CP-32

13.3K 476 0
                                    


Author's pov

Flashback on

Hari itu sepasang suami istri sedang bergelung di kehangatan kamar tidur sederhana mereka di bawah selimut tipis, sang suami memeluk istrinya dari belakang sambil terus mengusap usap perut buncit sang istri yang tinggal menghitung hari untuk melahirkan, mereka berdua sama sama diam menikmati suasana nyaman yang tercipta.

"mas" ucap sang istri memecah keheningan

"hem" gumam sang suami yang makin merekatkan tubuhnya pada sang istri

"mas bima aku mau bicara serius nih" rajuk sang istri dan berbalik menghadap ke arah suaminya yang di panggil bima tadi

" ya sayang aku dengerin kok" ucap bima tanpa mengganti posisinya

"seandainya kamu di suruh milih siapa yang kamu selamatin saat nanti persalinan kamu pilih anak kita ya mas" ucap hana

"kenapa kamu ngomong gitu, aku bakal nyelamatin kalian berdua"balas bima setelah mengangkat wajahnya dari posisinya tadi

"isshh kan ini seandainya aja, semalem aku mimpiin papa mas papa kayak mau bilang sesuatu gitu tapi gak jadi makanya aku fikir itu firasat buruk yang bakal nimpa aku sama anak kita aku takut mas, seandainya kamu dapet dua pilihan kamu tetep pilih anak kita ya mas aku ingin lihat dia tumbuh meskipun kita udah beda tempat aku mohon sama kamu" jelas hana dengan mata berkaca kaca bima yang mendengar penuturan istrinya hanya bisa tertegun

"kamu jangan bicara begitu kita besarkan dia seperti kita besarkan joshua, aku gak akan biarin kamu pergi dari aku sama jo kita sayang sama kamu aku tuh gak bisa hidup tanpa kamu kamu bagaikan oksigen buat aku, kamu harus kuat aku percaya itu" ucap bima menenangkan hati hana yang gundah

" tapi mas.."ucap hana dengan sedikit terisak

"usstt udah gak ada tapi tapian waktunya kita tidur pasti babynya juga udah capek yuk tidur sayang gak usah di fikirin lagi" ucap bima sambil membawa hana kedalam pelukannya dan mengelus elus kepala dengan sesekali mengecup puncak kepalanya dan dia juga ikut tertidur.

###

Ranjang terus bergerak tanda sang pemilik tidak nyaman dalam tidurnya, bima yang merasa ada gerakan dari sebelahnya akhirnya terganggu dan bangun seketika.

" kamu kenapa yang, ada yang sakit ?" ucap bima melihat istrinya meringis dan berkeringat dingin

" m .. aa. Ss sa k kit" rintih hana dengan refleks bima langsung berdiri mengambil tas perlengkapan dan menggondong sang istri keluar dari kamar tidur

" kita kerumah sakit sakarang" ucap bima tegas, dengan menggendong istrinya bima berlari keluar mencari kendaraan umum yang masih ada dia terus berlari dan mencari pertolongan hingga tiba tiba ada angkutan umum melintas hendak pulang di mintainya tolong untuk mengantar ke rumah sakit terdekat

" cepat ya pak istri saya sudah kesakitan"ucap bima dengan suara ngosngosan setelah berlari

" sa ki t mas engg" ucap hana kesakita

" sabar sayang sebentar lagi kita sampai, ikuti aku tarik nafas buang terus yang jang berhenti" ucap bima menenangkan

" mas jo sen hu hu ri an" ucap hana yang ingat dengan anak pertamanya

"nanti aku suruh bagas buat nganterin jo ke rumah sakit"ujar bima

" sudah sampai pak " ucap sang supir mengintrupsi pembicaraan mereka. Setelah itu bima buru buru turun dan berlari lagi menuju ke ruang persalinan dengan sedikit berteriak dia ingin istrinya dan anaknya cepat di selamatkan. Meskipun ekonominya menipis dia tidak inigin main main dengan keselamat dua orang yang di sayanginya.

Complicated Problem ( Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang