Bagian enam belas
Perfect couple
Jika semuanya telah berakhir, aku masih disini dengan perasaan yang sama.
*****
Rutinitas mereka kembali seperti biasa, Angga berangkat bareng bersama Anna. Sebenarnya dengan seperti ini Anna seperti memberi perhatian lebih kepada Angga, tapi Angga memaksa Anna untuk berangkat bersama, dengan embel-embel. 'Masa temenan gak boleh berangkat bareng'. Dan akhirnya Anna mengiyakan permintaan Angga itu.
"Pagi Na" sapa Angga saat Anna masuk ke dalam mobilnya
"Pagi" balas Anna sambil tersenyum
"Semalem tidurnya nyenyak?" tanya Angga
"Ya gitu. Kenapa?"
"Biasanya kalo lo gak bisa tidur gue nemenin lo di fc sampe lo tidur, gue nyanyiin lo ya? Mau lagi Na?" tawar Angga
Duh, mengapa Angga harus flashback tentang mereka berdua. Mana mungkin Anna bisa lupa dengan semua itu, berakhirnya hubungan mereka saja belum lama, mana mungkin dia semudah itu melupakan.
"Enggak ah ngerepotin nantinya" Anna menolaknya secara halus, bukan apa-apa dia tidak ingin Angga terus menerus stuck di satu tempat.
"Kan Angga yang nawarin"
"Eh iya"
"Pulang sekolah ke kedai ice cream kaya biasa yu Na?" ajak Angga
"Iya, sekarang berangkat ke sekolah entar kesiangan" kata Anna
Angga tersenyum kemudian menginjak pedal gasnya dan menjalankan mobilnya menuju sekolah. Dia harus membuat Anna nyaman kembali, agar semuanya bisa seperti dulu lagi. Tidak apa, tak ada status diantara mereka yang jelas keduanya masih saling dekat, itu bisa mengobati perasaannya.
"Na beli ice creamnya selesai gue tanding basket aja ya?" Angga sempat lupa bahwa hari ini sekolahnya ada pertandingan persahabatan dengan sekolah Moonlight.
"Iya, gapapa"
"Nonton kan?" tanya Angga
"Nonton kok. Sama sekolahnya Sasha kan?"
"Hm iya" jawab Angga ragu, nama Sasha begitu sensitif untuk mereka berdua
Anna tidak terlalu memusingkan jika nanti Sasha ada disana dan menonton Angga, terserah Sasha. Lagipula sekarang Anna tidak berhak lagi melarang dan mengatur Angga, silahkan itu hak mereka jika mau melanjutkan ke jenjang yang lebih serius.
"Semangatin gue ya?"
"Iya nanti gue semangatin lo sama Dylan"
"Gue aja jangan yang lain" kata Angga sedikit protektif
"Lo temen gue dan Dylan sepupu gue, mana mungkin gue gak dukung keduanya. Lagian kalian juga satu tim juga satu sekolah, jadi jelas gue bakal dukung kalian." Anna menanggapinya dengan bijak
Angga tersenyum kecut, Anna benar-benar menghindari obrolan tentang masalah keduanya. Anna juga menutup hatinya rapat-rapat agar hatinya tidak kembali luka.
Maaf Angga, tapi untuk kali ini Anna ingin membuatnya seperti ini. Biarlah luka itu terkubur lebih dalam dulu. Pikiran dan perasaan Anna sudah kacau kemarin, dia ingin memperbaiki semunya terlebih dahulu.
Sesampainya mereka di sekolah, Anna kemudian turun dari mobil Angga, Angga juga sama.
"Pulang bareng Na" kata Angga
KAMU SEDANG MEMBACA
SLS [4] Perfect Couple
Teen FictionSilahkan kalian berimajinasi sendiri tentang bagaimana hubungan Anna dan Angga. Menurut mereka, hubungannya sempurna bukan karena bersama tapi karena mereka saling cinta. #5 in teenfiction 15 Mei 2017