17 [Perfect Couple]

239K 12.5K 783
                                    

Bagian tujuh belas

Perfect Couple

Tidak ada yang salah dari sebuah pertemuan, tapi yang berbahaya itu ketika setelah pertemuan pertama ada pertemuan pertemuan selanjutnya.

****

Vina membuka pintu kamar Anna, Vina melihat kakaknya yang sedang tiduran sambil mendengarkan lagu serta mulutnya komat-kamit seperti membaca mantra.

Perasaan, Anna bukan keturunan mbah dukun kenapa dia bisa punya mantra?

Anna yang menyadari kedatangan adiknya langsung bangkit dari tidurnya. Vina belum mengatakan apapun, dia langsung masuk ke kamar Anna dan duduk di kursi meja belajar Anna.

"Ada apa?" tanya Anna langsung tanpa basa basi

"Itu kak" kata Vina, kemudian dia terdiam lagi

Memang, Vina kadang tidak jelas. Sama seperti perasaan doi yang hatinya tidak jelas milik siapa. Masih abu-abu, butuh matahari untuk pencerahan.

"Apa?" langsung ke intinya aja

"Anter ke rumah temen mau ngambil buku" kata Vina

"Sendiri kan bisa, kenapa manja sih" cibir Anna

"Justru itu kak, mama gak ngizinin aku pergi kalo sendiri. Aku disangka bohong sama mana, padahal aku emang mau ke rumah Fifa ngambil buku buat besok ada ulangan" rengek Vina

Ah menyebalkan rasanya, ketika Anna sedang dalam masa nyaman nya harus diganggu oleh bocah semacam Vina. Kenapa pula mamanya minta Anna menemani Vina, kan repot jadinya.

"Makanya jangan jadi tukang bohong" sindir Anna

Vina sempat ketahuan tidak masuk les, ternyata dia pergi bersama teman-temannya ke mall. Dan parahnya lagi, Vina sudah punya pacar di usianya yang masih muda.

"Jangan pacaran dulu lah, belajar yang bener"

"Kak Anna aja sama kak Angga pacaran terus, dari SMP malah. Vina baru sekali pacaran aja udah kena omel" balas Vina kesal, karena menurutnya orangtuanya pilih kasih.

Anna terdiam, dia kembali mengingat Angga. Rindu sih, tapi gengsi. Sebagai cewek dia juga harus menahan rasa gengsinya sendiri, kalo hati Anna diberitahukan kepada Angga maka Angga tidak akan penasaran lagi sama Anna.

"Jadi gak dianter nih?" Anna mengalihkan topik pembicaraan

"Iyalah jadi"

"Berani bayar berapa?" Anna cukup matre dalam hal ngantar mengantar

"Ih mata duitan dasar" cibir Vina

"Mau enggak? Kalo gak mau yaudah" kata Anna sok jual mahal

"Iya iya aku jajanin eskrim. Tapi cepetan ya, soalnya Vina udah ngabarin Fifa, Vina kesana jam 2an"

Anna hanya menjawab dengan gerakan alisnya, kemudian bola matanya mengisyaratkan Vina untuk keluar dari kamarnya. Vina tidak akan mandi karena malas, hari minggu disuruh mandi bisa rugi. Lagipula dia hanya akan mengantar Vina mengambil buku dari temannya, bukan ngeceng.

Hari minggu bagi para jomblo mandi adalah satu hal yang selalu tidak dilaksanakan, sekaligus hemat air dan sabun.

Anna turun dari kasurnya, lalu dia mengambil jaket boombernya, rambutnya dia kucir asal. Dia memakai bedak bayi agar tidak terlihat seperti bangun tidur, lip ice supaya bibirnya tidak pucat.  Membohongi publik bahwa sebenarnya dia tidak mandi.

SLS [4] Perfect CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang