Empatpuluh

197K 11K 691
                                    

Nicholas's POV

AKHIRNYA SAH SAUDARA SAUDARA!!

Setelah melalui perjalanan mendaki gunung melewati lembah, sungai mengalir indah ke samudra, akhirnya aku Sah menjadi suami dari Keira McKenzie! Sekarang Keira resmi menyandang gelar Nyonya muda Tyler. Dan aku sama sekali tidak menyesal dengan pilihanku.

Setelah konflik penuh drama dan sakit hati, acara pengantinku yang kabur-kaburan, akhirnya aku bisa memaksanya menikah denganku!

Oke, aku kedengaran seperti antagonis disini.

Tapi aku serius saat mengatakan kalau aku menerima seluruh keadaan Keira. Dan lagi, memang semua itu hanya vonis dari dokter, kan? Kalau kami giat 'berusaha', pasti Tuhan akan memberikan kami keajaiban kok. Kalau tidak ya... gak masalah. Yang penting jatahku tidak berkurang.

Tapi aku tahu, meskipun tidak mengatakannya, Keira masih memikirkan hal itu.

Aku menatap wajah damai yang tertidur di sampingku setelah menghabiskan malam pertama kami hingga 5 ronde. Meski sedikit kelelahan, tapi aku tidak masalah. Malah kalau Keira masih bangun, aku akan meminta babak tambahan.

Aku mengecup keningnya yang sedikit berkerut, pertanda ia sedang mimpi buruk. Kali ini aku akan terus berada di sisinya, di sampingnya sampai ia kembali bangun. Bukan mencium keningnya, kemudian pulang ke apartemenku yang kosong.

Kali ini, mulai hari ini, semua akan berbeda.

Aku merapatkan tubuhku yang menjadi bantal untuk Keira, dan memeluk tubuh telanjangnya erat.

"I love you, Keira. I really do." Bisikku sebelum ikut terlelap bersama istriku.

Entah sudah berapa lama aku terlelap, sampai aku merasakan sesuatu yang lembut menyentuh hampir seluruh bagian wajahku secara bergantian dan acak.

"Morning, Lazy butt! Wake up!!" Ucap suara indah itu masih terus menghadiahiku dengan ciuman.

Aku tersenyum dan langsung menangkup wajahnya, dan tentu saja menghajar bibirnya yang sudah membangunkanku dengan cara yang manis tanpa ampun.

"Can we continue?" Tanyaku terengah-engah.

Keira menggeleng. "Kita akan ke Maldives siang ini. Kamu gak lupa, kan?" Tanyanya mengingatkanku.

Aku menggeram. Andai tidak ada maldives, akan kupastikan Keira tidak dapat berjalan lagi besok. Aku masih ingin menyalurkan rasa rinduku kepada seluruh tubuhnya.

Keira menyentil keningku dan tertawa, "Berhenti berpikiran mesum! Sejak kapan kamu jadi mesum begini?" Tanyanya geli.

"Sejak menyandang status sebagai suami kamu." Jawabku sambil nyengir. "Let's go bath!!! Kita harus mengejar waktu kalau tidak mau ditinggal pesawat!" Seruku sambil meregangkan seluruh otot tubuhku.

"Kamu duluan. Kamar mandinya cuman satu." Ujar Keira sambil kembali tiduran.

Aku menaikkan salah satu alisku dan menyeringai.

"UWAAAA!!!" pekik Keira kaget begitu aku menggendongnya ala Bridal. Tangannya segera mengalung di leherku, matanya menatapku tajam.

"Aku udah bilang, gak akan mau tinggalin kamu sendirian lagi. Jadi aku mandi, kamu juga mandi!" Ucapku sambil tertawa dan berjalan menuju ke kamar mandi.

"Nicholas!!!!!" Pekik Keira gemas, tapi tidak kuhiraukan.

Kami keluar dari kamar mandi 3 jam kemudian. Ya tidak perlu ku jelaskan secara rinci lah kami ngapain saja sampai 3 jam. Namanya juga usaha. Yang pasti 3 jam itu bisa berakhir jadi seharian kalau saja Keira tidak kabur.

My (FAKE) Fiancé [#DMS 4] | (MFFS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang