Duapuluh Lima

159K 12.6K 790
                                    

Keira's POV

Runyam sudah Runyam!

Kenapa semua ini bisa serumit ini? Bukankah kemarin aku baru saja meminta laki-laki sialan nan seksi ini untuk membatalkan pertunangan bohongan ini? Tapi kenapa takdir kehidupan seakan mempermainkan aku dengan mengumumkan hal bodoh ini ke seluruh dunia?! Ditambah dengan bonus kebohongan kalau aku sedang hamil?

Yang benar saja! Melakukan hal itu saja belum! Bagaimana kecebong Nicholas bisa membuahiku?! Kecuali kalau lama hidup kecebong itu bisa bertahan hingga 7 tahun lamanya, mustahil!

Ingin sekali aku menjitak kepala Nicholas karena sudah berhasil membuat awal hari ulang tahunku penuh kejutan yang tidak menggembirakan ini.

"Tenang aja, gak akan terjadi apapun kok." Ujarnya setenang mungkin disaat aku sudah duduk dengan gelisah di kursi penumpang, seakan sedang menderita ambein tingkat akut.

"Jangan-jangan, ini semua rencana lo, kan?! Ayo ngaku!!" Tuntutku sambil mengacungkan jari telunjukku kearahnya.

"Rencana apa sih, Keira sayang? Kalau emang gue se picik itu, gue gak akan menyebarkan berita kacangan kayak gini. Kenapa gak sekalian gue nyerang lo di hari pertama lo tinggal di apartemen gue, dan membuat berita ini jadi kenyataan, bukan hanya gosip!" Tegasnya lugas yang membuatku tidak bisa memprotes kata-katanya.

Nicholas menarik senyum puas ketika aku tidak lagi membalas ucapannya, tidak mau kuakui, kalau senyumnya cukup menular kepadaku.

"Keira. Ada satu hal, well... actually dua hal yang gue tutupin. Tapi kemarin gue sudah membuka salah satunya." Ujarnya sambil menggaruk tengkuknya kaku. "Gue gak yakin gimana cara sampaiin hal ini ke lo. Dan gue gak yakin apa lo akan percaya."

Deg

Jantungku berdebar antusias seakan menanti setiap kata yang terucap dengan tulus dari bibir Nicholas. Meskipun matanya tidak menatapku, tapi aku seakan yakin kalau dia sedang memancarkan ketulusan itu disana kalau saja matanya bisa menatap mataku, bukan jalanan.

"Tujuh tahun yang lalu..."

Fuck you (fuck you)
Fuck you very, very much
'Cause we hate what you do
And we hate your whole crew
So, please don't stay in touch...

Nicholas tidak melanjutkan ucapannya, dan aku juga terbengong menatapnya yang tidak kunjung berbicara karena Lily Allen mengintrupsinya.

Oh bukan! Ini suara ponselku!

Aku mengerjap dan segera meraih ponselku yang menampilkan nama Kak Kenneth di layar.

Kalau saja situasiku tidak sedang dalam masalah besar seperti ini, mungkin melihat nama kak Kenneth tidak akan menjadi se Horror ini. Tapi sekarang, aku seakan ragu menjawab panggilan telepon kak Kenneth.

Sambil menelan ludah dan melirik kearah Nicholas yang terlihat mulai kesal karena ucapannya terpotong oleh Lily Allen, aku menjawab panggilan telepon itu sambil berdoa kalau telingaku tidak akan budeg setelah menjawab panggilan ini.

"KEIRA F*CKING STUPID MCKENZIE!!! Where the hell are you right now?! What have you done?! What did you do?! Gimana bisa lo tunangan dibelakang kita semua, dan terlebih lagi HAMIL tanpa kita ketahui?! Dan lo hamil anak si kucrut itu?! HAH?! ARE YOU OUT OF YOUR MIND?!"

Maki Kak Kenneth sebelum aku sempat menjawab panggilannya, dan detik itu juga, aku tahu, aku bukan lagi dalam masalah besar, melainkan siaga satu darurat bencana.

"Calm down, Kak. Gue bisa jelasin. Sebentar lagi gue sampai." Jawabku yang menjadi takut untuk pulang kerumah.

"Oh... you better have a GOOD explanation for this, young lady." Sindirnya yang membuatku menggigit bibir.

My (FAKE) Fiancé [#DMS 4] | (MFFS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang