Musim penghujan telah tiba. Aku selalu suka hujan, meski hujan mengingatkan pahitnya cinta yang telah lalu. Namun tahukah kamu tahu hal romantis dari hujan?
Ia selalu mau datang lagi meskipun tahu rasanya jatuh berkali-kali.
Mungkin ini sama seperti aku, yang tahu rasanya jatuh berkali-kali tapi tetap tidak bisa menolak saat kamu minta tolong, saat kamu bicara.
Padahal aku sudah bilang, aku sedang menata hati, jadi jangan mengancurkan lagi.
Tapi ternyata kamu malah datang. Katanya, penat dengan hubunganmu.
Ingin rasanya tertawa getir. Aku juga penat. Malah lebih dari yang kamu rasa. Berjuang tapi diabaikan itu jauh lebih penat.
Akhirnya, aku pun hanya bisa mengangguk mengiyakan ucapanmu, mengucapkan kata-kata yang menyabarkanmu.
Sampai tanpa kamu sadar, lama-kelamaan aku biasa saja. Tapi kamu yang justru berubah. Aku tidak mengerti. Tapi yang jelas, ingin rasanya ku lepas darimu.
Ini berbeda. Keadaan sudah berbeda. Di antara kita itu sudah berubah.
***
02/10/16
Author note: Di part selanjutnya itu nggak pake sudut pandang Diva-Dimas lagi, tapi pake sudut pandang Authornya. Enjoy!
KAMU SEDANG MEMBACA
Consciente
Novela JuvenilIni kisah tentang Diva dan Divo yang saling menarik ulur meskipun Divo sudah memiliki pacar. Tentang Dimas dan eksistensinya yang serupa cokelat hangat di musim hujan dan es krim pasca patah hati. Tentang Dave yang menjatuhkan hatinya pada Diva yang...