Part 12

5.5K 310 3
                                    

Maaf ya bu haji bu haji yang baca cerita ini, tolong berikan votednya. Terimakasih.


H

uh sedikit lega perasaan mu shilla masih berada dirumah mba desi *mama rere* semoga tak terjadi apa apa.

Sudah 30 menit tetapi shilla tak sampai sampai kemana anak itu.

'Kring kring kring'

Tiba tiba telfon mu berdering siapa yang menelfon malam malam begini?

'Hallo selamat malam apa benar ini ibu dari shilla'

'Iya saya ibunya shilla'

'Begini bu kami dari pihak kepolisian, kami ingin memberi tahukan bahwa shilla mengalami kecelakaan'

Seketika handphone yang kamu genggam jatuh kelantai, kamu sangat tidak menyangka apa yang dikatakan polisi barusan.

"kamu kenapa?" Tanya iqbaal.

"shilla baal shilla." Ucap mu.

Iqbaal segera mengambil handphone yang terjatuh. ada telfon masuk disana untung saja tidak rusak jadi iqbaal dapat mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

'Hallo'

'Hallo pak kalau bisa secepatnya bapak ke klinik permata, kami disana terimakasih'

Polisi itu memutuskan sambungan telfon nya. Iqbaal masih sangat bingung dengan apa yang terjadi 'klinik ? Apa maksud nya siapa yang sakit' batin iqbaal bertanya tanya.

"(namakamu) sebenarnya apa yang terjadi kasih tau aku." Ucap Iqbaal.

"Shilla kecelakaan baal hiks kita harus nyamperin Shilla sekarang baal hiks." Ucap mu.

"ayo." iqbaal langsung menarik tangan mu menuju mobil.

"kamu tenang ya." Ucap iqbaal

"gausah banyak omong cepat jalan." bentak mu.

Iqbaal hanya bisa mengatupkan mulut nya ia tahu betul apa yang (namakamu) rasakan iqbaal langsung menancap gas diatas rata rata.

Skip

Tak berapa lama kamu dan iqbaal sudah sampai karena klinik nya tidak jauh dari rumah hanya beberapa kilo meter dari rumah.

Kamu dan iqbaal langsung berlari menuju resepsionis

"selamat malam mba saya ingin bertanya dimana ruang pasien yang bernama shilla?" Tanyamu.

"maaf mba kalo boleh tau nama panjang nya apa?" Tanya nya.

"Qeyshilla Agatha Dhiafakhri." jawab mu dengan cepat.

"ada dilantai 2 nomor 5." jelasnya.

"terimakasih mba."

kamu langsung mencari keberadaan lift perasaan mu sangat kacau saat ini.

'Clek'

Terlihat sesosok anak kecil yang terbaring diatas kasur dengan ditemani oleh beberapa orang polisi.

"apa yang terjadi pak?" Tanya mu.

"Tadi Shilla tertabrak oleh mobil saat mengendarai sepeda." Jelas polisi dengan nametag dibagian dada kirinya 'Bromo kusnoyo'.

Kamu tak sanggup menahan tangis. Kamu mendekati Shilla memeluknya dengan erat.

"Shilla bangun sayang ini bunda... hiks." Ucap mu.

"Pak buk kalau begitu saya permisi." Pamit pak Bromo.

"Iya pak terimakasih banyak bapak sudah mau menolong anak saya pak." Ucap Iqbaal.

"Iya sama sama." Jawabnya lalu keluar dari ruangan.

"Kamu harus kuat sayang. Yakin kalo Shilla gak papa." Ucap Iqbaal.

"Hiks tapi aku gak tega baal." Ucapmu

"Aku tau tapi kamu harus sabar kamu gak boleh nangis terus-" Iqbaal menatap dalam matamu " Shilla itu anak yang kuat, aku yakin." Lanjut Iqbaal.

"Shill-" "kamu gak pernah tau perasaan aku kayak gimana! Aku ini seorang ibu Iqbaal aku sayang dia aku takut kehilangan dia." Bentakmu.

Iqbaal menundukkan kepala nya "maafkan aku."

"Hiks hiks Enggak, harusnya aku hiks yang minta maaf. Maafin aku baal seharusnya aku gak bentak bentak kamu hiks, maaf aku kebawa emosi." Ucapmu.

"Gak papa, aku tau kok perasaan kamu gimana." Ucap Iqbaal.

**********

Hari sudah pagi kamu dan iqbaal tertidur diruang rawat shilla.

"nghh" kamu terbangun dari tidur mu. matamu terlihat begitu sembab karena menangis semalaman semoga saja shilla tidak terjadi apa apa dengan nya.

'Clek'

Pintu ruangan terbuka terlihat seorang laki laki setengah baya dengan satu asisten perempuan yang masih muda mereka tersenyum menatap mu.

"Selamat pagi bu kami ingin memeriksa keadaan shilla, bisa ibu keluar sebentar." ucap sang dokter.

"i.. iya dok permisi." jawabmu dokter itu hanya tersenyum.

Kamu keluar ruangan duduk di kursi tunggu ah ya baru teringat dimana iqbaal? Kamu berniat untuk masuk kembali keruangan untuk melihat iqbaal.

'Clek'

Dokter dan suster menengok kearah mu.

"emmm maaf dok saya ingin mencari suami saya, apa dokter melihat nya?" Tanya mu.

"maaf saya tidak melihat nya."jawab sang dokter.

"kalau begitu terimakasih."

kemana pria itu kamu melangkah kan kaki mu menelusuri koridor klinik, walaupun ini hanya klinik tetapi tempat nya sangat besar seperti rumah sakit.

Sedari tadi kamu menelusuri klinik ini tapi tak terlihat batang hidung nya iqbaal mata mu terpaku pada seseorang yang sedang duduk di bangku taman bukankah itu iqbaal? kamu langsung menghampiri nya.

"baal kamu ngapain disini?" Tanyamu.

Iqbaal menoleh kearah mu.

Oh god, dia menangis matanya memerah. "ka..kamu kenapa ?" Tanya mu.

"Maafin aku (namakamu) maafin aku." Ucap Iqbaal.

Eh apa maksud nya maaf? "maaf untuk apa?" Tanya mu.

"maafin aku kalau aja aku nerima ajakan kamu untuk jemput shilla mungkin shilla gaakan kaya gini." Tutur Iqbaal.

"Yaampun baal ini udah jalan tuhan, jadi kamu gausah merasa bersalah gitu." Ucap mu.

"Tapi tetep aja aku yang salah." Ucap Iqbaal

"Kamu gasalah Iqbaal, udah ya jangan ngomong gitu lagi. Aku gak suka." Ucap mu.

Iqbaal hanya mengangguk lalu menghapus air matanya.

"Kamu udah makan?" Tanya mu.

"Belum." Ucap Iqbaal

"Yaudah yuk kita kekantin." ajak mu.

Iqbaal menggelengkan kepala nya.

"Kenapa ?" Tanyamu kecewa.

"Aku masih kenyang, ayo kita balik ke ruang Shilla." ajak Iqbaal seraya menarik tangan mu lembut.

Kamu dan Iqbaal berdampingan menuju ruang rawat Shilla. Hening, tak ada topik pembicaraan apapun.

Sesampainya diruangan, dokter baru saja keluar dari ruang rawat Shilla.

"Maaf bu pak bisa keruangan saya?" Tanya dokter Arif.

Kamu dan iqbaal hanya mengangguk lalu membuntuti dokter arif menuju ruangannya.

"Jadi gimana dok keadaan anak saya?" Tanya mu antusias.

"Saya sudah semaksimal mungkin untuk membantu anak ibu tapi anak ibu-"

Bersambung.
READ, COMMENT, VOTED.
Winasyaidaa (on instagram)
@Liem_12 (on twitter)

Pria Manja (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang