i'm Happy...

550 72 3
                                    


Harry telah memikirkan kesalahan nya dan di sini lah dia sekarang, duduk di hadapan dua malaikat kecil nya yang menatap tajam, harry selalu merinding tatapan darcy dan hazza sangat tajam mereka sepertinya memang cocok menjadi seorang detektif tatapan mereka benar-benar mengintimidasi.
"Dad minta maaf... " ucap harry karena dia tidak sanggup harus terus di tatap oleh mereka
"Apakah dad sudah sadar sekarang?"
"Yeah darcy sayang dad sadar dad salah, tidak seharusnya dan menitipkan kalian pada Kendal"
"Dengar dady ku yang tampan, momy tidak akan senang jika dia tau bahwa dad sudah melakukan hal jahat pada kami, mom akan memukul dad.. "
"Yeah... Dad tau.. Jadi apa kalian mau memaafkan dad"
"Dad, kata mom, kata maaf itu tidak sembarang di ucapkan, karena kalau kita mengulangi kesalahaan yang sama itu percuma. Jadi dad harus bersungguh-sungguh ketika meminta maaf" ucap hazza dengan serius
"Kalian bahkan lebih pintar dari dad,, mom kalian mengajarkan kalian dengan baik, "
"Dad tidak tau kan, bagaimana mom membesarkan kami, jadi kami ingin pintar agar mom bangga"
"Apa yang harus dad lakukan sayang agar kalian mau memaafkan dad?"
"Hmmmm..... Apa dad akan melakukan apa pun??? " ucap darcy menunjukan senyuman evilnya
"Aku yakin akan ada bencana yang terjadi... Baikalah apa pun untuk dua malaikat kecil dad"
"Hahahah.... Harry kau akan tamat!! " ucap niall ikut bergabung setelah membuatkan darcy dan hazza makanan
"Nayellll!!!!! Kau menakuti ku sungguh, "
"Dengar harry, kau tidak tau apa yang di pikirkan oleh otak kecil mereka, kadang mereka akan sangat kejam, kau tau itu"
"Uncle... Kami tidak sekejam itu!!! " teriak hazza
"Baiklah boys.. Apa yang akan kalian lakukan kali ini untuk dad tampan kalian?"
"Ayo dad.. Ikut dengan kami... "
"????" dengan kebingungan harry dan niall mengikuti darcy dan hazza
Satu jam sudah mereka berkendara dan ketika melihat tempat yang di tunjukan hazza, harry mulai merasakan ada yang tidak beres dan benar saja, mereka kini tengah berdiri di depan wahana yang membuat rambut kriting harry jadi lurus.
"Jangan bilang jika.... "
"Yes dad... Kau pintar... Aku ingin kau naik itu bersama uncle niall" ucap darcy
"Darcy.. Kenapa harus wahana ini.. Yang lain saja ya... Please... "
"No dad jika kau ingin di maaf kan maka naiklah... Lagi pula itu hanya rolecoster kecil"
"Kecil kata mu? Hey dimana matamu boy... Kau akan membunuh dad hazza...!!! "
"Memang itu tujuan kami dad" ucap darcy sasy
"Kalian benar-benar... "
"Sudahlah harry menurut saja pada dua malaikat ini... "
"Yeah malaikat pencabut nyawa!!! "
"Oh ayolah dad.. Kau ini sudah besar.. Masa naik rolercoster saja kau takut... Dimana dad yang selalu tangguh... Jika saja kami di perbolehkan aku ingin menaiki nya dan mengalahkan mu"
"Sebenarnya berapa umur kalian? Kenapa kalian bisa berbicara seperti itu? "
"Kami hanya anak kecil berumur 3 tahun dad... "
"Sudahlah harry naik atau kau tidak di maaf kan? Hari sudah sore"
"Nialll.... "
"Harry..... "
"Stop it... And go!!! "
"Siapa yang akan menjaga kalian? "
"Paman ini yang akan menjaga kami.. " tunjuk hazza pada petugas wanahana.
"Dengar ya.. Jika terjadi sesuatu dengan anak-anak ku akan ku habisi kau... "
"Hah????"
"Sudahlah cepat naik dad.. Lihat yabg lain sudah menynggu! "
"Awas kau darcy! "
Darcy dan hazza hanya bisa menunjukan senyum kemenangan nya, tampak sekali mereka sangat menikmati penderitaan harry, mereka tau bahwa harry sangat tidak suka dengan rolercoster dan ular.
"Huaaaaaaaaaaaaa" teriak harry saat rolercoster mulai berjalan darcy dan hazza hanya tertawa terbahak bahak. Lima belas menit berlalu dan wahana yang mematikan untuk harry berhenti. Seluruh isi perut harry seakan ingin keluar dengan di bantu oleh niall harry turun. Dengan susah payah.
"Kau baik mate??? Wajahmu sangat pucat?"
"Kau bilang aku baik, kau tidak lihat aku hampir mati menaiki wahana sialan itu hah..!!!!! "
"Hmmm aku rasa kau baik bukti nya kau masih membentak ku.. Haha... Itukan salah mu sendiri kenapa membuat anak mu marah.. "
"Kau memang sekutu mereka sekarang nayell kau bukan lagi sekutu ku.. "
"Haha... Mereka lebih manis dari pada kau... "
"Ckckck kau ini.... "
"Dad..... "
"Oh sayang... Ayo kita pulang... "
"Siapa yang akan pulang... Ini belum selesai... Masih ada satu lagi ya g harus dad lakukan" ucap hazza santai
"What....??? "
"Ayo ikut.... " darcy menarik tangan harry menuju tempat berikutnya. Mendekati tempat tujuan darcy harry sudah merasakan hawa tidak enak, dia melihat sekerumunan orang tengah memainkan benda licin panjang dan mengeliat. Sungguh harry rasanya ingin pergi dari sana.
"Darcy... Stop... Jangan bilang kau akan ke sana? "
"Yes dad... Di sana sedang ada pertemuan pecinta ular... Dan aku ingin lihat. Aku ingin memegang nya. "
"What!!!!! No darcy.. Ayo kita pulang... Kau ingin membunuh dad.. Tidak!!! "
"Dad... Lepaskan ...aku ingin melihat itu, argh... Lepaskan.. Aku akan berteriak.... "
"Lebih baik dad ikuti saja permintaan darcy dad taukan jika dia sudah menangis akan seperti apa?" ucap hazza mengingatkan harry
"Darcy sayang... Kau boleh meminta apa pun dari dad tapi jangan ini aku mohon... "
"Jadi dad tidak ingin menuruti darcy? Dad jahat hiks... Hikss aku ingin pulang aku ingn mom.. Mom tidak pernah melarang apa yang kami mau.. Aku tidak ingn bersama dad... Hiks... Hiks... Huaaaaaaaa" darcy menangis kencang orang-orang yang berada di sana langsung melihat harry bahkan ada yang menatap curiga.
"Darcy... Sttttt jangan menangis oke,,, stt.... " bukannya berhenti darcy malah semakin kencang hazza dan niall hanya melihat mereka tanpa ada niatan untuk membantu, harry semakin frustasi dia bingung dia benar-benar takut dengan ular dia tidak bisa memegangnya tapi dia juga sayang darcy dan tidak ingin mengecewakan nya lagi.
"Arghhhh baik lah.. Baik... Dad akan menemani mu ke sana, dan akan menyentuh mereka"
"Ah... Thanks dad.. Aku menyayangi mu. Cup" darcy memeluk dan mencium harry dia langsung menarik harry ke kerumunan itu dan meminta agar bisa memegang ular-ular itu harry yang melihat nya sudah ingin pergi dari sana. Tidak hanya darcy tapi niall dan hazza sudah ikut bergabung.
"Ayo dad pegang satu.. Kita berfoto.. "
"Darcy please... " ucap harry memohon kali ini dia menunjukan puppy eyes nya agar darcy luluh tapi semuanya sia sia.
"Tidak...! Dad harus memegang nya dan kita berfoto... Aku janji setelah ini tidak ada lagi yang aneh.. Darcy janji dad.. "
"Baikalah.. Demi kalian... " harry akhirnya mau berfoto sambil memegang ular.
"Ah.... Lakukan dengan cepat,,, hey... Jangan dekatkan kepalanya pada ku... Cepat foto.. Kenapa lama sekali... Dia menggigit ku... Arghhh dia melilit ku"
"Dad... Tenang lah.. Mereka jinak, jika kau terus bergerak kau akan semakin di lilit jika kau tidak tenang kau akan di gigit.. "
"Hazza jangan menakuti ku" ucap harry dengan ketakutan luar biasa
"Dia benar mr. Jika anda tidak tenang ular ini akan semakin membelit anda. "
"Yaya... Jadi cepat lakukan foto nya.. "
"Baiklah 1.....2......3ckrekkk" setelah blitz cahaya camera berhenti harry langsung menyerahkan ular itu dan pergi tanpa peduli dengan darcy dan hazza dia sungguh tidak tahan.
Darcy niall dan hazza langsung menyusul harry setelah mendapatkan foto mereka tadi, mereka tidak berhenti menertawakan ekspresi harry.

Don't Leave Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang