4. Seperti Pernah Merasakan

3K 143 5
                                    

ChinaraWijaya: woy, tadi kan disuruh bikin materi presentasi. Nah, materinya apaan?

Pedro Septian: proses kucing bertelur.

AmelNabilla : serius Droo, gue juga blm tau materinya apaan.

Billy H. : kucing bertelur? Bukannya kucing itu beranak ya? Kok dibuku catatan IPA ku kelas 9 kucing itu beranak, bukan bertelur.

AlviraAulia : gue tau, materinya soal nama kelompok kita, kita kan klompok Deandels, jdi ya nyari biografi Deandels.

Pedro Septian : gue tau lo polos, tpi jngan sepolos itu Bill, gue tobat ngomong sama lo.

ChinaraWijaya : oh itu, oke deh. // Mnding lo tobat aja skarng Dro.

AmeliaNabilla : Mnding lo tobat sekarang Dro.(2)

ChinaraWijaya : oh ya, gue kan jdi ketua diklompok ini, nah gmana kalau ntar jam 4an kerkel?

Arthur Wijaya : di rmah spa?

AlviraAulia : di rmah gue aja! Deket kok dri skolah, dket skolah ada gang kan? Masuk aja, itung 6 rumah dari kalian msuk gang dan rumah ke7 itu rmah gue. Paham?

Billy H. : oke nanti kesana.

AmeliaNabilla : oke siip

ChinaraWijaya : oke deh. Smua dateng lho!

Aura mengela napas panjang. Sebentar lagi dia akan kerja kelompok di rumah Vira. Dan artinya, dia akan bertemu dengan Arthur.

****

"Gue balik dulu ya? Gue harus nganter nyokap belanja," kata Amel sembari menggenggam ponselnya dengan khawatir.

Kerja kelompok hari ini sudah selesai. Dikerjakan oleh tujuh orang hanya membuat biografi termasuk hal yang mudah bagi mereka. Tapi yang bekerja hanya Billy dan Chinara saja. Ck. Kalian yang membacanya tidak usah munafik. Kalian juga pasti melakukannya.

Chinara meresponnya dengan anggukan semangat. "Oke! Lagian udah selesai semua, kan? Pulangnya pada hati-hati, ya!" tiba-tiba mobil hitam sudah terparkir di depan gerbang rumah Vira, membuat Chinara nampak antusias menyambutnya. "Tuh, nyokap udah jemput. Duluan, ya?" katanya melambaikan tangan, lalu meninggalkan teman-temannya.

"Gue juga, deh. Yuk Bill, pulang, anterin gue ke rumah ya! lo 'kan baik." pinta Pedro dengan cengiran manisnya kepada Billy.

Billy celingukan. "Hm? K--kok jadi aku yang nganter kamu pulang? Kamu 'kan ke sini sendiri, masa pulangnya sama aku?" jawab Billy bingung.

Pedro mengaduh. "Udah ayo ah! sekarang pulang. Dicariin emak, loh."

Billy menggaruk tengkuknya. "Iya iya deh, yuk aku anterin." ucap Billy akhirnya. "Tapi anterin aku ke toko buku dulu ya? Aku mau beli kamus,"

Mata Pedro terbelalak seketika. "Ngapain beli kamus?" lalu ia menarik lengan Billy secara paksa. "Udah nanti gue anter. Duluan ya, guys,"

Sisa orang yang belum pulang mengangguk menjawab Pedro. Kerja kelompok hari ini santai. Tapi tidak bagi Billy dan Chinara. Chinara selaku ketua kelompok dan Billy selaku anggota paling bisa diandalkan disibukan dengan tugas. Mereka yang menyelesaikan tugas pertama mereka untuk masa SMA.

"Yaudah, Vir. Gue pulang dulu ya, daah!" kata Aura akhirnya karena yang lain sudah pulang.

Vira mengerutkan keningnya. "Naik apa lo?"

Aura menghendikan bahunya. "Hm, gak tahu." Ia mengbil tasnya di sofa merah lalu mengamitnya. "Palingan supir pribadi gue yang jemput"

"Angkot aja bangga kayak dijemput pacar," Vira terkekeh kecil. "Kalo gitu, bareng aja sama Arthur, lo searah sama Aura, kan?" ucap Vira melirik Arthur yang sudah duduk di jok motornya.

Senja Yang Hilang [SUDAH DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang