Part 25

4.1K 269 16
                                    

Hari ini sidang terakhir perceraian mu dan Iqbaal akan segera dimulai. Perasaan mu tidak karuan, antara senang dan sedih karna harus kehilangan Iqbaal.

Terlihat Iqbaal datang dengan Zidny dan keluarga nya. Wajah Iqbaal terlihat berseri, seolah tak ada beban di wajah tampannya.

Beberapa orang berjubah hitam memasuki area persidangan, diantara mereka adalah hakim. Kali ini sidang akan menentukan dengan siapa Shilla akan tinggal, dan setelah itu mereka resmi bercerai.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat pagi semuanya."

Hakim mulai membuka acara persidangan, terlihat (namakamu) menarik napas dalam dalam. Wajah (namakamu) terlihat tidak rela untuk kehilangan Iqbaal, namun ini adalah jalan untuk menghilangkan rasa sakit yang mendalam.

Perdebatan antara Iqbaal dan (namakamu) dalam ber lomba untuk mendapatkan hak asuh Shilla telah dimulai, Iqbaal yang terlihat emosi mendengar perkataan mu.

"Sudah sudah."

Hakim mencoba untuk memberhentikan pertengkaran antara suami istri yang akan berpisah ini.

"Mari kita tanya. Shilla sayang kamu mau tinggal sama ayah atau bunda?" tanya hakim.

"Euu Shilla maunya tinggal sama ayah dan unda."

Jawaban Shilla membuat hatimu teriris, betapa malangnya anak se usia Shilla harus melihat ayah dan bundanya berpisah.

"Tapi Shilla harus pilih salah satu."

"Kenapa harus satu? Shilla maunya duaduanya, Shilla mau tidur bareng sama ayah sama unda." Ucap Shilla.

"Gak bisa, Shilla harus pilih satu."

"Shilla mau ikut unda." Jawab Shilla.

Senyum (namakamu) mengembang, betapa senangnya hatimu setelah mendengar jawaban Shilla.

"Masalah hak asuh sudah selesai, jadi kita lanjut ketuk palu dan kalian resmi ber cerai." tutur hakim.

"Dengan ini saya nyatakan bahwa saudara Iqbaal Dhiafakhri dan saudari (namakamu) resmi ber....

"STOPP."

Suara perempuan menghentikan acara ketuk palu. Semua mata ter tuju pada seseorang yang berteriak, dia Salsha.

"Ada apa saudari Salsha." tanya hakim.

"Maaf sebelumnya, saya hanya ingin Iqbaal bertanggung jawab atas anak yang sedang di kandung oleh (namakamu)." Ucap Salsha.

Ucapan Salsha sukses membuat matamu membulat sempurna. Kenapa Salsha sangat bodoh.

"Maaf, apakah saudari (namakamu) sedang mengandung?" tanya hakim.

"I-iya." jawab mu.

"Mohon maaf, jika saudari sedang mengandung kami tidak bisa melanjutkan perceraian, kecuali bayi nya sudah lahir." Ucap hakim.

"Gak bisa gitu, apa susahnya sih untuk ketuk palu, dan semuanya selesai. Saya juga akan menafkahi anak itu dan Shilla." Ucap Iqbaal.

Pria Manja (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang