KAFKA POV
Aku tidak bisa tidur malam ini. Setelah mengantar pulang Kayla dan meminta maaf pada orang tua nya, aku langsung menuju ke rumahku.Bi Inah pulang menggunakan angkot. Entah kenapa dia tak mau ku boncengi.Semua urusan tentang ayahku seperti pemakamanan, dll, akan diurusi oleh om ku sebagai adik nya ayah. Kalau untuk urusan perusahaan ayah, aku belum tau. Ayah selalu memintaku untuk menjadi pewaris perusahaannya, ya karena aku ini anak tunggal. Tetapi, itu bukan minatku, makanya aku masuk ke jurusan IPA.
Aku sampai di rumah pukul 22.00. Aku mengirimkan sebuah pesan kepada Kayla. Berterima kasih untuk selalu menemaniku pada hari ini.
Dan setelah itu, aku langsung bersiap-siap untuk tidur. Tetapi, sekarang disinilah aku. Berbaring di kasur di kamar ku dengan mata yang tidak bisa kupejamkan. Hari ini adalah hari yang sangat ku benci.
Mengapa hal ini harus terjadi pada ku?
Kenapa Tuhan tidak adil padaku?
Ibuku sudah dipanggil oleh Nya, kenapa ayahku harus secepat ini?
Sedetik kemudian, aku meminta ampun. Aku meminta maaf karena telah menyalahkan Tuhan. Aku menyadari, ini adalah rencana Tuhan. Pasti Tuhan punya rencana indah yang Ia siapkan bagiku. Tapi.... Apa rencana indah itu?
Aku segera mengambil handphone ku dan ternyata ada sejuta pesan dari teman-temanku dan satu pesan balasan dari Kayla.
Kalian sudah tau kan, mana yang aku baca duluan?
Kayla, tentunya.
Selamat malam Kaf, satu hal yang harus kamu inget, aku akan selalu ada di dekat kamu.
-KaylaAku tersenyum membacanya. Aku bersyukur pada Tuhan telah diberikan seorang perempuan seperti Kayla. Setelah membaca pesan dari Kayla, aku langsung mematikan handphone. Aku tidak memedulikan sejuta pesan yang dikirimkan oleh teman-temanku. Aku belum siap menceritakan hal ini pada siapapun selain Kayla.
-------------------
Aku tidak tidur semalaman. Aku tidak bisa. Semalaman otakku diisi penuh oleh bayangan ayah dan ibuku yang membuatku menangis diam-diam di kamar. Terserah kalian jika ingin mengatakan aku cengeng. Tapi ini adalah hal yang sangat menyakitkan bagiku.Jam menunjukkan pukul 06.00.
Udah pagi aja, batinku.
Aku menuju ke kamar mandi untuk mencuci muka untuk menghilangkan bekas-bekas air mata yang masih bersisa di pipiku.
Aku tidak akan sekolah hari ini sampai ayahku nanti dimakamkan. Aku tidak peduli dengan ketinggalan pelajaran. Ini urusan yang lebih penting. Ini ayahku.
Aku segera mandi dan mengganti bajuku dengan baju santai biasa. Aku segera turun dan mendapati Bi Inah sedang memasak, aku hanya memberikannya ucapan selamat pagi lalu aku keluar pintu rumah.
"Den Kafka kok mau sekolah pake baju begitu?" ucapnya sambil mengejar ku di pintu.
"Saya ga sekolah bi hari ini." ucapku santai sambil menggunakan helm ku.
Aku meminta tolong pada Bi Inah untuk mengambilkan satu helm yang ada di meja depan rumah.
"Ini den, memangnya Den Kafka mau kemana? Kalo ga sekolah, kenapa pergi pagi-pagi begini?" tanya nya.
"Mau anterin Kayla ke sekolah dong bi" jawabku sambil menghidupkan mesin motor.
Aku berpamitan dengan Bi Inah, setelah satpam rumahku membukakan gerbang, aku langsung mengendarai motorku ke rumah Kayla. Jarak rumahku dengan Kayla tidak jauh-jauh amat, jadi aku mengendarai motor hanya dengan kecepatan rata-rata.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Love and You
Ficção AdolescenteKayla, seorang gadis yang ceria dan manis menjalin hubungan dengan seorang Kafka, laki-laki yang selalu menjadi bahan omongan para cewe-cewe di sekolah. Tetapi suatu hari, semuanya berubah 180 derajat. It is all about love and you. *Gabisa buat sino...