Author's pov
Ke esokan paginya rara terbangun dengan keadaan dia memeluk axel dalam dekapannya, ya kemarin dia tidak memulangkan axel kerumahnya. Axel di bawa kabur kerumah kedua orang tuanya bukan berarti rara tidak memberi tau nenek axel dia sudah terlebih dahulu memberi tau nenek axel sebelum di bawa kerumahnya bisa bisa dia di bunuh nenek axel kalo itu sampe terjadi. Kedua orang tua rara sangat antusias dengan cucu angkatnya itu dan rara malah senang dengan respon keduannya.
" come on boy...kita harus bangun sekarang" ucap rara sambil mengusap usap kepala axel. anak itu tidak menanggapi dan malah mempererat pelukannya ke badan rara
" hufft" helaan nafas rara karena tidak mendapat respon." ayolah sayang kita harus bersiap - siap untung sarapan bersama oma dan opa" ucap rara lembut sesekali mencium puncak kepala axel
"hemm five minutes unda asel asih ngantuk" ucap axel tampa membuka matanya
" NO .. wake up boy come on, kalo kamu gak mau bangun bunda bakal marah nih" ucap rara yang di buat seolah olah ngambek
"oke oke unda asel udah bangun sekalang " ucap axel yang masih duduk di atas ranjang
" oke sekarang kamu mandi dan bunda siapin baju untuk kamu habis ini kita bakal ketemu sama om raka" ucap rara sambil memberikan perintah kepada anaknya itu
" tapi unda asel aunya di mandiin unda " ucap axel manja sambil bergelayut di lengan rara
" no kamu mandi sendiri" ucap rara dengan tegas
" ayo lah unda asel kan jalang di mandiin unda ya ya ya" ucap axel sambil memperlihatkan puppy eyesnya
" hufft oke oke bunda mandiin kamu sekarang " ucap rara pasrah " yey makasih unda" ucap axel sambil melompat kedalam pelukan rara
" ayo boy kita harus cepat" ucap rara sambil menggendong axel kedalam kamar mandinya
20 menit kemudian...
Rara turun dari tangga menuju ruang makan bersama dengan axel yang sudah rapi dengan pakaiannya. rara menggunakan dress selutut dengan sepatu conversnya sedangkan axel dengan kaos dan celana jins beserta sepatu yang sama dengan rara.
" pagi dad mom"
"pagi oma opa " ucap rara dan axel berbarengan, mereka menuju ruang makan dan mencium pipi kedua orang yang di panggil tadi
" pagi cucu oma gimana tidurnya nyenyak " ucap fefe mommynya rara.
" nyenyak dong oma kan di peluk unda" ucap axel menanggapi fefe dengan semangat.
" ya udah kamu makan ya sayang yang banyak biar sehat " ucap fefe sambil memberikan sarapan untuk axel.
" ayay oma " ucap axel lalu mengambil makanannya.
" kamu jadi ra ke kantor raka hari ini " tanya rio sambil melipat korannya dan menyesap kopi buatan fefe di atas meja.
" jadi kok dad ini udah rapi habis ini berangkat deh, loh daddy kok tumben belum beragkat kan ini udah hampir jam 8 " ucap rara sambil mengolesi selai ke roti yang akan di makannya.
" daddy hari ini libur lagian juga gak ada pekerjaan penting mending ngerjainnya di rumah, kamu bawa axel juga?" ucap rio santai, yang hanya di jawab anggukan oleh rara.
" hemm ini bukannya akal akalannya daddykan mau berduaan sama mommy di rumah" ucap rara menggoda sambil melirik fefe dan rio. kedua orang yang di perhatikan itu salah tingkah dan pipi fefe merona padahal itu hanya di goda oleh anaknya sendiri.
"ih.. apa... apa in sih ra udah di habisin tuh makaannya biar kamu gak kesiangan ke kantor raka" ucap fefe salah tingkah dan mengalihkan perhatian
" yaya mom ngomong aja ngusir" ucap rara menyindir." oke mom dad aku berangkat dulu ya takut macet sama takut ganggu, ayo axel kita berangkat" ucap rara sambil menggandeng tangan axel
" da oma da opa axel belangkat ya " ucap axel sambil melambai lambaikan tangannya.
to be continue
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
vote and comment
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated Problem ( Terbit)
Randommenurut adira semua ini terlalu tiba - tiba, banyak kejadian yang menurutnya tidak masuk akal. tepat sehari sebelum hari pertunangannya orang yang sudah menjadi pacarnya lebih dari 3 tahun membatalkan pertunangannya demi menikah dengan wanita yang e...