BAGIAN DUA PULUH LIMA
Bukan aku yang milih kamu tapi hati aku
***
SEJUJURNYA Anna tidak mau keluar dari toilet karena Sasha mungkin saja sudah mengatakan kepada Angga perihal dia menamparnya barusan, Anna juga tidak tau mengapa dia lepas kendali seperti tadi. Hanya saja, Anna tidak suka jika ada yang menghina atau mengatakan hal-hal yang kurang pantas.
Anna belum siap Angga benci.
Tapi, Anna juga tidak bisa dengan diam saja di sini. Kalau kenyataannya dia harus di benci oleh Angga bukannya Anna harus menjelaskannya kepada Angga? Namun, tetap saja Angga tidak akan mendengarkan Anna karena Anna sudah kasar.
Angga benar-benar membenci orang kasar, bahkan pernah gara-gara Dylan dulu berantem sama Yugo. Dia juga ngambek sama Dylan sampai satu minggu, akhirnya Dylan menulis permohonan maaf di kertas agar Angga tidak marah lagi kepadanya.
Pertemanan yang aneh menurut Anna, tapi Anna percaya kedua cowok itu adalah orang yang baik.
Pintu toilet terbuka, lalu dia kembali ke tempat Kelvin dan yang lain menunggunya. Tatapan Angga yang sedang mengobrol dengan teman-temannya langsung teralih ke arah Anna. Dengan segera Anna memalingkan wajahnya ke arah lain.
Anna tidak mau bertatapan dengan Angga.
"Anna" panggil Angga
Kelvin yang melihat perubahan wajah Anna langsung menyadari bahwa ada suatu hal yang tidak beres, tadi dia sudah mendengar bahwa Sasha di tampar oleh Anna. Hanya saja, Kelvin tidak mau ambil kesimpulan dengan mengatakan Anna salah. Lagipula Kelvin tau Sasha orangnya seperti apa, dan Anna tidak akan menampar Sasha tanpa adanya alasan.
"Anna, gue perlu bicara sama lo" ujar Angga
Tidak Angga. Anna tidak mau.
"Anna" Angga menarik lengan Anna, dan itu membuat Anna berbalik menghadap Angga. Tatapan mereka bertemu, cukup lama sebelum Annalah yang mengalihkan tatapannya ke arah lain.
"Lo kenapa? Gue perlu bicara sama lo sekarang"
"Gue gak mau" ucap Anna datar
"Anna jangan keras kepala" kata Angga
"GAK!" Tegas Anna
"Nyokap lo nyuruh lo pulang bareng gue"
Mama. Bathin Anna, mengapa mamanya menyuruh Anna pulang bersama dengan Angga. Tapi, tidak menurup kemungkinan apa yang dikatakan Angga adalah benar, mamanya selalu meminta Angga ini dan itu untuk merawat Anna. Ah, menyebalkan.
"Pulang sekarang Na"
"Tapi Ga"
"Anna"
Anna mengangguk mengerti, lalu dia meyuruh Angga untuk pergi keluar lebih dulu karena Anna harus berbicara dulu dengan Kelvin. Angga hanya mengangguk lalu dia pergi meninggalkan Anna dengan Kelvin.
"Vin gue pulang bareng Angga aja ya?" pinta Anna
Kelvin tersenyum, "Iya Na. Lagian gue juga mau nganterin nyokap gue belanja"
"Lo suka nganterin nyokap lo?"
"Iya sebulan sekali gak sering juga. Dulu juga nyokap selalu anter gue sat gue masih kecil, lagian cuma nganter aja kok Na. Lo bisa pulang dengan hati-hati kan?"
Ah, Kelvin betapa hangatnya sikap Kelvin ini. Menyayangi orang tuanya lebih dari apapun, keluarga buat Kelvin memang nomor 1. Memang, cowok yang begitu menyayangi keluarganya tidak menutup kemungkinan Kelvin akan menyayangi istri dan anak-anaknya kelak. Duh Na, kok udah mikir kesana sih.
KAMU SEDANG MEMBACA
SLS [4] Perfect Couple
Teen FictionSilahkan kalian berimajinasi sendiri tentang bagaimana hubungan Anna dan Angga. Menurut mereka, hubungannya sempurna bukan karena bersama tapi karena mereka saling cinta. #5 in teenfiction 15 Mei 2017