Part 16

1.6K 50 0
                                    

ANIKA POV
Mataku masih memandang laki-laki yang baru saja bersalaman denganku. Dia sudah berpamitan dan sedang melangkah ke arah pintu keluar. Aku masih menatapi punggungnya sampai ia sudah tidak terlihat lagi.

Ganteng abis, batinku.

Tak bisa kubohongi, Kafka sangat tampan malam ini. Tapi jangan kalian kira karena hanya aku berkata dia tampan, aku bisa langsung menerima pertunangan ini.

Aku dan Kafka tidak berbicara banyak saat makan malam tadi. Aku dan dia hanya berkenalan, dan setelah itu kami diam tanpa kata.

Jujur, aku sangat ingin bertanya bagaimana hubungannya dengan Kayla jika dia bertunangan denganku. Tetapi, keberanian ku tidak sebesar itu. Alhasil, aku tidak bertanya apapun padanya selama acara makan malam.

Setelah acara makan malam, aku dan Kafka masih saja tidak berbicara. Aku sedikit berharap ia akan mengajakku untuk berbicara, tetapi harapanku pupus setelah dia tidak mengucapkan kata apapun dari mulutnya sampai acara makan malam selesai.

"Bagaimana Kafka?" ucap ayah dan ibuku yang membuatku tersadar dari lamunan.

"Biasa aja, udah ah yuk pulang, Anika capek" ucapku sambil mengambil tas yang terletak di tempat dudukku.

Aku hanya diam saat perjalanan pulang. Ayah dan ibuku mengajakku berbicara dengan bertanya hal-hal tentang Kafka. Aku hanya menjawabnya tanpa niat dan kembali dalam diam.

Aku belum memberitahu SIAPAPUN tentang hal ini. Sahabat-sahabat ku yang lain pasti akan langsung berteriak histeris jika aku memberitahu berita ini. Aku membayangkan perkataan-perkataan yang akan dilontarkan sahabat-sahabatku.

"BOHONG LU"
"WAH LU DIBERKATI KA BISA DITUNANGIN SAMA DIA"
"GILA!! KAFKA SI CAKEP ITU?"
"OMG KALO GUE JADI LU, GUE LANGSUNG UCAP SYUKUR SAMA TUHAN"
"BERUNTUNG BANGET SIH LU KAAA"

Bayangan-bayangan itu membuatku menggeleng-gelengkan kepala. Tetapi, aku harus memberitahukan berita ini pada sahabat-sahabat ku. Mereka adalah salah satu bagian dari hidupku.

Mobilku berhenti saat sudah berada di depan rumahku. Setelah mobil selesai diparkirkan, aku langsung turun dan menuju kamarku.

Aku menuju kamar mandi untuk cuci-cuci badan dan bersiap untuk tidur. Aku langsung terbaring di atas kasurku. Selama beberapa menit aku hanya menatap langit-langit kamar.

Aku harus memberitahu mereka , batinku sambil menghela napas malas.

------------------
KAFKA POV
Aku sudah berada di kamarku sekarang. Mataku sudah meminta-minta untuk dipejamkan. Acara makan malam tadi membuatku berpikir tentang banyak hal.

Aku akan ditunangkan dengan perempuan itu, batinku.

Fakta tersebut membuatku merinding. Aku hanya baru lulus SMA nanti dan akan langsung ditunangkan?

Pikiran ku langsung melayang ke masa lalu. Masa lalu dimana aku membayangkan aku dan Kayla akan selalu bersama. Dan nyatanya, itu semua tidak akan terjadi.

Aku akan selalu bersama dengan gadis bernama Anika. Gadis yang baru saja bertemu denganku malam ini. Dia memang tidak buruk, tetapi tetap saja aku tidak punya alasan untuk mau bertunangan dengannya. Aku sangat mencintai Kayla.

About Love and YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang