NAMANYA Ara. Dia adik kelas gue di SMP. Dan ternyata, adik kelas gue di SMA juga.
Semuanya berawal saat gue menemukannya sedang menangis di pinggir lapangan sepulang sekolah, tepatnya saat itu gue masih kelas 8 SMP. Sekolah sudah sepi dan tinggal tersisa beberapa orang siswa-siswi, guru dan OB.
Tanpa pikir panjang gue menghampiri Ara. Gue menariknya ke dalam pelukan gue. Tanpa dia membalas pelukan gue pun cukup, karena gue memang udah suka sama dia saat kelas 8. Siapapun yang nyakitin Ara bakal gue habisin, gak pandang bulu.
Ternyata gue udah agresif dari dulu ya kalo diinget-inget.
Kemudian, gue tahu bahwa penyebab tangisnya Ara adalah Dave, kembaran Divo yang sekarang sekelas sama gue. Ara suka sama Dave, dan Dave juga bersikap baik sama dia. Tapi ternyata ....
Itu semua hanya karena taruhan.
Oke, itu 4 tahun lalu. Sekarang gue harap Dave sudah berubah menjadi lebih baik. Tapi mana bisa dia bener-bener tobat?
Omong-omong, perasaan gue pada Ara masih ad—
"MAS! DIMAS!" Terdengar seruan Natasya yang amat gue kenali. Natasya teman sekelas gue, yang merupakan teman gue di tempat les juga.
Natasya berlari menghampiri gue dengan wajah tegang, kemudian saat sudah sampai di sebelah gue, dia menarik ujung lengan kemeja gue. Menarik-narik gue ke pintu kelas.
"Apaan sih, Nat!" Gue berdecak sebal.
Tapi Natasya nggak menghiraukan gue. Dia justru semakin gencar menarik-narik gue melalui koridor gedung IPS. Tunggu, ini kan arah koridor ke kelas Ara?
"Ara, Mas! Ara!" bisik Natasya heboh.
Kenapa Ara?
Gue berlari mendahului Natasya, pegangan cewek itu terlepas dari kemeja gue. Gue berhenti berlari ketika sampai di depan pintu kelas 10 IPS 3.
Suasananya begitu ramai. Sosok cewek berambut cokelat yang tak pernah salah gue kenali—Ara—berdiri di di hadapan Divo yang berlutut. Terdengar hiruk pikuk gembira dan sorakan-sorakan. Divo kemudian berdiri dan memeluk Ara yang tersenyum malu-malu.
Tidak. Ini tidak mungkin.
Mereka jadian?
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Consciente
Teen FictionIni kisah tentang Diva dan Divo yang saling menarik ulur meskipun Divo sudah memiliki pacar. Tentang Dimas dan eksistensinya yang serupa cokelat hangat di musim hujan dan es krim pasca patah hati. Tentang Dave yang menjatuhkan hatinya pada Diva yang...