Give love, Vote, Comment, dan Share cerita ini, ya! ^^
***
Keira's POV
Nicholas terlihat berbeda semenjak kami keluar dari Apartemen keluargaku.
Dia terlihat seakan sedang berpikir keras, tapi apa yang sedang dia pikirkan? Dan kenapa dia terlihat aneh? Lalu kenapa juga aku harus mengkhawatirkannya??
Aku seakan ingin tahu apa yang sedang dia khawatirkan, tapi apa aku siap mendengarkannya? Aku merasa tidak memiliki firasat baik sama sekali. Tapi sekali lagi, kenapa, dan apa alasannya?
"There's Something i want to ask you..." ucapnya menyadarkanku lagi ke dunia nyata.
"Hm?" Gumamku.
"Adik lo... kenapa? Maksud gue... ehm apa yang terjadi? Lo tahu?" Tanyanya.
Aku mengernyit bingung. Apa sikap anehnya sedari tadi itu karena dia mengkhawatirkan adikku, Kelly? Kenapa aku merasa kesal? Setidaknya pertanyaan pertama dia seharusnya adalah menanyakan apa yang mau kumakan sebagai menu sarapan kami sebelum beraktivitas mengingat kami belum sarapan sama sekali setelah bangun tidur.
"Kei?" Panggilnya lagi yang kembali menyadarkanku dari lamunan.
"O-oh..." gagapku yang secara tidak sadar menatap wajah Nicholas sedari tadi. Kualihkan pandanganku menghadap kearah lain sebelum menjawab Nicholas. "Gue gak tahu alasan pastinya. Kelly gak pernah cerita. Tapi... menurut Mommy dan Daddy, Kelly seperti karena sedang patah hati."
"Patah hati?" Ulangnya. Aku masih tidak menatap wajahnya dan lebih memilih menatap jalanan dari kaca mobil di sebelahku.
"Hmm." Gumamku membenarkan. "Biasalah, remaja Labil." Candaku sambil mencoba tertawa.
Hening. Tidak ada balasan atau tawa sambungan dari Nicholas, dan aku juga kembali memilih diam.
Suasana ini sangat aneh. Terlalu aneh untuk kami yang biasanya berdebat untuk hal yang tidak penting.
Dan sesaat, aku merindukan adu pendapat kami mengenai pertunangan palsu, atau kemesumanku yang menatap kejantanan Nicholas diam-diam.
Aku merindukan kami yang kemarin.
"Lo tahu siapa?" Tanyanya tiba-tiba.
"Gak. Dan gue rasa kalau kita tahu siapa, kita gak akan membiarkan orang itu hidup tenang karena sudah membuat adik kesayangan kami semenderita ini." Ucapku sambil menyunggingkan senyum yang kuyakin tidak bisa dilihat oleh Nicholas, karena aku masih membelakanginya.
"Kita?" Tanyanya mengulang.
"Iya. Aku dan Kak Kenneth. Mommy dan Daddy juga pasti tidak akan membiarkan laki-laki itu luput tanpa penyesalan dalam hidupnya karena sudah menyakiti putri mereka." Ujarku, memberanikan diriku untuk menoleh dan menatap wajah Nicholas.
Ada sedikit senyum tersungging di bibirnya, namun bukan senyum biasa yang selalu ia sunggingkan.
"Lalu, apa yang akan lo lakukan?" Tanyanya mencoba bercanda. Wajahnya menatapku sekilas lalu kembali menatap jalanan.
"Gue? Entahlah, belom kepikiran." Jawabku. "Mungkin gue akan menamparnya bolak balik, menghajarnya sampai babak belur, dan kalau perlu, gue akan menginjak kemaluannya supaya dia tidak bisa punya keturunan nantinya." Ucapku puas sambil tertawa.
"Apa perlu sesadis itu?" Tanya Nicholas ikut tertawa.
"Perlu! Itu ganjarannya karena sudah berani menyakiti adik kesayangan gue." Ucapku bersemangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My (FAKE) Fiancé [#DMS 4] | (MFFS)
RomanceKeira Alexandria McKenzie Cantik, muda, berbakat, terkenal. Banyak laki-laki mengantre untuk menjadi pacarnya, namun Keira tidak pernah memikirkan hal itu secara serius. Berbeda dengan saudara kembarnya yang sebentar lagi akan menikah dengan teman m...