Pagi ini terlihat seorang pria sedang duduk termenung diatas ranjang berantakan miliknya.
Iqbaal mendesah frustasi mengacak ngacak kasar rambutnya, kini ia terlihat sangat kacau. Iqbaal bingung apa yang harus ia lakukan, rasanya sangat hampa disaat (namakamu) tak ada disisinya.
"(Namakamu)... aku minta maaf."
Lirihan itu selalu terulang dari mulut Iqbaal, air matanya pun masih selalu menghiasi pipi tirusnya.
"(Namakamu)... aku minta maaf."
Tangisan Iqbaal semakin kencang, berteriak teriak sambil mengulang lirihan diatas, Iqbaal beranjak dari ranjang.
BRAK.
Barang yang ada dimeja dijatuhkan dengan kasar oleh Iqbaal, dia mengacak ngacak barang barang yang ada dikamar nya sambil menangis, sungguh kasihan keadaannya saat ini.
"Aku harus minta maaf sama (namakamu)."
Iqbaal keluar kamar, berjalan dengan pasti dan cepat menuju kamar milik mu.
Tok Tok Tok.
Pintu kamar mu diketuk oleh Iqbaal, ia tak berani memanggil. Iqbaal tau jika (namakamu) mendengar suaranya, (namakamu) akan berteriak 'PERGI DARI SINI ATAU AKU TAK AKAN PERNAH MEMAAFKANMU.'
Clek.
(Namakamu) membuka pintunya, melihat Iqbaal yang mengetuk, kamu berniat untuk menutupnya kembali.
"(Namakamu) tunggu, jangan tutup pintunya."
Tangan Iqbaal menahan gagang pintu kamar mu, tetapi kamu terus berusaha untuk menuupnya kembali. Namun tenaga Iqbaal lebih kuat dibanding mu, dan Iqbaal pun berhasil membuat pintu itu terbuka lebar.
"Apa mau mu?" Tanya mu datar.
"Aku minta maaf (namakamu), pliss hidupku terasa hampa (namakamu). Aku mohon maafin aku." Pinta Iqbaal.
"Aku udah bilang aku butuh waktu." Bantah mu.
"Aku gak kuat (namakamu). Aku ngerasa mati, jadi aku mohon maafin aku, kasih aku kesempatan lagi, aku akan perbaikin semuanya." Mohon Iqbaal.
"Aku janji gak akan ulangin semuanya, aku janji (namakamu)."
Lagi lagi Iqbaal mengeluarkan air matanya, ia langsung menghapusnya, ia tak mau terlihat lemah di hadapan mu.
"Maafin aku (namakamu)"
Suara Iqbaal bergetar, pertanda ia sedang menahan tangis. Kepala Iqbaal menunduk kebawah, takut dirimu melihat bahwa matanya memerah.
"Aku maafin kamu." Ucapmu.
Jujur, kamu juga sangat tertekan berjauhan dengan Iqbaal. Kamu sangat rindu dengan semua kelakuan manja Iqbaal.
Mendengar perkataan mu, Iqbaal langsung mendongakan kepalanya, mencoba menatap matamu.
Mata Iqbaal berbinar. "Kamu serius?" Tanya Iqbaal.
Kamu menganggukan kepalamu lalu tersenyum hangat kearah Iqbaal.
"Aku mencintai mu (namakamu)." Ucap Iqbaal.
"Aku membenci mu Iqbaal." Ucapmu.
Seketika Iqbaal mengerucutkan bibirnya, persis seperti Shilla saat permintaannya tidak dituruti. Sungguh lucu.
"Hahhaha, aku hanya bercanda, aku mencintai mu tuan pria manja."
Kamu langsung membawa tubuh Iqbaal kedalam dekapan mu, tubuhnya sangat dingin dan..

KAMU SEDANG MEMBACA
Pria Manja (Slow Update)
Fanfiction#65 in FANFICTION [12/04/17] Perjodohan yang akan di laksanakan antara seorang pria yang sangat manja 'Iqbaal Dhiafakhri' dengan (namakamu). Sikap Iqbaal yang sangat manja melebihi anak umur lima tahun membuat semua orang jengah akan tingkahnya. Aka...