Keira's POV
Aku tidak mengerti kenapa Nicholas bersikeras ingin ikut pulang denganku.
Tapi di satu sisi, perasaan panik yang sempat menyerangku, mendadak menghilang entah kemana saat tahu kalau Nicholas akan ada bersamaku.
Tapi apa yang harus ku katakan kepada keluargaku mengenai Nicholas? Aku harus memperkenalkan Nicholas sebagai apa?
Bosku? Pacarku? Tunanganku? Objek fantasiku? Orang yang ingin ku telanjangi?
Huss! Hentikan pemikiran kurang ajarmu!! Gerutu hatiku.
Aku berharap Kak Kenneth sudah berangkat kerja begitu kami sampai nanti. Aku tidak tahu harus mengatakan apa dan harus berbuat apa kalau kak Kenneth sampai melihat Nicholas.
Apa kak Kenneth akan membunuhnya ditempat? Oh tidak, jangan!
Demi Tuhan, aku masih belum bisa menikmati tubuh dan kejantanan besar milik Nicholas itu secara sadar!
Aku akan membunuh kak Kenneth kalau dirinya berani membunuh Nicholasku!
Oops! Apa yang kupikirkan barusan? Berdekatan terlalu lama dengan Nicholas, mampu membuat otakku lumpuh!
Bayangan kejantanan Nicholas terus membayangiku semejak aku bangun tidur yang secara mengejutkan, sangat pulas.
Aku melirik kearah Nicholas yang sedang menyetir sambil berbicara melalui Earphone entah kepada siapa. Lalu mata kurang ajar milikku turun melirik kearah Kejantanan Nicholas yang terbalut rapih oleh celana bahannya.
Kejantanan itu yang mengambil keperawananku dulu? Oh... aku menyesal tidak dapat melihat semua itu dan merasakannya sendiri selain rasa nyeri setelahnya.
Perasaan apa ini? Kenapa jantungku berdebar seperti ini? Bukankah seharusnya aku membenci Nicholas?
"EHEM!!!"
Aku mengerjap dan mendongak, mengalihkan pandanganku dari kejantanan Nicholas dan menatap mata sang pemilik yang berada dekat denganku.
Bukan. Nicholas tidak mendekat padaku, tapi sebaliknya.
Aku terlonjak dan segera membenarkan posisiku yang secara tidak sadar, selama aku melamun, tubuhku bergerak maju mendekati kejantanan Nicholas yang baru ku perhatikan lagi, seperti sedikit menonjol di bandingkan tadi.
"Lo ngelamunin apaan sampai ngeliatin ehem gue dengan tampang mupeng gitu?" Tanyanya.
Sial! Dia seperti sedang menahan tawanya.
"Siapa yang ngeliatin?! G-gue cuman... ngantuk! Iya ngantuk!" Elakku, membuang muka kearah jendela.
"Oh ya?" Tanyanya tidak terdengar kaget. "Gue kira lo bakalan melucuti celana gue kalau gak gue sadarin tadi." Sindirnya yang membuatku meringis.
Ah!! Ku tarik dan kuralat keinginanku lagi! Kalau kak Kenneth membunuh Nicholas ditempat, aku akan membantunya dengan menyiapkan pisau dapur untuk menguliti Nicholas nanti!!
"Lo tahu? Lo itu cewek terunik yang pernah gue temuin." Ujar Nicholas.
So? Dikira gue barang? Barang unik? Barang antik? Kurang asem. Aku mendengus meladeni ucapannya barusan.
Nicholas kemudian tertawa dan kurasakan tangan besar milik Nicholas menyentuh puncak kepalaku dan sedikit membelainya dengan lembut.
"I'll never get bored at you, Kei." Ujarnya.
Apa itu sebuah pujian? Atau hanya berupa perumpamaan? Aku tidak tahu. Tapi jantungku menghangat bersamaan dengan belaian lembut di puncak kepalaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My (FAKE) Fiancé [#DMS 4] | (MFFS)
RomanceKeira Alexandria McKenzie Cantik, muda, berbakat, terkenal. Banyak laki-laki mengantre untuk menjadi pacarnya, namun Keira tidak pernah memikirkan hal itu secara serius. Berbeda dengan saudara kembarnya yang sebentar lagi akan menikah dengan teman m...