BAGIAN SEMBILAN
Now Playing : SE7EN - When I Can't Sing
Selama ini bukan pengkhianatan, tidak masalah.
*****
Sudah setengah jam Anna menunggu Angga di depan rumahnya, tadinya Anna mau berangkat sendiri ke rumah Kate, tapi Angga melarangnya dan meminta Anna menunggu. Hari ini, Angga memang ada kumpulan bersama anak games yang entah apa namanya itu, jadi dengan sangat sabar Anna menunggu Angga.
Tin...tin... Senyum Anna berubah menjadi cerah saat melihat mobil yang berhenti di depannya, lalu dia membuka pintu depan dan tatapannya melebar saat Anna melihat seorang cewek duduk di samping Angga.
Anna menatap ke arah Angga, tidak biasanya Angga memberi tumpangan kepada seorang cewek. Apalagi dia akan mengantarkan Anna ke rumah temannya.
"Lo pasti Anna?" tanya cewek itu basa-basi
Dengan ragu Anna mengangguk pelan.
"Gue Sasha temen games Angga, lo beruntung bisa dapetin Angga," kata cewek yang bernama Sasha itu.
Sejujurnya Anna tidak terlalu tertarik dengan obrolan basa-basi seperti itu, sudah jelas Angga pasti memberitahu bahwa dia punya pacar. Tapi, rasanya seperti ada yang aneh. Meskipun dia mengetahui hubungan Angga dengan Anna, Anna merasa pasti sesuatu akan terjadi dan membuat hubungan mereka tidak sebaik sekarang.
Anna menutup kembali pintu depan, dan membuka pintu belakang lalu dia duduk di jok belakang. Angga terlihat kesal dengan sikap Anna, karena Anna tidak mengusir Sasha dan meminta Sasha duduk di belakang.
"Pindah depan" kata Angga
"Lo mau pindah di depan?" tanya Sasha sambil tersenyum ke arah Anna
Anna menggeleng lalu dia menatap ke arah Angga. "Gak usah, lagian gak penting duduk di depan atau di belakang, gue udah telat dan gue gak mau temen gue ngamuk"
Angga mendengus pelan, tapi Anna bisa mendengarnya. Sudah pasti Angga kesal, tapi Anna tidak mau terlihat jelek di depan teman-temannya Angga, dia hanya ingin melihat Angga nyaman berteman dengan siapapun, tanpa harus berbatas dengan hubungan mereka berdua.
"Udah lama pacaran sama Angga?" tanya Sasha
"Lumayan lama, kenapa?" Anna balik bertanya
"Gak bosen?"
Anna terdiam dengan pertanyaan Sasha yang bisa di katakan sangat ingin tau tentang hubungannya dengan Angga, mereka baru pertama kali bertemu tapi dia sudah ingin tau segala hal.
"Bosen bukan jalan untuk hubungan berakhir" ketus Angga
Sasha terkekeh pelan saat mendengar nada bicara Angga yang ketus, Anna menjadi merasa tidak enak atas sikap Angga. Dia memang selalu seperti itu, dan Anna tidak menyukai jika Angga sudah bersikap berlebihan seperti ini.
"Gue pikir Anna itu orangnya protective banget sama Angga, sampe Angga selalu nolak kenalan sama cewek." Kata Sasha sambil tersenyum ke arah Anna
"Mencegah lebih baik daripada mengobati" Angga lagi yang menjawabnya, jika sudah seperti ini Anna hanya memilih bungkam.
"Lo pasti seneng punya pacar kaya Angga" Sasha berusaha tidak secanggung mungkin berada di dekat mereka berdua, meskipun kenyataannya Sasha benar-benar di bombardir oleh jawaban yang diberikan Angga.
"Anna gak seneng punya pacar kaya gue, tapi kita bisa sempurna hanya dengan bersama" Angga menepikan mobilnya di depan halte bus.
Perasaan Anna sudah tidak enak, Anna yakin bahwa Angga akan menurunkan Sasha di tengah jalan dan menyuruhnya untuk naik kendaraan umum. Tapi, Anna bisa apa. Tidak mungkin dia melarang Angga untuk tidak melakukan itu, karena Anna sudah melakukan kesalahan saat pertama kali dia naik ke mobil Angga.
KAMU SEDANG MEMBACA
SLS [4] Perfect Couple
JugendliteraturSilahkan kalian berimajinasi sendiri tentang bagaimana hubungan Anna dan Angga. Menurut mereka, hubungannya sempurna bukan karena bersama tapi karena mereka saling cinta. #5 in teenfiction 15 Mei 2017