Part 1

5.7K 133 3
                                    

KAYLA POV
Matahari pagi menyilaukan pandanganku saat aku tengah berjalan ke sekolah yang letaknya hanya sekitar 2-3 km dari rumahku. Aku berjalan santai karena aku tidak telat bangun pagi ini, biasanya Kafka, pacarku, akan menjemput ku untuk ke sekolah bersama dengan membonceng ku di motornya, tetapi karena hari ini ada upacara dia pasti akan sengaja berangkat telat agar tidak mengikuti kegiatan panas yang hanya akan menimbulkan keringat itu.

Alhasil, disinilah aku berjalan sendiri di trotoar melihat jalan yang belum terlalu sibuk, aku masih bisa menghirup udara segar karena belum banyak kendaraan bermotor yang lalu lalang di jalanan. Bayangkan jika aku menghirup napas sedalam ini di tengah hari, aku bisa mati muda gara-gara penyakit asma yang diderita ku semenjak kecil ini.

Setelah berjalan selama kira-kira 15 menit, sampailah aku di sekolah, melihat situasi sekolah yang sangat sepi aku pun melihat jam tangan ku yang menunjukkan pukul 06.00.

Pantes aja masih sepi, temen-temen pasti masih pada ngorok nih di rumah, batinku sambil geleng-geleng kepala sendiri.

Oh iya aku lupa bilang, alasan aku datang pagi buta begini bukan karena aku terlalu semangat ke sekolah ya, tetapi karena aku menjabat sebagai Ketua OSIS SMA ini jadi aku harus mengikuti rapat OSIS yang diadakan jam segini. Biasanya, rapat OSIS dilaksanakan pada pulang sekolah, tapi berhubung saat pulang sekolah nanti akan ada acara seminar jadi ya mau tidak mau diadakan pagi-pagi begini.

Aku menyapa satpam yang selalu berjaga di depan gerbang sekolah dengan ramah

"SELAMAT PAGI BAPAK WARDI" sapaku sambil tersenyum lebar

"Pagi juga mbak Kayla, mau rapat kan? Yang baru dateng beberapa anak aja tadi, tapi semua guru udah pada dateng" jawabnya sambil tersenyum

Bapak Wardi adalah satpam legendaris di SMA ku ini, semenjak aku kelas 10, bapak Wardi yang selalu nangkring di depan gerbang sekolah. Dan karena aku adalah anak yang suka datang terlalu pagi dan pulang terlalu sore jadi aku sering berbicara dengan satpam yang satu ini. Dia adalah satpam terbaik tetapi kalau udah berhadapan dengan anak nakal yang tidak tahu diri, dia bisa galak seperti ibu kost an dan aku selalu terkekeh melihatnya. Udah ah dosa ngomongin orang yang lebih tua.

Setelah aku berpamitan dengan bapak Wardi, aku langsung melangkah ke ruang OSIS yang terletak di lantai 2. Saat aku masuk, pemandangan yang ku dapat adalah anak buah ku yang belum lengkap sedang tertidur pulas di meja dan meninggalkan air liur mereka disana. Ini adalah alasan utama kenapa aku selalu tidak setuju dengan diadakannya rapat pada pagi hari. Kan kasihan pada siapapun yang bertugas membersihkan meja itu, aku yang melihatnya saja sudah jijik sendiri.

Aku pun menggebrak meja yang bersih dan bersuara lantang "WOI BANGUN MAU RAPAT KELES"
Semua anak buah ku langsung duduk tegak saking kagetnya, aku yang melihatnya hanya tertawa kencang, habisnya muka mereka lucu banget HAHAHAH.

Aku keluar sebentar untuk menuju ruang guru dengan tujuan memanggil beberapa guru yang memang akan mengikuti rapat bersama OSIS. Setelah memanggil Bu Yaya, Bu Wati, dan Pak Hari, kami langsung menuju ruang OSIS yang untungnya sudah penuh dengan anak-anak buahku walaupun memang terlihat sekali mereka siap untuk kembali ke alam bawah sadar mereka dalam hitungan detik.

"Oke jadi semuanya sudah berkumpul ya, kita akan membahas acara besar yang sekolah kita akan adakan beberapa bulan lagi" sahut Bu Yaya memulai rapat. Inti dari rapat ini adalah membicarakan acara cup yang akan dilaksanakan oleh SMA ku sebagai acara rutin setiap 2 tahun sekali.

Rapat selesai pada pukul 06.55, cepat bukan? Itu karena rapat nya memang belum selesai tetapi terpaksa ditutup karena akan ada upacara bendera di lapangan. Aku segera kembali ke kelas ku yaitu kelas XII IPA 2 untuk mengambil topi dari tas yang sudah kuletakkan di kelas tadi pagi.

"Gimana hasil rapatnya? Cup nya jadi gaa? JADI DONG BIAR BISA TEBAR PESONA SAMA ANAK SEKOLAH LAIN" ucap Nadine, sahabat terbaikku.

"Belum selesai tadi, tapi ada kemungkinan ga jadi diadakan juga" ucapku menakutinya sambil menggunakan topi upacara.

"AH LU MAH USAHAIN DONG, lu mah enak udah ada Kafka, LAH GUA?!! jomblo akut tau gakkk!" Ucapnya frustasi yang membuatku ngakak sendiri.

"Iyeiye ntar deh, tapi gatau kapan rapatnya bakal dilanjutin" sahutku setelah meredakan tawa ku yang tadi cukup menggelegar di kelas.

"YES MAKASIH! Ayuk kebawah udah dipanggil dari tadi, entar kita dihukum lagi" ajak Nadine sambil menarik tanganku menuju tangga

Namun tiba-tiba langkahnya terhenti, dan dia bertanya "btw, tumben gaada Kafka, kemana tuh orang?"

"Yaelah gue kira apaan, kan ada upacara ya dia telat lah pasti, kayak baru kenal aja lu" jawabku sambil menoyor kepala Nadine

"Oh iya ya lupa gue, yuk yuk yuk upacara!" Sahut Nadine, dan kami pun bersama menuruni tangga yang penuh dengan anak murid.

**********
Haiii! Semoga kalian suka ya sama part ini, belum ada kejadian spesial sih baru permulaan aja, kalau ada yang punya ide cerita bisa comment yaa! Jangan lupa di vote dan comment!<3 thankyou udah bacaa!:)
-Stephanie

About Love and YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang