Crying

572 71 10
                                    


Matahari kini sudah menyongsong tinggi, di kamar harry matahari memasuki celah jendela yang tidak di tutup rapat. Harry mengerang dari tidurnya baru kali ini dia tidur nyenyak sekali setelah tiga tahun lamanya, ya perasaan menyesal selalu mengerogoti hati harry dia bahkan tidak bisa mengenyahkan yuki dari pikiran nya. Penyesalan yang kuat membuat nya susah melupakan apa yang terjadi. Dan tadi malam dia tidur dengan sangat nyenyak. Bahkan harry heran hanya dengan kedua malaikat kecil nya dia bisa tidur dengan tenang tanpa ada rasa peyesalan lagi.
Harry mulai bangkit secara perlahan dari tidurnya di lihatnya hazza dan darcy mereka tidur dengan nyenyak tangan harry mereka jadikan guling bahkan darcy sempat mengeluarkan air liurnya di baju harry. Harry yang melihat itu hanya tersenyum secara perlahan dia melepaskan tangan perlahan dari dekapan darcy dan hazza. Dia membiarkan mereka tidur dulu. Harry langsung menuju kamar mandi dan membersihkan dirinya setelah selesai ternyaa hazza dan darcy masih tidur namun kali ini posisi mereka berubah mereka tidur seolah sedang berlari mengelilingi kasur. Lalu harry pergi menuju dapur dia akan membuat sarapan untuk malaikat kecil nya. Entah kenapa harry sangat senang ketika dia menyebutkan bahwa hazza dan darcy adalah miliknya.
"Hmm.... Kira-kira mereka menyukai apa ya.. Aku tidak tau apa mereka punya alergi atau tidak. Apa aku harus menelpon louis untuk menanyakan nya.." saat sedang bingung akan memasak apa ternyata darxy dan hazza telah bangun dan menghampiri harry
"Dad sedang apa???" ucap hazza sambil mengucek matanya
"Hei... Jangan mngosok matamu seperti itu sayang.. Itu bisa melukai matamu.." ucap harry menghentikan hazza
"Dad akan memasak?" tanya darcy
"Yeah dad akan memasak tapi dad bingung dad takut kalian punya alergi sayang"
"Hmmm dad aku tidak tau apa itu alergi tapi mom selalu bilang bahwa aku tidak boleh makan udang dan mayonase kami tidak suka mayonase itu tidak enak weekk.." ucap darcy sambil berakting seolah ingin muntah
"Oh... Baiklah.. Dad akan membuatkan sarapan duduk lah di sana."
Mereka akhirnya menunggu harry di meja makan sambil bermain dengan sendok dan garpu. Jika liam melihatnya mungkin dia akan berteriak drama.Taklama harry datang dengan sarapan di kedua tangan nya.
"Food is ready!!!"
"Yea...!!!" teriak hazza dan darcy bersama sambil mengetukan sendok pada meja.
"Makan dengan benar oke... " harry memperhatikan mereka dengan teliti apa lagi saat melihat darcy di lihat daribarah mana pun darcy memang sangat mirip harry.
"Dad...dad...!!"
"Eh.. Iya sayang?"
"Kenapa dad melamun?" tanya hazza
"Dad tidak melamun sayang.. Dad hanya senang melihat kalian makan dengan lahap." ucap harry sambil tersenyum
"Dad tidak makan?" tanya darcy
"Yeah... Dad akan makan nanti sayang."
"No....no.... Dad harus makan... Kata mom kita tidak boleh menunda makan nanti sakit... Aaaaa buka mulut nya dad.." ucap darcy sambil menyuapkan makan nya pada harry. Harry hanya menerima suapan itu dengan senang hati mereka menyuapi harry dengan bergantian sambil tertawa ketika harry melakukan tingkah konyol. Sungguh keluarga yang sangat bahagia jika di lihat dari sisi luar jika dari dalam mereka hanyalah sepasang anak yang sangat merindukan sosok seorang ayah dan menganggap orang asing yang baru di temuinya sehari adalah ayah mereka.

Sementara itu yuki baru kembali ke apartemen saat pagi dia langsung merebahkan dirinya di sofa, lukanya sudah di obati hanya meningakan luka lebam dia kemudian ingat hazza dan darcy dia langsung menelpon liam untuk menanyakan keadaan nya. Namun saat membuka handephone nya dia terkejut ada pesan dari liam bahwa dia berangkat ke los angles dan louis lah yang menjaga darcy dan hazza.
"Hallo lou... Maaf abru menghubungi mu.. Bisa kah kau mengantarkan darcy dan hazza aku tidak bisa menjemput mereka"
"Yeah bikalah.. Aku akan mengantarkan nya.."
"Terimakah lou.. Maaf merepotkan"
"Tidak apa bie.. Calm down oke"
"Ya...apa...." ternyata handphone yuki mati karena kehabisan batrai.
"Hmmm semoga louis mengantarkan darcy dan hazza dan tidak merepotkan.. Lebih baik aku mandi dulu" ucap yuki dia kemudian memperaiapkan air hangat di bathtub mungkin berendam 10 menit bisa menyeharkan badan nya yang lelah. Tapi karena kelelahan yuki tertidur.

"Selesai.. Sekarang kita mandi oke... Ayo." ucap harry sambil membawa mereka ke kamarnya, harry langsung membuka baju darxy dan hazza kemudian dia menyalakan air hangat dan memasukan hazza dan darcy ke bathtub.
"Berrrr..... Dingin dad...!!!!" ucap hazza mengerakan badannya.
"Tunggu sebentar nanti juga akan hangat sayang...ayo pakai ini dan taruh di kepala kalian." ucap harry memberi shampo pada darcy dan hazza. Setelah bermain air darcy dan hazza segera mengenakan pakaian nya. Namun yang membat harry frustasi adalah mereka tidak mau di pakaikan baju dan berlari ke sana kemari menghindari harry. Mereka masih ingin bermain bersama harry tawa hazza dan darcy begitu membahana memuat harry yang tadinya kesal menjadi ikut tersenyum.
"Azza, arcy.. Enough oke.. Kita harus cepat dan mengunjungi uncle lou untuk memulangkan kalian"
"Tapi kami masih ingin bermain dad.." ucap darcy sedih sambil menghampiri harry
"Nanti kita main lagi oke... Setelah izin pada mom kalian, dad takut mon kalian mencari kalian.." ucap harry sambil memakikan baju pada darcy
"Hmmm" hazza menjawab dengan sedih
"Sshhh... Jangan sedih seperti itu sayang.. Nanti kita bisa bermain lagi.. Oke... Dad janji akan mengajak kalian ke taman bermain..."
"Benarkah...?"
"Iya.."
"Janji?" ucap hazza dan darcy sambil menunjukan kelingking mereka.
"Im promise" ucap harrry tersenyum mereka telah selesai berpakaian dan saat itu juga ponsel harry berdering.
"Iya lou...?"
"Harry bisa kah kau ke kantor ku aku akan mengantar pulang the twins mom mereka sedng tidak bisa jemput jadi aku akan mengantarnya."
"Baiklah lou... Aku akan kesana."
"Oke thnaks har"
"Yeah.."
"Oke... Sekarang kita ke kantor uncle louis.. Mom kalian sudah menanyakan kalian."
"Baiklah..."
Harry dan the twins berngkat ke kantor louis sebelumnya harry sudah membereskan perlengkapan hazza dan darcy dan tak lupa memerikan mereka pisang karna darcy merengek ingin pisang begitu pula dengan hazza jadi saat di mobil mereka asik sendiri memakan pisang dan susu nya. Harry benar-benar heran dengan nafsu makan hazza dan darcy mereka seperti niall yang sangat suka sekali makan. Satu jam berkendara telat 15 menit karena ada kemacetan akibat kecelakaan dan suasana di dalam mobil tidak pernah sepi karena hazza dan darcy sangat cerewet mereka bernyanyi-nyanyi. Saat penyiar memutarkan lagu this town darcy mengikuytnya dengan fasih.
"Hey... Kau tau lagu ini sayang?"
"Iya dad karena mom suka sekali menyanyikan lagu ini, kata mom lagunya mirip dengan nya.. Ingin melupakan tapi malah teringat kembali padanya. Itu sulit kata mom"
"Oh... Apa dad kalian tiadak pernah berkunjung?"
"Tidak dad..."
"Nah sampai ayo kita keruangan uncle louis" ajak harry, harry menggandeng keduanya banyak orang memperhatikan nya namun tidak dia hiraukan karena dia sudah biasa jadi pusat perhatian. Saat memasuki ruangan louis, ternyata louis sedang mondar mandir di ruangan nya.
"Hai lou... Kau kenapa?"
"Ahhhh harry... Hmmm itu aku tidak bisa mengantar kan mereka, aku ada rapat dadakan."
"Oh.. Biarkan aku saja yang mengantar nya..."
"Tidakkkkk!!!"
"Why?!"
"Hmmm aku akn menghubungi liam saja" ucap louis sambil menelpon liam
"Hallo li... Kau di mana? Apa kau sibuk?"
"Aku berada di LA lou ada apa??"
"Tadi nya aku ingin meminta bantuan mu untuk mengantar the twins.."
"Aku sudah memberitahu yuki.. Bahwa aku sedang di LA, memang nya kau kenapa?"
"Aku ada rapat li, dengan klien penting..ya sudah aku tutup oke bye"
"Bagaimana lou apa liam bisa.?"
"Sttt wait.."
"Zayn,,, kau sibuk?"
"Yeah lou.. Aku sedang meeting.. What hanppend?" bisik zayn
"No... Thanks" panggilan terpustus.. Louis sekarang berharap bahwa niall bisa mengantarkan darcy dan hazza.
"Ni...kau sibuk?"
"Aku sedang di lapangan lou aku sedang betanding golf...what happend?"
"Huh......!! Tidak ada ni.. Lanjutkan lah.." kini louis benar-benar frustasi.
"Bagaimana?"
"Hmmmm bisa kau mengantar mereka harry?" ucap louis pelan ada nada keputusasaan di sana
"Baiklah lou.. Bukan kah tadi aku sudah menawarkan diri, jadi kemana aku harus mengantarkan nya?"
"Kau.... Kau... Hmmmm kau bisa mengntarnya ke apartemen zayn... Ibunya berada di sana." ucap louis dan bertepatan saat itu luke masuk memberitahukan bahwa rapat sudah siap tinggal menunggu nya saja.
"Rapat sudah siap mr." ucap luke sopan
"Baiklah aku segera kesaa luke.. Siapkan berkas untuk rapat." luke hanya mngangguk dan keluar
"Lou.. Kenapa dia berada di apaetemen zayn?"
"Sudahlah antarkan saja aku buru-buru oke " ucap louis berjalan keluar ruangan. "Aku sudah mencegah nya tapi ternyata jalan Tuhan berbeda.. Semoga kalian bisa mengikuti alur yang telah Tuhan tuliskan pada kalian." gumam louis.
"Hmmm.. Baiklah ayo dad antarkan ke mom kalian."

Don't Leave Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang