16. Berdua

3.7K 291 35
                                    

• Let Me Love You, Dj Snake; Justin Bieber🎶

###

ENJOY!

PUKUL 3 subuh.

Raffa membuka matanya perlahan. Dia mencoba untuk menyesuaikan matanya dengan cahaya saat itu. Semua objek awalnya terlihat begitu kabur, namun meski begitu, Raffa dapat melihat kalau ada seorang gadis yang berdiri di depannya, sambil terus mengamati wajahnya.

"Raffa?"

Kesadaran Raffa kembali pulih. Dengan cepat, ia mendorong tubuh Kirana menjauh saat melihat kalau Kirana dari tadi sudah membunuh jarak di antara mereka.

"Raffa, lo udah bangun?"

"Kenapa gue bisa disini?" sergah Raffa, cepat dan langsung berdiri.

"Eh?" Kirana terlihat seperti orang kebingungan. Jelas dia bingung harus mulai menjelaskan darimana pada Raffa tentang apa yang terjadi. "O-oh, tadi--"

"Gue tanya, kenapa gue bisa disini?!" nada bicara Raffa tanpa bisa dicegat langsung meninggi. Mula-mula ia terlihat biasa saja, tapi saat ia sadar kalau ia sekarang sedang berada di apartment milik Kirana, rasa cemasnya bertambah.

Kirana meneguk ludahnya. "Tadi lo mabuk, terus lo telepon gue dan suruh gue buat nemuin lo di klub. Dan saat gue udah duduk di samping lo, tiba-tiba aja lo hilang kesadaran." balas Kirana, mencoba untuk menjelaskan semua rangkaian kejadian dengan jelas. "Gue terus terang nggak tau harus bawa lo kemana, makanya gue bawa lo kesini."

Raffa membuang napasnya keras-keras. Dia lantas melarikan tangannya ke kepala, lalu mengacak rambutnya frustasi. Raffa lantas menatap baju yang ia gunakan dengan kernyitan di dahinya. "Ini ....?"

"O-oh, iya. Tadi, baju lo basah, jadi gue gantiin ..." balas Kirana ragu-ragu. Memang benar, dari tadi, atau lebih tepatnya selama Raffa tertidur, badannya hampir bersimbah peluh.

Desahan lagi-lagi lolos begitu saja dari bibir Raffa. Diam di satu apartment dengan seorang cewek seperti Kirana bukanlah kemauan Raffa. Baginya, dia baru saja terlibat dalam masalah besar.

"Raf, minum dulu tehnya," ujar Kirana sembari menunjuk ke arah cangkir teh hangat yang sudah tadi ia siapkan.

Raffa menatap cangkir itu dengan nanar. Sama sekali tidak berniat untuk menyentuh barang itu sedikit pun. "Kunci mobil gue mana?"

Kirana meringis. Nada bicara Raffa yang meninggi membuat Kirana harus berkali-kali membisikkan kata sabar dalam hati. Dia lalu menunjuk kunci mobil yang berada di atas nakas dengan kepalanya.

Saat menemukan kunci mobilnya, Raffa dengan cepat keluar dari apartment milik Kirana. Dia tidak ingin lagi berlama-lama di tempat gadis itu. Karena dia sadar, kalau saat itu, dia masih milik Adena dan bukan Kirana.

****

Derap langkah Adena membawanya semakin mendekat dengan sosok Raffa yang mengambil langkah yang sama lebarnya dari arah seberang. Semenjak kejadian itu, Adena mulai merasa munculnya rasa lain yang tak dapat dijelaskan. Bukannya Adena ingin menyerah pada keadaan dan mengikuti kemauan ibunya untuk menjauhi Raffa, hanya saja, ada sebuah rasa bersalah yang sulit untuk diartikan.

"Bisa bicara sebentar?" Raffa menatap pada sosok gadis yang pendek beberapa senti darinya itu.

Adena menggigit bibir bawahnya lalu menatap Mika, guna meminta kode pada gadis itu. Mika yang paham lantas langsung menganggukan kepalanya kemudian berkata, "Gue ke kelas deluan, ya." katanya.

Lost And FoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang