Setelah harry di depan mereka barulah louis dan zayn sadar dari ketegangan nya.
"Kalian sedang apa?" ulang harry
"Kami sedang mencari keponakan louis haz, dan siapa mereka apa keponakan mu? Kenapa mirip dengan ......."
"Aaaaaaaaaa......" teriak zayn menghentikan kelanjutan perkataan niall semua yang ada di sana terlonjak kaget atas terikan zayn
"Kau kenapa zen?" ucap niall
"Ugh.. Tidak.. Apa.. Hanya aku lelah.. " ucap zayn sambil mengaruk tengkuk nya yang tidak gatal di juga menyenggol louis untuk mengeluarkan dari suasana akward ini.
"Oh.. Harry dari mana kau menemukan mereka.?" ucap louis
"Aku menemukn nya di taman belakang saat aku bertanya di mana orang tuanya dia bilang mom nya sedang ada urusan dan mereka disini bersama kau lou."
"Yeah.. Thnks harry mereka keponakan ku.."
"Keponakan mu dari mana lou?"
Jleb.. Louis bingung harus manjawab nya pasalnya harry tau silsilah keluargnya.
"Hmmm.... Itu... Hmmmm"
"Kau kenapa lou... Kenapa jadi gagap begitu?" ucap niall dengan polos nya niall semakin menambah kebingugan di kepala louis dia bingung mencari alasan nya.
"Huh... Sudahlah nanti kita jelaskan kasihan mereka kelihatan nya lelah, kita bicara saja di ruangan mu.. Itu luke sudah datang.."
"Iya baiklah...luke mana perlengkapan nya?"
"Ini lou... Maaf atas kejadian ini.."
"Yeah tidak apa.. " ucap louis mengendong hazza sedang darcy berada di gendongan harry. Mereka berlima langsung menuju ke ruangan louis namun perkataan darcy membuat louis dan zayn mematung kembali.
"Daddy....." zayn dan louis menghentikan langkah nya. Jantung mereka kini berpacu kembali.
"Hah?" ucap harry bingung
"Apa boleh arcy memangil uncle dengan daddy?" ucap darcy sambil melihat manik mata harry. Harry menyadari bahwa bolat mata darcy sangat mirip dengan nya. Dia mengingat-ingat apakah dari keluarga louis ada yang berbola mata hijau seperti milik nya.
"Yeah.. Sayang silahkan tidak apa.."
"Apa aku juga boleh?" ucap hazza dari gendongan louis
"Yeah.. Kalian boleh memangilku daddy..." ucap harry sambil tersenyum raut wajah hazza dan darcy langsung berubah bahagia, entah knapa mereka ingin memangil harry dengan pangilan daddy tidak seperti ketika memangil zayn atau louis dengan sebutan uncle dan saat harry mengiyakan nya hati mereka seolah di terjunkan ke dalam lautan bunga. Bahagia itu yang mereka rasakan.
Zayn sadar dengan keadaan ini ikatan kasih dari ayah dan anak begitu kuat di antara mereka walaupun mereka tidak pernah bertemu. Ini lah kuasa Tuhan yang nyata. Akhirnya mereka melanjutka perjalanan. Tapi zayn langsung menarik tangan niall untuk tidak ikut bersama mereka karena akan menjelaskan sesuatu pada niall bisa gawat jika niall tidak tau dan bertanya terus kepada louis seperti tadi.
"Tunggu ni.... Kita akan menyusul lou.. Kalian duluan saja." ucap zayn niall hanya menatap zayn bibgung.
"Oh baiklah." mereka akhirnya memasuki lift dan menghilng seiring pintu itu tertutup.
"Ada apa zayn?"
"Hmmmm aku akan menjelaskan singkat siapa mereka."
"Baiklah.. Aku akan mendengarnya."
"Mereka adalah hazza zaydan dan darcy alesia styles..."
"Stayles... What...?! Maksudnya apa zayn aku tidak mengerti."
"Mereka adalah anak harry niall,,, anak harry yang di kandung yuki."
"Tapi yuki sudah meninggal zayn, tidak mungkin kan mereka tumbuh seperti kacang dan keluar dari tanah?!"
"Yuki masih hidup niall, dia selamat dari penculikan 3 tahun lalu."
"Apa kau sedang mengerjai aku??"
"Apa aku terlihat sedang bercanda!!?" ucap zayn tegas
"Tapi bagaimana bisa? Itu tidak mungkin kita tau bahwa semuanya hancur zayn"
"Penjelasan nya panjang.. Initinya mereka anak harry kau harus bisa merahasiakan nya, biarkan yuki sendiri yang mengatakan siapa mereka, kita tidak berhak untuk mencampuri urusan mereka, dan yeah perasaan ayah dn anak sangat kuat kau lihat sendiri kan? Dan kau lihat mereka begitu mirip."
"Benar zayn... Jadi ini alasan kalian menjadi panik ketika harry datang beraama dengan darcy dan hazza?"
"Yeah.. Oh iya aku lupa.. Jangan memangil harry dengan sebutan hazza oke karena akan timbul pertanyaan di otak kecil the twins."
"Baiklah..."
"Sekarnag ayo kita susul mereka.." zayn dan niall pun akhirnya menyusul mereka dengan menaiki lift yang sama.
Zayn dan niall memasuki ruangan louis mereka heran mendengar teriakan anak kecil saat mereka masuk yang pertama kali mereka lihat adalah harry yang sedang bermain denan hazza dan darcy sedangkan louis sedang melanjutkan kembali pekerjaan nya yang tertunda. Saat mereka masuk ke ruangan louis hazza dan darcy menarik harry untuk bermain dengan mainan yang ada di ruangan louis ya karena elenor dan baby freddie anak louis sering ke sana sehingga louis menyediakan mainan nya di sana.
Zayn dan niall hanya tersenyum yang kemudian duduk di sofa darcy yang melihat niall langung menghamiri nya di ikuti hazza dan harry
"Uncle siapa?" ucap darcy
"Uncle niall sayang..." ucap niall sambil mengelus pipi darcy
"Uncle tampan... Aku ingin di peluk uncle.." ucap darcy merentangkan kedua tangan nya.
"Ugh arcy kau mengoda uncle niall..."
"Tidak azza kaka ku yang tampan..aku hanya ingin di peluk.. Kau iri ya?? Aku di pluk uncle tampan??" ucap darcy menaik turunkan alisnya
"Hey... Siapa yang mengajarkan kalian berbicara seperti itu sayang?" ucap harry yang ikut bergabubg dengan mereka hazza kini ada di pangkuan harry.
"Tidak ada.." ucap darcy.
"Daddy aku lapar.." ucap hazza merengek pada harry
"Oh kau mau makan apa? Lou apa ibunya menitipkan makanan mereka? Mereka kelaparan."
"Oh iya ini..." ucap louis sambil memberikan perlengkapan hazza dan darcy kini mereka semua tengah berkumpul zayn membantu mengeluarkan makanan hazza dan darcy saat dia mengekuarkan pisang darcy berteriak girang
"Banana.... Aku mau itu....;!" zayn langung memberikan nya pada darcy dan niall membantu membukanya.
"Mirip sekali" ucap niall pelan
"Sekarang kau makan, hmmm siapa nama mu boy?" tanya harry zayn niall dan louis menegang
"Nama ku azza dad dia arcy.."jawab hazza sambil mengunyah makanan nya.
"Huh.... Sepertinya hari ini aku terlalu banyak berolahraga sampai jantungku serasa ingin copot.." ucap zayn memegang dadanya.
"Aku akan makan sehat mulai sekarang agar aku tidak terkena serangan jantung dadakan." ucap louis merebahkan pungung nya pada sandaran sofa
"Hahahhaha...." niall tertawa dengan lantang menyembunyikan keteangan nya.
"Kalian kenapa?" tanya harry
"Owhhh... Uncle niall kau sungguh manis cup" darcy mencium niall.
"Haha... Owh.. Kau manis sekali...cup" niall mencium Darcy balik
"Arcy.. Janganmmsemmpertiitu..!" ucap hazza tidak jelas karena sedang mengunyah makanan nya
"Hey telan dulu makanan mu boy.. Jangan berbicara sambil makan.." ucap harry
"Sorry dad.. Iya aku tidak akan mengulangi nya lagi.." ucp hazza sambil menerina suapan dari harry lagi
"Huh... Kenapa aku merasa menjadi seorang ayah sekarang.." ucap harry sambil melihat hazza
Semua yang ada disana hanya melihat harry sedih jika saja harry tau bahwa anak yang sekarang berada di pangkuan nya adalah anak nya mungkin akan berbeda reaksi nya. Memang setelah kembali nya harry dari keterpurukan harry mulai berinteaksi seperti biasa tapi selama tiga tahun ini harry kembali menyibukan dirinya dalam pekerjaan banyak perempuan yang mengejar harry tapi tidak pernah harry lirik harry menutup diri dari semua nya. Tidak ada lagi harry yang suka berganti-ganti wanita dan tidak ada lagi harry yang suka bermain main sekarang bahkan harry dengan style barunya rambut curly panjang nya sudah tidak bertengger lagi di kepalanya harry sudah memangkas rambut nya menjadi pendek sehingga sekarang harry lebih terlihat dewasa dan serius.
"Aku juga mau makan dad.." ucap darcy pada harry dia sudah menghabiskan pisang nya dan merasa perutnya masih lapar. Dengan senang hati harry menyuapi darcy dia meliat darcy seperti melihat duplikat dirinya mata hijau nya dan senyuman darcy sangat mirip dirinya. Dan ketika melihat hazza dia seperti melihat wanita yang sangat ia cintai sampai saat ini, sorot mata hazza yang menunjukan kerapuhan dan tatapan tajam nya mirip sekali dengan yuki senyuman nya pun sama walaupun tiga tahun berlalu namun harry tidak pernah bisa lupa dengan tatapan dan senyumannya. Dan dia sangat heran walaupun darcy dan hazza kembar namun rambut mereka berbeda hazza lebih memiliki rambut coklat kehitaman sedangkan darcy coklat keemasan dan sedikit curly tentunya. Harry berfikir kenapa mereka bisa mirip dirinya dan yuki. Setelah makan hazza meminta susu pada harry begitupun darcy.
"Aku mau susu.." ucap hazza
"Azza kau barusan makan apa kau tidak kenyang? Aku takut kau muntah sayang." ucap harry sambil mengusap kepala hazza
"Tidak dad mom selalu memberikan susu setelah makan..aku masih lapar.."
"Owh kalian makan sangat bnyak dan mau minum susu.. Kalian sungguh rakus.." ucap louis
Dengan terpaksa harry memberikan hazza dan darcy susu dalam botol kecil karena takut mereka muntah saat memperhatikan mereka pintu ruangn louis terbuka ternyata liam dan elenor serta freddie muncul di sana.
"Hay lou..halo arcy... Azza.."sapa liam sambil mengelus rambut mereka
"Oh... Siapa mereka harry apa keponakan mu..?" ucap elenor tanpa sadar perkataan elenor kmbali membuat pria yang berada di sana kecuali harry menegang.
"Bukan.. Masa kau tidak tau ele.. Mereka kan keponakan louis.." ucap harry
"Keponakan louis? Keponakan dari mana lou?" jleb liam zayn niall louis menahan nafasnya semuanya membulatkan matnya, mereka lupa akan serangan dari elenor. Mereka seperti akan memasuki area perang darah menuju jntung mengalir cepat membuat jantung meningkatkan kerjanya dan hormon adrenalin memacu mereka mereka seolah akan berperang sekarang.
"Akhhhhhh..... Aku tidak sanggup lagi seperti ini....!!!!" ucap zayn frustasi
"Kau kenapa zayn?" ucap ele bingung
"Begini ele... Mereka adalah keponakan ku dari natalie.." ucap louis sambil mngambil freddie dari gendongan ele tak lupa juga dia mengkode ele dengan menganguk angukan kepala nya ele yang awalnya tidak mengerti kembali bertanya
"Natalie siapa lou?" pertanyaan ele mebuat harry mengernyit kali ini niall yang beraksi
"Ugh... Aku rasa sesuatu dalam diriku akan meloncat keluar jika seperti ini terus. Keluarkan aku dari semua ini zayn..." ucap niall drama
"Kalian ini kenapa sih? Kalian sedang mengikuti pelaihan teater sungguh kalian sangat drama king sekali..!" ucap ele mulai jengah menlihat tingkah zayn dan niall
"Natalia ele natalia... Kau tidak ingat...?!!" ucap louis kini mengkode ele dengan keras barulah ele langsung sadar setelah tau siapa mereka
"Oh ya... I...ya.. Nath .. Aku ingat...."
"Kalian aneh sungguh.." ucap harry "hmm.... Azza kemana mon mu?"
"Mom sedang ada misi dad bersama uncle lo..."
"Lalu dad kalian?" tanya harry lagi
"Kata mom dad tidak bersama kami.... Tapi suatu hari dia akan menemui kami. Mom selalu bilang bahwa dad akan datang.. Jadi sebelum dad datang kami akan jadi anak yanh hebat agar dad bangga pada kami.." ucap darcy antusias di pangkuan niall semua nya terharu mendengar penuturan darcy mereka tau betapa menrindukn nya mereka terhadap sosok sorang ayah
"Apa kalian tau siapa dad kalian?"
"Kami tidak tau... Karena mom tidak pernah memberitahukan nya.. Tapi kata mom dady itu menyebalkan dan gila.. Dan juga sangat tampan, bola matanya sama seperti ku dad.." ucap darcy lagi
"Tapi kata mom bahwa mom menyayangi dady kami...."
Harry yang mendengar itu merasa teriris, dia tidak bisa mengira anak seumur hazza dan darcy bisa berbicara seperrti itu. Harusnya di umur mereka yang sekarang mereka mendapatkan kasih sayang yang utuh dari kedua orang tua nya.
"Tapi kami menyayangi mon dad.. Kadang mom sedih jika kami bertanya tentang dady makanya kami tidak sering bertanya soal daddy kami.. Kami sayang momy dan tidak mau melihat mom sedih.." ucap hazza lirih
"Oh.. Kalian sungguh menggemaskan sudah jangan dipikirkan lagi.. Sekarang kalian bisa panggil dady sesuka kalian.." ucap harry semangat
"Benarkah?"
"Iya.. Nah sekarng kalian bermainlah bersama freddie.. Itu anaknya uncle louis"
"Hallo freddie... Ayo kita bermain..." ucap darcy menghampiri freddie dan mengajaknya bermain di ikuti hazza. Freddie memang seumuran dengan darcy dan hazza hanya berbeda beberapa bulan
"Sebenarnya kemana ayah nya lou?" tanya harry
"Dia tidak mau mengakui mereka ada." jawab liam
"Maksud mu li? Kau kenal dengan saudara louis ini?"
"Yeah aku mengenalnya..."
"Kau juga zen? Ni?" mereka semua mnganguk
"Jadi hanya aku yang belum kenal..hmmm lalu apa ayah nya masih hidup?"
"Masih harry.. Masih sangat sehat... (Dan sekarang sedang duduk di hadapan ku) " jawav louis
"Apa mereka menikah?"
Tidak harry.. Mereka tidak menikah karena pria itu tidak mengakui keberadaan mereka dan itu membuat nath merasa hancur dan lebih memilih untuk membesarkan mereka sendirian, yeah kau tau harry seperti di campakan di saat dia mencitai pria itu tapi pria itu tidak mengakui semuanya.!" ucap ele dengan sedikit emosi
"Sudahlah kita tidak perlu membahas nya.. Ayo ajak mereka maen saja."
Harry hanya termenung mendengar penuturan ele karena dulu dia pernh melakukan nya pada yuki. Dia mnyeasal sangat menyesal andai waktu bisa terulang kenbali dia akan dengan senang hati mendekap yuki dan berbahagia atas kehamilan nya namun dengan bodoh nya dia berfikir bahwa semua itu tidak akan terjadi dan sampai sekarang dia menyesal pepatah memang benar penyesalan selalu datang terlanbat.
"Lou aku akan kembali ke kantor ada urusan berasama klien." ucap zayn
"Aku juga harus kembali ke restoran"ucp niall dan louis hanya menanguk mereka pamit pada hazza dan darcy.. Seperti biasa darcy memang penyuka pria tampan jadi memanfaatkan untuk mengecup pipi niall dan zayn dan mereka mengecup pipi darcy balik begitu juga dengan hazza.
"Freddie.. Kenapa nama mu freddie?" tanya darcy pada freddie. Freddie yang tidak mengerti pertanyaan darcy hanya mengeleng.
"Huh... Kau salah arcy bertnya seperti itu.."
"Azza aku hanya ingun tau.. Aku hanya ingin tau apa arti freddie.."
"Iya maaf arcy... "Uca hazza memeluk arcy harry yang melihat itu membuat hati nya berdesir bagaimana anak umur 3 tahunan bisa berfikir dewasa.
"Ugh... Dad.. Aku ngantukk.." ucap darcy menghamiri harry sambil mengucek matanya.
"Lou apa ada kasur di sini?"
"Tidak ada, bagaimana dengan mereka ?"
"Baiklah aku akan membawanya.. Ucap liam tadi yukisudahmenitipkannya pada ku.."
"Hah...apa kau bilng li?" tanya harry dia mendengar nama yuki dibsebut
"Apa... Aku hnya bilng nath sudah menitipkan nya pada ku." ucap liam memperbaiki katanya untung liam mempunyai cara bicara yang cepat jadi tidak terlalu terdengar jelas.
"Aku saja yang membawa nya.. Biar mereka ikut dengan ku.." nanti kau tinggal jemput di apatemen ku." ucap harry sambil menggendong darcy dan hazza dengan kedua tangan nya. Untuk ukuran bayi tiga tahun dan makan banyak mereka cukup ringan mungkin karena tidak bisa diam.
"Baiklah apa tidak merepotakan harry?"
"Tidak....baikalah lou aku pulang dulu oke. Kau keberatan tidak jika membawakn tas mereka ke mobilku?"
"Tidak baiklah aku akan antar."
"Tidak perlu biar aku saja kebetulan aku juga akan pulang." ucap liam mnambil tas hazza dan darcy.
Harry dan liam akhirnya pulang harry menidurkan darcy dan hazza di bangku belakang tak lupa memakaikn setbelt agar tetap aman. Dan melajukan mobilnya hati-hati.
Sementara itu di ruangan louis tersisia elenor dan louis derta freddie yang sedang bermain sendirian
"Jadi benar bahwa yuki kembali?"
"Iya ele.. Ternyata yuki tidak meninggal ketika bom itu meledak. Dan tadi itu darcy dan hazza styles anak harry dan yuki."
"Lalu kemana dia sekarang?"
"Dia sedang menjalankan tugasnya, mungkin besok dia akan kembali."
"Kau lihat lou.. Darcy dan hazza tidak pernah tau siapa ayahnya tapi dia bisa merasakan kehadiran harry sebagai ayahnya, dia tidak memanggil harry dengan sebutan uncle berbeda dengan kalian."
"Yeah kau tau aku zayn dan niall hampir saja mempunyai serngan jantung mendadak atas prilaku hazza dan darcy yang tiba-tiba memanggil daddy pada harry.. Hari ini jantung ku bekerja sangat keras ugh..." ucap louis sambil memegang dada nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Leave Me
RandomYuki Natalia. Cinta yang seharusnya indah kini tidak terasa indah saat dia tidak mengakui bahwa kau ada di sisi nya Harry styles Penyeslan yang datang terlambat ya pepatah yang cocok untuku hanya dengan satu kata cinta hidupku terasa di putar balik...