BAGIAN EMPAT PULUH SATU
Love is not what the mind thinks but what the heart feels.
***
AKTIVITAS hari ini adalah Anna akan pergi dengan Kelvin menonton film horor yang sedang booming. Padahal Anna tidak mau, dia ingin menonton film percintaan anak remaja, tapi Kelvin tidak suka cerita menye-menye.
Tapi akhirnya Anna mengalah dan mengikuti kemauan Kelvin karena Anna sendiri juga penasaran dengan film itu.
Sementara menunggu Kelvin memesan tiket dan membeli popcorn, Anna melihat-lihat beberapa poster film yang ada disana. Membacanya satu persatu. Ponsel Anna berbunyi dan menampilkan pesan line dari Angga, Anna membacanya sekilas lalu dia menutupnya tanpa membalas pesan Angga sama sekali.
Karena Anna tidak mau jika Angga akan cemburu berlebihan dan menyusulnya kemari. Terkadang Angga menjadi sedikit over dan Anna tidak menyukainya, padahal hubungan mereka sudah menjadi mantan bukan sepasang kekasih lagi.
"Udah nih Na." Kata Kelvin sambil menyerahkan 2 tiket nonton ke arah Anna
"Lo aja deh VIn yang pegang, hehe."
Kelvin mengangguk, lalu dia duduk di sebelah Anna sambil menunggu film yang beberapa menit lagi akan segera di mulai.
"Na?"
"Iya?"
"Lo ngerasa gak sih kalau kita sekarang lebih dekat daripada sebelumnya?" tanya Kelvin
Deg!
Debaran jantung Anna berpacu dengan cepat saat Kelvin menanyakan hal itu, entah mengapa Anna merasa akan ada hal yang terjadi nanti diantara dia dan Kelvin. Bukan kegeeran tapi memang seperti itulah faktanya.
"Ah iya," respons Anna
"Lo mau gak..."
Studio satu dibuka. Untunglah, lalu Anna langsung mengajak Kelvin untuk masuk ke dalam. Bukan apa-apa, Anna belum tau jawaban dari pertanyaan Kelvin yang masih ambigu dan belum tentu kesana. Anna belum siap akan pertanyaan Kelvin.
Selama film dimulai tidak ada percakapan yang serius antara Anna dan Kelvin, hanya percakapan kecil yang tidak berati. Mungkin karena canggung juga atas pertanyaan tadi yang belum selesai.
Bercerita tentang filmnya, setiap lagu itu dinyanyikan Anna merasa bulu kuduknya berdiri. Dia jadi parno sendiri, dan tak jarang dia menjerit saat ada hal yang membuatnya terkejut, sedangkan Kelvin hanya tertawa kecil melihat Anna seperti tadi.
Anna berbeda dari Laura, bahkan Laura saat melihat film bergenre thriller tentang pembunuhan yang tangannya sendiri di potong menggunakan gunting kuku saja tidak pernah menjerit. Laura sangat suka film sadis, dan itu berbeda dengan Anna.
Kelvin menjadi tak serius menonton filmnya karena sedari tadi dia memperhatikan gerak gerik Anna, kedua tangan Anna sesekali menutupi matanya, dan kakinya di angkat. Anna benar-benar ketakutan, padahal menurut Kelvin filmnya biasa saja tidak terlalu menakutkan.
Selagi Kelvin menatap Anna, kemudian Anna berbalik dan menatap kelvin. Mereka bertatapan cukup lama, Kelvin tersenyum ke arah Anna begitupula dengan Anna dia balas tersenyum ke arah Kelvin. Suasana bioskop yang sedang hening membuat mereka terpaku dengan tatapan keduanya, Anna merasakan ada hal yang aneh dengan dirinya begitupula dengan Kelvin.
KAMU SEDANG MEMBACA
SLS [4] Perfect Couple
Teen FictionSilahkan kalian berimajinasi sendiri tentang bagaimana hubungan Anna dan Angga. Menurut mereka, hubungannya sempurna bukan karena bersama tapi karena mereka saling cinta. #5 in teenfiction 15 Mei 2017