Lima

203K 12.8K 200
                                    

Keira's POV

Sebisa mungkin aku menutup lingkaran hitam di bawah kelopak mataku dengan Concealer yang tebal.

Lingkaran mata panda ini pastinya tercipta karena mimpi buruk yang semalam mendatangiku setelah 6 tahun lamanya tidak mengingat hal itu lagi. Ini pasti ada hubungannya dengan ucapan Mommy yang memintaku untuk memaafkan Nicholas.

Tidak akan, meskipun di dalam mimpi!

"Kei, lo udahan belom sih??" Suara Kak Kenneth terdengar bersamaan dengan gedoran di pintu kamarku. Si-tidak-sabaran-Kenneth. Gue sumpahin istri lo nanti lebih lama dandannya di banding gue! Gerutuku dalam hati sambil memasukkan bedak ke dalam Clutch yang akan kubawa.

"Sabar, Nyet!!" Umpatku.

"Kualat lo!"

"Gak takut."

"Adik durhaka!"

"Kakak sableng!"

Bersamaan dengan ejekan terakhirku, aku membuka pintu kamarku yang langsung memperlihatkan wajah tengil milik Kenneth yang menuruni ketampanan Daddy yang tidak pernah luntur meski umurnya sudah nyaris menginjak usia 50 tahun, yaitu 49.

"Awas lo nebeng-nebeng!" Omel Kenneth.

"Gue laporin Alleira nih?"

"Kalian kapan mau berhenti jadi bocah?" Suara dalam Daddy menengahi kami. Baru juga aku pikirin, udah muncul saja. Panjang umur Daddy!!

"Tau nih anak. Bocah banget." Gerutu Kak Kenneth sambil berjalan melaluiku.

Aku hanya bisa menggertakkan gigi dan melayangkan tinjuku ke udara sambil mengutuk Kenneth. Dasar Kakak durhaka!!

"Sudah. Ayo, Kei. Kamu sama Daddy aja. Biarin aja Kakak bocahmu itu." Ujar Daddy sambil merangkulku, meredakan kegondokanku atas kelakuan Kenneth.

Aku selalu menyukai sifat Daddy yang selalu sabar dan dengan adil membagi kasih sayangnya pada kami. Bahkan aku kagum pada Daddy yang sabar mencintai Mommy yang terkadang bisa menjelma menjadi teman seumuranku bahkan adikku dengan sikap dan sifat konyolnya.

Tapi justru itulah yang membuat keluargaku tidak pernah membosankan. Dan aku tidak pernah mau mengecewakan mereka dengan sikapku.

Disinilah aku bisa mendapat kenyamanan dan keamanan, terlebih dalam pelukan Daddy. Pangeran pertamaku.

I'll always be your little Princess, Dad.

*

"WHAT??!!" Mataku melotot, dan aku yakin mataku bisa saja meloncat keluar dari tempatnya.

"Loh, emangnya selama ini lo gak sadar?" Tanya Kak Kenneth santai.

Aku tidak mengabaikan kesantaian kak Kenneth, namun beralih menatap Kelly, adikku.

"Bilang sama Kakak kalau kak Kenneth lagi bohong, Kel!" Desakku menatap Kelly meminta klarifikasi.

Kelly sendiri gelagapan di tatapi dengan tajam olehku, dan melihat sikap santai Mommy, Daddy, dan kak Kenneth yang seakan tidak terkejut seperti diriku ketika mendengar kak Kenneth mengatakan kalau adikku, Kelly sudah memiliki pacar mendahuluiku, Kakaknya.

"Kak Kenneth sotoy!" Ujar Kelly sambil kembali menunduk dan melanjutkan memakan makanan pembukanya.

Hari ini kami sekeluarga menghabiskan quality time kami sebagai sebuah keluarga yang lama tidak berkumpul dengan makan malam di sebuah restoran berbintang ternama pilihan Daddy.

"Mau kakak bacain isi pesan di HP kamu? Siniin HPnya." Kak Kenneth baru hendak mengambil ponsel Kelly yang diletakkan di samping piring makan Kelly, sebelum Dehaman Daddy menghentikan aksinya.

My (FAKE) Fiancé [#DMS 4] | (MFFS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang