yah, dari pada aku sendirian juga mending ajak rey ya kan" ucap rara enteng
" terus kalo kayak gitu terus kapan rey punya pacar kalo kamu nepelin dia terus hem" ucap bima, dari ucapan bima tadi membuat hati kecil rara sedikit tidak rela jika nantinya ada perempuan lain yang akan menggantikan posisinya sekarang
" biarin rey kan sekarang punya aku jadi fine fine aja dong yah kalo aku ajak jalan" ujar rara dengan nada sedikit datar, bima tau dengan perubahan sikap rara dia tau putrinya ini sebenarnya memiliki perasaan lebih kepada rey yang dia sebut sebut sebagai sahabatnya itu
tok tok tok
"masuk" ucap bima yang mendengar ketukan pintu dari luar
" pagi om " ucap rey yang baru saja masuk kedalam ruangan bima
" pagi rey ..." balas bima
" kamu dari mana aja rey kok lama banget dari tadi aku nungguin kamu sama ayah sampek jamuran tau " ucap rara yang beranjak dari bima ke tempat rey duduk di sofa ruangan itu
" maaf ra maaf aku tadi beli ini buat kamu kamu belum sarapan kan tadi sama anak anak pasti kamu sekarang laperkan" ucap reynand sambil mengacung acungkan sebungkus sandwich kesukaan rara
"mauu kamu memang sahabat yang paling hebat deh makin sayang deh " ucap rara tanpa memperdulikan efek yang di timbulkan dalam diri rey entah mengapa rara juga sedikit merasakan hal aneh itu saat dia mengucapkan kata sahabat seperti ada yang protes di dalam dirinya
"sahabat hanya itu ingat rey kamu harus lebih bersabar untuk mendapatkannya" batin rey sambil mengembalikan ekspresi wajahnya dan tanpa di ketahui mereka berdua bima melihat itu semua di mana ekspresi yang mereka perlihatkan terlihat jelas tetapi sebenarnya mereka berdua memiliki perasaan sama hanya saja si lelaki sudah mengetahuinya tetapi si perempuan berusaha menyangkal itu semua agar kejadian yang dulu terjadi lagi intinya dia tidak ingin di sakiti
"ehemm"dehem bima, deheman bima membuat dua orang sedang di landa ke canggungan itu mulai memperhatikan bima
"kalian ngapain sih ribut mulu dari tadi ayah perhatiin" ucap bima mencairkan suasana
" rey tuh yah " tuduh rara
"loh kok aku " ucap rey tidak terima
"sudah sudah ayahkan cuma tanya gak perlu saling tuduh kayak gitu juga kali" ucap bima sedikit kesal
" hehe maaf yah kebiasaan soalnya" ucap rara cengengesan dan rey juga menampakkan wajah malunya
"oh ya kalian gak lupa kan sama acara besok, terutama kamu ra kamu harus dateng ayah juga undang jo ke acara ini jadi gak ada penolakan sesuai rencana awal oke" ucap bima mengingatkan
" ya ya yah siapa juga yang mau mangkir sih, oh ya yah apa renzho gak akan marah sama kita kalo kita nyembunyiin ini dari dia " ucap rara sedikit merasa bersalah dengan mantan kekasihnya itu atau lebih tepatnya adik tirinya itu
"ayah jamin sama kamu renzho gak bakal marah sama kamu kalo dia marah nanti ayah yang bakal jelasin ke dia serahin semua ini sama ayah kamu ngerti" ucap bima memberi pengertian
"ya yah rara ngerti" ucap rara lesu di sampingnya rey merangkul bahu rara untuk memberi semangat bahwa semuanya akan baik baik saja
"ya udah yah kalo gitu rara balik dulu ya yah bentar lagi ada meeting soalnya rey juga pasti banyak kerjaan besok besok aku bakal kesini lagi kok yah tenang aja "ucap rara sambil beranjak dari duduknya dan menghampiri bima untuk memeluknya sebelum pulang
" aku sayang ayah aku juga percaya sama ayah" ucap rara dalam dekapan bima
"ayah juga sayang sama kamu ayah bakal atasi semua ini" ucapan bima bagai janji yang harus di tepati dalam telinga rara, setelah mendengar itu rara melepas pelukannya dan sedikit menjauh agar rey bisa berpamitan juga dengan ayahnya
" om saya permisi maaf mengganggu pekerjaan anda " ucap rey formal sambil menjabar tangan bima
" tidak usah formal formal rey aku sudah menganggap kau sebagai anakku juga jadi santai saja jika berhadapan denganku" ucap bima di selingi dengan kekehan setelah itu bima menarik rey untuk merangkulnya sesama lelaki
" om merestuimu jadi jagalah putri om dengan sebaik mungkin" bisik bima di telinga rey, rey yang mendengar itu sedikit bahagia karena ayah dari gadis yang di sukainya merestui jika dia bersama putrinya
"makasih om makasih banyak " ucap rey setelah melepas rangkulannya dan berjalan menuju ke arah rara
"kita pulang dulu yah bye ayah sampai ketemu lagi " ucap rara sambil berjalan keluar dari ruangan bima dengan menggandenga tangan rey, setelah mereka keluar dari ruangan bima dan memasuki lift rara yang penasaran dengan tingkah rey setelah berangkulan dengan bima menjadi curiga
" kamu kenapa sih rey kok seneng gitu kayaknya, habis ngomongin apa kamu sama ayah " ucap rara penuh selidik
" gak kok gak papa itu rahasia sesama lelaki " ucap rey dengan misterius dan merangkul rara mesra tanpa memperdulikan ucapan rey rara hanya mengedikan bahunya acuh dengan sifat rey yang kelewat aneh
TO BE CONTINUE
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
HAI HAI AKU DATANG LAGI
CHAPTER SELANJUTNYA BAKAL ADA KONFLIK NIH
JADI TUNGGUIN AJA YA
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT YA THANKS
29 JANUARI 2017

KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated Problem ( Terbit)
Randommenurut adira semua ini terlalu tiba - tiba, banyak kejadian yang menurutnya tidak masuk akal. tepat sehari sebelum hari pertunangannya orang yang sudah menjadi pacarnya lebih dari 3 tahun membatalkan pertunangannya demi menikah dengan wanita yang e...