CP - 36

15K 458 4
                                    


Author's pov

setelah hambir memasuki tengah malam akhirnya rey dapat membujuk rara untuk beristirahat, dia merasa hatinya juga ikut sakit melihat orang yang di cintainya sekacau ini, setelah menyadari jika rara tertidur dalam pelukkannya karena kelelahan dengan sangat hati hati rey memindahkan rara ke atas ranjangnyadengan ala bridal style dia takut jika di biarkan seperti ini akan membuat tubuh rara sakit saat bangun nanti, dengan sangat hati hati rey menurunkan kan rara di atas ranjangnya dia membenarkan posisi tidur rara dan menyelimutinya sampai di bawah leher.

"good night princess" ucap rey setelah mengecup kening rara sayang, setelah itu rey turun dari ranjang yang di tempati rara dengan pelan pelan agar tidak mengusik tidur rara dan berjalan menuju pintu untuk pergi ke kamarnya sendiri tapi sebelum dia membuka knop pintu tiba-tiba rara bergerak gelisah dalam tidurnya itu sukses membuat rey mengurungkan niatnya untuk tidur di kamarnya dengan langkah terburu buru dia menghampiri rara

"heihei ra bangun jangan gini" ucap rey sambil mengusap usap punggung rara dalampelukannya, setelah di rasa tenang dia melihat kembali raut wajah rara, rautwajah lelah dan kacau menjadi satu. Akhirnya rey memutuskan untuk ikutberbaring dengan rara di samping rara dengan memberikan pelukan erat sesekalimemberikan usapan ringan di punggung rara untuk membuatnya tenang. 

###

Sinar mentari sudah menampakkan dirinya, dengan perasaan kesal rara semakin menenggelamkan wajahnya pada dada bidang rey tanpa dia ketahui, setelah beberapa menit dia tidak menyadarinya akhirnya dia terperanjat dari tidurnya dan duduk di atas ranjang

"kyakkkkk ngapain kamu di sini" teriak rara histeris

"tidur sama kamu" ucap rey polos

" ya aku tau terus ngapain kamu peluk peluk aku mau cari kesempatan ya" tuduh rara pada rey

"eh enak aja aku tuh dari semalem gak bisa tidur tau buat nenangin kamu yang gelasah terus waktu tidur" terang rey menyangkal tuduhan rara, rara yang mendengar itu tiba tiba teringat kejadian yang menimpanya kemarindengan cepat rey menyadari perubahan rara

"hey ra adira kamu bisa denger akukan" ucap rey sambil melambai lambaikan tangannya di depan muka rara

"hah ka kamu ngomong apa tadi rey" ucap rara sedikit gelagapan, mendengar ucapan rara rey hanya bisa menghela nafas

"ra dengerin aku" ucap rey sambil memegang kedua pundak rara

" kamu di sini gak sendiri kamu bisa ceritain semuanya sama aku masalah kalo di simpen sendiri itu bisa bikin kita makin depresi,kamu tau kamu masih ada aku, axel sama azka kami semua bakal terus ada buat kamu dukung kamu" ucap rey serius, rara yang mendengar itu menimang nimang apakah dia harus cerita atau tidak

" kamu serius?" tanya rara bimbang

" kamu ngeraguin aku, apa aku harus terjun dulu dari atas gedung kantor kau baru kamu bisa percaya sama aku" ucap rey dengan nada sedikit memelas rara yang melihat itu hanya bisa terkekeh karena tingkah rey, rey yang melihat rara bisa sedikit tersenyum akhirnya merasa lega. Setelah itu rara menarik nafasnya dalam dalam dia siap jika harus menceritakan pada rey ya hanya rey.

"aku bakal cerita tapi kamu jangan potong cerita aku dan kamu hanya cukup dengarin sampai selesai mengerti" ucap rara memberingatkan

" siap komandan" ucap rey sambil hormat dan dia memposisikan duduknya dengan nyaman

Complicated Problem ( Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang