"Sekali lagi selamat atas kemenangan kalian!!!!"
Suara riuh rendah musik yang kencang dan suara teriakan penuh kebahagiaan dan kebanggaan bersahutan memenuhi ruangan, di sambung dengan dentingan gelas yang saling beradu memeriahkan acara kemenangan yang sedang berlangsung.
Semua nampak menikmatinya, menikmati hari itu, dimana tim basket kebanggaan mereka berhasil membawa kemenangan, tepat sebelum sang kapten melanjutkan pendidikannya di Jerman, namun sang Kapten itu sendiri tidak terlihat menikmati acara tersebut.
Acara yang memang sengaja di selenggarakan untuk melepas dirinya yang akan bertolak ke Jerman besok, dan juga sebagai hiburan kemenangan atas kerja keras para pemain basket selama ini.
Untuk hari ini, khusus hari ini, mereka merayakan acara tersebut dengan berbagai warna Alkohol tanpa bermaksud memabukkan diri, melainkan bermaksud untuk selebrasi.
Dan dengan maksud itu, sang Kapten hanya menyesap alkohol di gelasnya hanya ketika ada rekan atau anggota Cheerleaders lain yang mengajaknya bersulang setelah mengucapkan kata perpisahan.
Sang Kapten tidak mau berpikiran munafik, tapi dia memang sedang menunggu seseorang dari rombongan Cheers mengucapkan salam perpisahan kepadanya.
"Alleira gak hadir, Bro." Ucap salah satu anggota tim basket bertubuh sedikit gempal, Billy.
Sang kapten tersenyum dan merunduk menatap alkohol di tangannya.
Apakah benar dirinya sedang menunggu kedatangan Alleira? Bahkan sepertinya nama Alleira baru merasuki pikirannya setelah anggota tim basketnya menyebutkan nama itu tadi.
"Gue kira lo jadi menculik dia." Sahut salah satu anggota bertubuh sedikit besar, Brian.
"Lo takut sama ancaman Keira?" Tanya Billy sambil mendengus dan melemparkan pandangannya kearah depan.
Kearah dimana arah mata sang Kapten terus tertuju semenjak acara ini di mulai.
"Gak." Jawab sang Kapten. "Gue hanya memghormati hubungan Alleira dan perjuangan Keira untuk melindungi saudara kembarnya."
Kedua orang itu terdiam mendengar jawaban sang Kapten dan hanya saling bertatap muka.
Mereka sebenarnya menginginkan sesuatu yang spesial di hari terakhir sang Kapten berada di Los Angeles sebelum nanti subuh, sang Kapten sudah akan berangkat ke Jerman. Tapi sepertinya keinginan mereka terlalu Rumit agar Sang Kapten dapat bersama dengan si pujaan hatinya.
Dan kedua orang itu kompak menatap perempuan yang tengah asik menyesap Alkohol yang disuguhkan tanpa berniat mengontrol kadar Alkohol yang masuk ke tubuhnya.
Hanya dalam diam, kedua orang itu seakan mempunyai pikiran yang sama, yaitu mengerjai perempuan penyebab kegundahan sang Kapten di hari terakhirnya.
Hari semakin larut dan asupan alkohol yang masuk ke dalam tubuh setiap orang di ruangan itu terlihat semakin banyak dan membuat beberapa diantaranya tertidur tidak sadarkan diri, dan ada yang sedang berciuman panas. Bahkan mereka berani menyentuh organ-organ intim mereka. Namun tidak dengan sang kapten.
Meskipun sang Kapten sempat memejamkan matanya beberapa saat, namun sang kapten tetap sadar. Tubuhnya dapat menoleransi kadar alkohol yang tinggi, jadi sang kapten tidak akan mabuk dengan semudah itu.
Bukannya sang kapten tidak lelah, atau menikmati pertunjukan raba-meraba secara langsung di hadapannya, tapi sang Kapten masih menunggu salam perpisahaan dari orang itu. Perempuan yang sejak tadi mencuri perhatiannya. Dan perempuan itu masih belum kembali sejak 20 menit yang lalu berpamitan ke toilet dan berjalan dengan sempoyongan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My (FAKE) Fiancé [#DMS 4] | (MFFS)
RomanceKeira Alexandria McKenzie Cantik, muda, berbakat, terkenal. Banyak laki-laki mengantre untuk menjadi pacarnya, namun Keira tidak pernah memikirkan hal itu secara serius. Berbeda dengan saudara kembarnya yang sebentar lagi akan menikah dengan teman m...